13. Goodbye love

2.4K 318 152
                                    


Yeonjun kebangun dari tidur nya karena haus. Yeonjun berjalan lunglai keluar kamarnya seraya mengucek matanya yang terasa gatal.

Saat Yeonjun melewati kamar Kai, Yeonjun menghentikan langkahnya karena Yeonjun denger kaya ada suara tangisan.

Yeonjun berjalan kearah pintu kamar Kai. Didekatkan telinganya ke pintu. Dan benar, ternyata itu suara tangisan Kai. Yeonjun berniat untuk masuk kamar Kai, tapi dia diem karena melihat kertas yang tertempel di pintu kamar kai yang bertulis kalau Yeonjun gaboleh masuk.

"Dasar adik durhaka." ujarnya pelan.

Yeonjun mengetuk pintu kamar Kai pelan sambil panggilin nama Kai.

Tok tok tok!

"Kai?" panggilnya, namun tidak ada sahutan dari Kai.

"Gue masuk ya?" ucap Yeonjun lalu membuka pintu itu perlahan. Dilihatnya Kai tidur tengkurep menyelipkan wajahnya di antara bantal-bantal.

Yeonjun mendekati Kai dan Ia duduk di sisi kasur. Yeonjun menghembuskan nafasnya panjang. Ia tau... Ia tau apa yang membuat Kai nangis.

"Udah udah.. Gausah nangis mulu. Malu sama tembok." ucap Yeonjun menepok-nepok bokong sintal Kai.

"HUAAAAAAAAAAAAAA" tangis Kai semakin besar.

"ih dibilangin gausa nangis malah tambah nangis!" ujar Yeonjun semakin menepok-nepok bokong Kai.

"YEONJUN HYUNG PELECEHAN SEKSUAL! HUAAAAAAAAAA! TANTEEEEE  YURA YEONJUN HYUNG RABA-RABA BOKONG KAI! DI REMES REMES!! HUAAAAAA" Kai mendudukan dirinya dan menutup tubuhnya pakai selimut. Tangisannya semakin menjadi-jadi bahkan sampe teriak teriak bilang "YEONJUN HYUNG MESUM! AKU LAPORIN BEOMGYU TAU RASA!"

"EH APAAN SI LO! GUE CUMA TEPOK-TEPOK DOANG KOK! KAPAN GUE REMES?! SEMBARANGAN AJA LO!"

"Ya sama aja! Hyung ngapain masuk kamar kai? Kan kai udah tulis di pintu gaboleh masuk!" ketus Kai.

"Emang ya adek durhaka! Masuk neraka nyahok lo! Terus lk dikejer sama iblis iblis gay di neraka." kesal Yeonjun seraya memperagakan tangannya seperti ingin menonjok Kai.

Kai hanya memanyunkan bibirnya sambil hapus in jejak air matanya dipipi.

"Gua pikir tadi kuntilanak nangis. Ternyata bocah nangis. Kenapa si? Soobin lagi? Galau lagi? Sakit hati lagi? Cemburu lagi?"

Kai menatap Yeonjun di hadapannya kesel. Ya gimana gak kesel semua tebakan Yeonjun bener semua. Kakak sepupu nya itu terlampaui pintar memang. Mungkin Yeonjun akan lolos untuk masuk neraka jalur prestasi karena kepintarannya, pikir Kai.

Kai menundukan kepalanya. Bibirnya monyong monyong manyun. Kai menggerutu dalam diam.

"Kai denger, lo gak capek?" tanya Yeonjun.

"Lo ga cape gini terus? Nangis, sakit hati, dan kepikiran sama hal-hal yang buat tambah sakit. Ga capek?" tanya nya lanjut. Kai yang mendengar itu hanya menunduk dalam sambil memilin selimutnya.

Yeonjun mendekatkan duduknya kearah Kai. Sekarang mereka sudah duduk berhadapan dengan posisi yang cukup dekat.

"Kai lihat hyung." ucap Yeonjun membawa tangannya mengangkat dagu Kai agar kai menatap nya.

"Hyung ga suka liat Kai nangis kaya gini. Kalau Kai capek, berhenti. Inget, Kai ga boleh paksa seseorang untuk berada terus disisi Kai. Kalau seseorang itu tidak bahagia sama Kai, maka Kai ga boleh paksa dia untuk tetap berada bersama kamu. Karena apa? Karena dia gak bahagia. Kalau dia bahagia nya bersama orang lain maka Kai harus ikhlaskan dan Kai pun harus mencari kebahagian Kai sendiri." ujar Yeonjun pelan. Yeonjun menghapus air mata yang kembali mengalir di pipi Kai dengan jemarinya.

Notice Me Hyung (SooKai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang