Pagi ini kedatangan tamu spesial.. Udah dua bulan gua nungguin dan akhirnya-pun tiba.
"assalamualaikum" salam seseorang perempuan yang di timpah dengan salam suara lelaki dan mulai memasuki rumah."waalaikumsalam.. Mama cantik dan mas Tomy rupawan" jawab gue tanpa menengok dari ruang keluarga sambil memakan snack dan menonton tv.
"loh kamu gamau nengok?" tanya perempuan itu.
Gua menengok "emang ada ap--" pertanyaan gue terhenti saat mas Tomy menyodorkan sebungkus ayam bakar kesukaan gue. Mimik muka gue gabisa berbohong gue seneng. Saat gue ingin mengambil ayam bakar di tarik ulur kembali oleh si pemegang. "mas ih!" seru mama, yang di kasih tau cuma cengar cengir.
"screw you" kata gue dengan muka memelas dan kembali lagi menatap tv sembari makan snack toples dimeja.
"fancy to see you, bri" katanya sambil tersenyum sedikit tertawa kemudian duduk disebelah gue dan mengganti saluran tv "heh! Lo ga ada niatan masuk neraka gegara ngerusuhin gue kan, Tom?" tanya gue sedikit kesel yang ditanya menggeleng "salah" jawabnya. Gue hanya mengerutkan dahi atas jawabannya "harusnya lo yang masuk neraka. Lo yang ngerepotin si Sean" lanjutnya sambil membuka bungkus ayam bakar. Gue hanya mendesis pelan.
"mas. Ini juice kamu mama taro kulkas ya.. Terus kamu beresin kopermu dulu sana dikamar jangan ganggu si Brian mulu" pinta mama
"Siap ma!" seru mas Tomy dan melompati sofa dengan lincahnya.
"maaaaa!!! Ambilin piring dong!" pinta gue ke mama yang langsung diberikan.
Gue memang tinggal sendirian, rumah gue gede tapi ga segede Jae dan Diyon. Ayah mereka Ceo dan menteri sedangkan ayah dan mama gue cuma pekerja kantor yang jadi ketua devinisi berkebetulan kerja di luar negri. Mereka beda divisi kok tapi couple gitu di kantor katanya karena sesama jabatan. Makannya saling demen dah tuh. Tapi gue ga deket sama ayah gue. Gatau kenapa.. firasat laki laki kadang gitu makannya gue suka lupa panggil papa.
"Bri! Coba itung" seru mas Tomy sembari lari dari lantai atas menuju lantai bawah.
"itung apaan?!" teriak gue dengan mulut penuh nasi. "itu loh tetangga lo" jelasnya. "apaan sih anjir? Lu kaga rapihin baju lu ya?" tanya gue yang di balas dengan senyumannya. "wey! jangan senyum senyum kenapa? dikira abang gue gila nanti" kata gue ngeledek.
"ya gapapa gue kan ganteng" katanya yang langsung gue tatap sinis. Tanpa peduli lagi gue membuka sosial media gue melihat ada chat masuk dari Jae. Dan gue baru inget kalo gue mau izin mas Tomy tentang beginian.
"mas.."
"ha?"
"gue ma-- JANGAN MAKANIN AYAM BAKAR GUE DONG PIKACU!" seru gue ketika menengok dan mendapatkan Tomy sedang menyuapkan ayam bakar ke mulutnya.
"elah, durhaka lo sama gue" katanya sambil mengambil tisu dan membersihkan meja yang terkena sambal. "MANA ADA?! ELU GUA DOAIN DI PERUTNYA ADA TELOR!"
"doa anjeng doa. Lagian lo salah doa, yang buncit kan elo"
"nikah ama tembok" akhir gue dan kembali menatap handphone. "kenapa sih bri? Handphone mulu" tanyanya melihat gue terlalu sibuk membalas chat dari Jae tentang perpindahan gue ke kosannya.
"hoy!" serunya
"hmm" jawab gue masih mengetik layar.
"bri.." panggilnya
"paan sih?" tanya gue masih sama dengan fokus ke layar.
"...dek" panggilnya yang membuat gue menengok bingung. Karena selama bokap nyokap nikah ga ada sekalipun Mas Tomy atau bokap memanggil gue dengan sebuatan dek. ".... Kerasukan kera sakti lo? Posesif banget, demen?" tanya gue heran.
![](https://img.wattpad.com/cover/176771735-288-k844709.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐢𝐦𝐛𝐞𝐜𝐢𝐥𝐞 𝐟𝐢𝐚𝐧𝐜𝐞𝐞
RandomGue kan udah bilang gua gamau! Ga usah ikut campur kehidupan gue, yan! Gue bilang enggak ya enggak! Dan anak anjing baru lahir juga tau lo demen sama dia! Ambil yan ambil.- Jaemy Aldean Ya karena gua demen kenapa ga cerita?! Lo sahabat gue cerita aj...