14. Lost

2.5K 337 201
                                    



"Kalau pun hyung punya hubungan lebih dari sahabat sama beby nuna, apa urusan nya sama aku? Memang nya aku siapa harus ngelarang kalian berhubungan? Aku bukan siapa-siapa kan?"

Kata-kata itu terus saja terngiang di otak Soobin. Soobin merasa perkataan Kai waktu lalu begitu menghimpit dadanya. Sehimpit celana dalam baru yang baru di pakai, sesak.

'Aku bukan siapa-siapa kan?'

Kata itu terus saja autoplay di kepalanya.

"Kamu special Kai"

Lagi asiknya galau, Soobin di ganggu oleh suara ponselnya. Dan ternyata itu panggilan dari Beby. Soobin tak punya alasan untuk tidak mengangkat panggilan itu.

"Iya Beby, ada apa?" sapa Soobin namun tidak ada sahuta  dari sebrang telfon.

"Beby?"

Soobin mengeryitkan dahi nya heran. Ia tau pasti sedang terjadi sesuatu dengan Beby.

"Beby ada apa?" tanya Soobin serius.

"Soobin.. Aku dan Philip.. Kami berakhir." suara Beby terdengar getir.

"Beby kamu... kamu dimana sekarang?"

"Philip brengsek! Aku liat dia mencium perempuan lain pas aku dateng ke apartemen nya. Mereka bercumbu didepan mata aku sendiri." tangisan mulai terdengar dari sebrang telfon.

"Beby, kamu tenang. Si brengsek itu biar aku yang urus." ucap Soobin namun tidak ada sahutan dari Beby melainkan hanya suara tangisan yang Soobin dengar.

"Beby, semuanya akan baik-baik saja." ujar Soobin menenang kan Beby.

"Mama sama Papa ku cerai. Terus sekarang Philip selingkuh. Kenapa gak ada orang yang benar-benar tulus sama aku bin? Kenapa semua pada ninggalin aku?" tangisan Beby semakin pecah membuat Soobin khawatir.

"Soobin, janji sama aku, kamu gabakal ninggalin aku." lanjut nya terdengar nada putus asa disana.

"Beby aku gak mungkin ninggalin kamu, kamu tau kan aku sayang sama kamu."

"Aku takut" lirih nya.

"Kamu tenang. Ada aku disini. Aku bakal ada terus untuk kamu. Kamu udah aku anggap seperti adik aku sendiri."

"Soobin, kamu udah kaya keluarga aku sendiri. Cuma kamu yang aku punya kalau semuanya ninggalin aku."

"Si brengsek itu bakal aku habisin. Kamu tenang aja. Kamu jangan tangisin cowo brengsek kaya dia."

Soobin menjauhkan ponselnya dari telinganya kala mendengar Mama nya berteriak di bawah. Soobin mengernyitkan dahinya saat mendengar mamanya meneriaki nama Kai.

"Beby, tunggu sebentar. Sepertinya terjadi sesuatu di bawah. Nanti ku hubungi lagi."

Soobin mengakhiri panggilan nya dengan Beby lalu keluar kamar menghampiri mamah nya.

"Mama? Kenapa teriak malem-malem gini?" Ujarnya mendekati mamanya.

"Loh? Kamu udah bangun?"

Soobin mengernyitkan dahinya heran, "Aku belum tidur mah."

"Lah tadi Kai bilang kamu udah tidur."

"Kai...kesini?"

"Iya. Tadi mama minta Kai anterin pancake ini untuk kamu." seru mama nya menunjuk pancake diatas meja. "Tapi dia turun lagi dia bilang kamu udah tidur. Terus dia tiba-tiba aja pamit pulang. Mama panggil panggil dia ga nyaut. Mungkin dia udah ngantuk."

Soobin memijat pangkal hidung nya. Soobin menggerutu dalam hati. Pasti Kai sempat mendengar percakapan nya dengan Beby. Ini akan menjadi masalah besar dan akan mempersulit Soobin untuk memperbaiki hubungan nya dengan Kai.

Notice Me Hyung (SooKai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang