16. Selingkuh

1.9K 171 68
                                    

Halo gays... Cici disini kembali membawa chapter baru. Udah lama banget ya? Maaf~ /peluk kalian satu satu/

Hujat aja aku disini gays.. aku ikhlas :)

Selamat membaca!

🌟
🌟
🌟






"Hyung suka aroma tubuh kamu" ucap Soobin menelusupkan kepalanya pada ceruk leher Kai.

"Hyung.. lepas! hmph-"

Kai membelalakan matanya. Bibirnya dilumat oleh soobin dengan lembut. Soobin meneroboskan lidahnya masuk kedalam dan bermain dengan lidah Kai. Kai tak kuasa. Ingin memberontak namun ini begitu disayangkan untuk dilewati. Entah sadar atau tidak, Kai memejamkan matanya. Menikmati setia perlakuan yang Soobin berikan. Kai melingkarkan kedua tanganya pada leher soobin dan membuat ciuman mereka semakin mendalam.

"Kai?"

Kai sontak membuka matanya. Minho?

"Kai kamu didalam kan?" Ucap minho dari luar kamar Kai.

Kai panik. Saat ini soobin masih ada diatasnya menindih.

"Kai aku masuk ya?"

Sontak, Kai mendorong Soobin dengan kuat sampai Soobin tersungkur kebelakang hingga ia meringis kesakitan.

Kai bangkit dari kasur dan berjalan mendekat kearah pintu.

"Minho" panggil Kai dari balik pintu.

"Kai? Kamu baru bangun ya? Bukain pintu dong"

Kai gigitin jari nya gugup. Ia coba melirik Soobin dibelakang nya yang sedang berdiri menatap nya dengan kedua tangan nya di lipat di dada.

Kai benar-benar bingung. Dia gak tau harus berbuat apa. Haruskah dia biarkan Soobin bersama nya di kamar atau bukain Minho pintu?

Tapi kalau Kai buka pintu, Minho bakal tau kalau ada Soobin di kamar Kai.

Tapi kalo Kai gak buka pintu, Kai kasian sama Minho.

Kai benar-benar dilema. Kai coba berpikir sejenak.

"Buka aja pintu nya, biar dia bisa lihat ada aku disini. Nanti aku jelasin ke dia kita berdua habis ngapain." ucap Soobin santai.

Kai menatap Soobin sinis. Kai gak habis pikir sama Soobin. Sebenarnya mau soobin itu apa?! Kai berniat untuk menghampiri Soobin, tapi suara Minho dari balik pintu mengurungkan niatnya.

"Kai? Kamu gak kenapa-kenapa kan? Tolong buka pintu nya"

Kai memejamkan matanya dan menghela nafas nya berat.

"Minho maafin aku. Kayanya aku gak bisa pergi." Ucap Kai.

Soobin yang dengerin itu tersenyum puas. Tentu Kai bakal lebih memilih nya, pikir Soobin.

"Kenapa? Kamu kenapa? Bukan pintu nya Kai" suara Minho terdengar penuh kekhawatiran.

Kai menggaruk kepalanya, memikirkan apa yang harus dia jawab. Kai sontak kaget merasakan ada hembusan nafas menerpa ceruk lehernya dan sepasang lengan kekar melingkar cukup kuat di pinggang nya.

"Bilang kalau kamu lagi sakit" bisik Soobin, membuat Kai bergidik.

"A-aku lagi sakit" jawab Kai gugup.

"Kamu sakit apa? Buka dulu pintu nya Kai" pinta Minho seraya mengetuk pintu.

Kai memejamkan matanya merasanya kecupan kecupan kecil pada lehernya.

Notice Me Hyung (SooKai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang