21

256 22 6
                                    

🇱🇷🇱🇷🇱🇷

LOS ANGELES, CALIFORNIA, AMERIKA SERIKAT.

~~~

🌞🌞🌞

Pagi telah tiba.

Jam menunjukkan pukul 07.00.

Lie selalu bangun pagi seperti ini. Lie merasa bahwa hari ini jauh lebih baik dari sebelumnya.

Lie memutuskan untuk beristirahat saja di rumah seharian, tidak mau mengerjakan apa², tak perlu. Biasanya sih jam² segini lie selalu berlari pagi.

"TIME TO RELAX!" ~ teriak lie di dalam rumah sambil duduk bersantai sesekali meneguk sebuah kopi hangat.

Lie sedang asik menonton film Drakor di laptopnya itu, tiba² dering telfon hp nya berbunyi...

"Duilaaaahh apaan sih ganggu aja, emang ya dunia kayaknya gak bisa liat gue santai sebentar" ~ ujar Lie merocos kesal.

Lie bergegas mengangkat telfon dengan number unknown. Tiba²....

"WOII LIEEE OMEYGAAT GUE KANGEN LO WOII... SUMPAAHH! LO APA KABAR?" ~ ujar wanita di sebrang telfon dengan nada yang sedikit mengegass.

"Ehh ehh ini siapa? Asal main nyerocos² ajaa... Bacott tau" ~ ujar lie sebal.

"Ini gue Anna woii yaelah masa lupa sama suara gue"

"Lo ganti nomor segala sih, kan ribet lagi juga ribuan orang kali di sini yang suaranya sama persis kayak Lo gitu"

"Yee Lo kata suara gue murahan"

"Emaanggg, kaya orang nya" ~ ucap lie dingin.

"Ah bodo amat Lo mau ngomong apa juga. Share lokasi rumah Lo sekarang"

"Gue di hotel kali" ~ ujar lie datar.

"Yaudaa bodo amat gue bilang. Tinggal share doang. Cepett ya gak pake lama! Gue kangen banget sama Lo nih."

"Iya sabar bacot"

"See yaaaa!"

Lalu liee segera menutup telfon tersebut. Ahhhr menurut lie, Anna masih sama kayak dulu, cerewet gak ke kontrol.

Lie senang Anna sudah mengabari nya dan kembali. Yaa kalian tau selama Anna gak ada, lie kesepian:(

🌚🌚🌚

Malam hari.

Jarum jam menunjukkan pukul 19.00 dan lie baru saja selesai mandi.

Ya memang lie lebih suka mandi malam, bukan karena malas. Tapi kata nya sih karena lie suka yang dingin dingin aja.

Lie sedang mengeringkan rambut di kamarnya. Tetapi tiba² bel rumah berbunyi dengan amat sangat cepat seperti orang yang bertamu tetapi tidak ada rasa sabar.

Siapa lagi kalo bukan Anna pasti, mengingat kejadian yang dulu di London, sama persis seperti ini, Anna yang selalu tidak sabaran.

Lie bergegas menuju lantai dasar dan membukakan pintu.

Anna memeluk lie dengan sangat erat sampai lie tidak bisa bernafas.

"Woii pelan² kali meluk nya, Lo mau gue mati mendadak?"  ~ ujar lie datar.

"Yaudah sih kan gue kangen Lo lie" ~ ucap Anna dengan muka cemberut nya.

"Yaudah gak usah banyak bacot di sini, masuk aja yuk" ~ ajak lie yang sesekali tersenyum.

~~~

"Jadiii..... Lo serius udah bunuh²in mereka? Dengan cara Lo sendiri? Dengan tangan Lo sendiri?" ~ tanya Anna heran.

"Ya gitu, tapi kalo pake tangan gue sendiri sih gak juga, ada beberapa orang yang ngebantu gue, dan itu pasukan gue" ~ jelas lie.

"Haah? Maksudnya gimana sih gue ga ngerti ya lie"

Lalu lie menjelaskan semua apa yang terjadi selama di LA ini. Sampai raut wajah Anna menatap lie dengan sangat amat tak percaya.

Teman kesayangannya yang dulu di kenal baik, ramah dan periang.

Kini menjadi seorang perempuan "psychopath" yang sangat² mematikan.

Tetapi Anna mengerti juga keadaan saat itu, Anna berfikir bahwa pasti Anna akan merasakan dan melakukan hal yang sama seperti lie.

"Udah yaa... Gue janji gue selalu ada di sini buat lo liee.."

"Thank you banget na, gue cuma punya Lo sekarang" ~ ucap lie sambil menangis.

~~~

🕙🕙🕙

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 malam.

Anna yang tadi sudah berpamitan untuk pulang, kini.. lie sendiri lagi di rumah yang mewah nan megah itu.

Tetapi lie sudah terbiasa. Jadi lie sekarang sudah jarang sekali untuk menangis.

Sebelum tidur biasa nya lie selalu menonton Drakor di laptopnya itu seperti biasa. Sesekali memakan cemilan yang ia punya di kulkas.

Walaupun dirumah lie selalu sendiri dan merasa sepi tetapi justru lie ingin menghidupkan rumah itu kembali dengan cara nya sendiri.

Apapun lie lakukan untuk membuat diri nya tak lagi menangis dan merenung memikirkan kejadian beberapa tahun lalu.

Ironis sekali jika lie mengingatnya kembali. Lie memang selalu rindu pada papa dan mama nya, tetapi lie berjanji agar tak berlarut² dalam kesedihan. Lie tau, lie tidak boleh egois, papa dan mama nya pun ingin tenang di sana.

Maka dari itu lie mencoba untuk mengubur dalam² kesedihan nya itu.

Tapi... Dalam fikiran lie, membalas dendam masih salah satu hal terpenting dalam hidupya.

🔜🔜🔜

Nexttt! Tinggalkan jejak ya gaes jangan lupa! Jangan jadi readers ya sayangg²kuuu😘

BILLIE EILISH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang