(20)

260 17 0
                                    

"Tuan Brev"

Lie heran dan bingung.

"BREV? Ia sudah mati di tangan ku, how can?" ~ tanya Lie heran.

"I will explain the details" ~ ujar pria tersebut.

"Say it! Inti nya saja"

"Beberapa tahun lalu ia sudah merencana kan ini semua, ia hanya meminta padaku untuk membuat markas hancur dan semua pasukan nya mati, tuan Brev tidak memberi tahu markas dan pasukan siapa yang akan saya bunuh, saya sudah bertanya berkali2 tetapi ia tak mau jawab.   Pada akhirnya saya mengikuti perintah nya saja"  ~ ucap pria itu ke inti nya

"Who are you? Where do you come from?" ~ tanya Lie.

"London"

"Mengapa kamu bisa bersama Brev? Kamu salah satu pasukan nya?" ~ tanya Lie lagi dengan mengerutkan dahi.

"Yess miss" ~ jawab Pria itu.

Setau Lie juga Brev ayah dari Carly Dan Brent tak mempunyai pasukan. Hanya ada beberapa anak buah nya saja itu pun entah kemana anak buah nya kabur.

"Sejak kapan ia mempunyai pasukan? Sejak kapan kamu bergabung?"

"Beberapa tahun yang lalu setelah nona pergi dari London"

Lie mengerti mengapa Brev sudah merencanakan semua nya.

Maksud Lie, Brev ingin ketika ia mati di tangan Lie, pasukan nya yang menjadi penerus Brev untuk kembali menghancurkan hidup Lie.

Namun kenyataan nya? Salah besar!

"Kau ingin mati di sini atau ingin bersama ku?" ~ ucap Lie dingin.

"Maksud nona?" ~ tanya pria itu bingung.

"JADI LAH SALAH SATU BAGIAN DARI PASUKAN KU JIKA KAU INGIN SELAMAT!"

Pria itu mengangguk mengiyakan.

"KAU HARUS MENEBUS SEMUA KESALAHANMU! BERESKAN SEMUA MARKAS, SAYA AKAN KE SANA MALAM INI, SAYA TIDAK MAU TAU MARKAS HARUS SUDAH KEMBALI SEPERTI SEMULA KETIKA SAYA DATANG, LALU KAMU TEMUI SAYA DI RUANG KERJA" ~ ucap Lie datar dan dingin.

"Baik nona" ~ ucap pria itu patuh.

~~~

Lie pulang ke rumah, sebenarnya pasukan nya masih ada beberapa ribu orang lagi, jadi Lie tak perlu pusing2 memikirkan pasukan nya yang mati tewas sebagian.

~~~

🏠🏠🏠

Markas.

Jam pukul 19.00PM.

Lie memasuki markas, Lie melihat markas yang sudah seperti semula.

Ia tersenyum miring ternyata pasukan baru itu tak kabur melarikan diri dan mengikuti perintah nya.

Ia menuju ke ruangan nya di lantai atas.

Ia tak menemukan siapa pun di sana.

Lalu ia ingin menelfon Lio untuk memberi tahu pasukan baru itu tiba pintu terbuka perlahan.

"Excuse me, Miss" ~ ucap pria itu di ambang pintu sopan.

"Masuk dan duduk lah" ~ tawar Lie lembut.

"What's the matter miss?" ~ tanya pria itu.

"Ternyata kau tidak melarikan diri dari tanggung jawabmu, bagus! Itu artinya kau siap menjadi pasukan ku, apapun yang ku perintahkan, kau bersedia untuk mengikuti semua nya?" ~ ujar Lie.

"Siap nona apapun, saya juga ingin meminta maaf atas kesalahan saya kemarin, jika saja saya tau bahwa markas dan pasukan nona, saya tidak akan melakukan nya"

"Forget it, sekarang kau tebus semua kesalahan mu"

Pria itu hanya menganggung dan tersenyum kecil.

"Kembali lah, saya hanya ingin memastikan bahwa kau tak melarikan diri dari tanggung jawabmu" ~ ujar Lie.

Pria itu berdiri dari tempat duduk nya lalu menunduk memberi hormat kepada Lie kemudian keluar.

~~~

Lie sedang berkutat di ruang kerja nya itu di markas. Entah apa yang sedang ia fikirkan, perasaan tidak enak nya muncul seketika.

Ia tak tau, mungkin suatu saat akan terjadi. Tapi apa?

Lie hanya harus siap dengan apapun yang terjadi di masa depan nya nanti.

~~~

Lie memutuskan untuk kembali ke rumah dan beristirahat.

Ia lelah sekali menjalankan semua nya sendiri, tapi ia puas dengan hasil kerja nya itu.

Lie rasa ia tak ada orang yang  akan menjadi musuh nya akhir2 ini.

Jadi Lie memutuskan untuk beristirahat dan bersantai2 di rumah selama beberapa hari bahkan waktu.

🔚🔚🔚

Next! Tinggalkan jejak gaes, jangan jadi READERS aja yaa bebb😘

BILLIE EILISH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang