3

16 1 0
                                    

(≧▽≦) ...Sambil baca kalian bisa dengerin lagu. Aku udah siapin di atas... (≧▽≦)

_____________________________________

PENGAGUM

***

Ketemu dimana?

(Tempat janjianlah)

Okedeh. Tapi aku gak ada teman ke sana?

(Siapakek situ, kamu masih ada MK gak?)

Udah gak ada, ini lagi makan di samping kampus.

(Ow gitu,, udah mau praktikum nih)

Aku tunggu kamu aja deh.

(Ha?)

Bareng.

(Nanti diliat. Udah. Assalamualaikum)

Waalaikumsalam.

***

"Cieee... lagi telfonan sama siapa tuh?" tanya Mia kepo, biasa Mia banyak urusan.

"Kepo amat, udah makan aja tuh Kuah Sambal Bakso kamu itu," kataku bergidik melihat makanan Mia yang hampir isinya cabai semua.

"Ihh.. jangan hina makanan aku ini makanan terenak sedunia," kata Mia bangga.

"Enak banget, sampai di rumah tuh berkoar di grup. Rengek perut sakit padahal dia sendiri yang makan," balas Della membuat Mia dongkol.

"Iyatuh," sambungku kemudian melanjutkan makanku yang sempat tertunda.

"Biarin sih. Tapi tau gak Dell, tadi aku ada liat namanya Ilham. Wah.. parah nih Nanda jadian gak bilang-bilang,"

"Ohokk." Tersedak? Sudah pasti. Aku terpaksa harus menenggak habis es teh yang ku pesan tadi. Sangat perih terasa di tenggorokan. Kebiasaan Mia kalau udah dipojokin pasti mojokin orang lain.

"Aihhh... sudah aku duga kan. Nanda ini mah emang sukanya admirer sama kita," kata Della.

Della juga, asal ngikut aja apa yang orang omongin.

"Jadi tersedak tuh, soalnya bener," lanjut Mia mengejek.

"Kalian ini bosen jadi manusia ya? Sekarang beralih jadi malaikat pencabut nyawa... Kalian lama-lama bunuh aku secara perlahan. Kalian ini gak di parkiran, gak di rumah Della, gak di kelas, bahkan di warung ngomongin orang mulu. Topiknya sama lagi. Heran aku," ujarku panjang lebar saat kurasa leherku sudah enakan.

Mereka hanya tertawa, betapa jahatnya.

"Ehh pake ngelak. Tadi ajah di telfon mau ketemuan bilangnya," tambah Mia.

"Aduhh sweet banget. Della juga mau ketemuan tapi sama siapa," timpal Della.

"Apa daya kita yang jomblo ini, Dell," kata Mia alay membuat tawa keduanya pecah.

"Ketemuan apaan, orang cuman rapat. Seudzon mulu sih sama temen sendiri juga," kataku sewot.

Heran aku sama mereka tiap detik ngerecokin mulu.

"Rapat apa rapat?" Goda Della.

"Rapat astaga, nih liat aku ada rapat organisasi," kataku memperlihatkan isi chat grup pada mereka.

PENGAGUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang