3 hari sebelum pindah, setelah latihan band.
"mom jae pulang..." awal gue saat memasuki rumah yang di sambut dengan tengokan Jamie, mommy dan daddy.
"udah pulang jaemy?" tanya daddy dengan suara beratnya itu.
"iya... Ini kenapa pada kumpul?" tanya gue langsung sambil memikirkan kejadian depan mata gue ini.
Jarang-jarang gue ngeliat keluarga gue kumpul begini. I mean my mommy who is a hard worker and my daddy who has big corporate responsibility, this is really a strange view for me.
Jamie yang duduk di sofa melihat gue sekilas dan menduduk kembali "Jaemy... Setelah selesai UN ini daddy memasukan Jamie ke Universitas di Amerika" kata daddy sesambil membenarkan kacamatanya.
"terus?" tanya gue yang memang ga peduli sama apa kehendak beliau.
"kamu mau temenin dia di amerika?"
Kata-kata nyokap barusan membuat gue membulatkan mata. Gue terheran-heran masalahnya gue UDAH punya temen disini memang dari lahir gue tinggal di amerika sampai berumur 15 tahun, dan sekarang gue harus menemani Jamie di amerika juga?
"Jaemy?"
"Jaemy? Hey!"
Pikiran gue seketika buyar setelah di teriakin bokap.
"dad.. Jae gamau ikut" jawab gue to the point yang langsung di tatap bokap. Ngeri.. Tapi jelas gue tetep ngelawan. "kamu tuh satu satunya anak laki dan yang paling tua! you will replace daddy in the future, Jae. do you understand that, right?"
"ya terus kenapa? Jae bisa sukses disini kan? Daddy emang pernah nanya apa Jaemy mau nerusin usaha daddy?" emosi gue meluap di depan keluarga gue "Jaemy kan ga paham tentang bisnis bisnis gitu. Daddy tau sendiri Jaemy masuk jurusan mana. Ada Jamie. Jamie bisa--"
"jangan kasih beban ke Jamie, Jae! Kamu tau dia perempuan. Kenapa kamu ga paham situasi?!" potong nyokap.
"all of you are terrible" kata gue sembari keluar rumah, menaiki mobil dan kembali ke ruang band di kampus. Gue melihat Sir Nutcracker the 5th nama gitar listrik berwarma merah sedikit putih yang gue beli di Amerika dulu dan kini gue tinggalkan di ruangan band.
Sitting on this sofa
Last time I remember
You told me "keep your head up"
There's no shame to being lost
I still remember that day so clear...
To clearTanpa sadar gue memetikan gitar tetapi bukan gitar merah milik gue, melainkan gitar akustik berwarna coklat yang berdominan hitam milik Sean, dan gue melanjutkan lagi tanpa peduli apapun lagi.
But whenever I close
my eyes see nothing at all
But the echoes of your voice
come slowly in my heart
You've taught me so much,
I should be alright by now
Guess I just never learnt how to say goodbyeYou were sitting on that sofa,
telling me child it's over
So go on stop crying now
as you held my hands tighterSo far,
I still miss you here so far
I can't say for sure
that in good time your words
in my head will get dimmer..."Je?" panggil seseorang dengan suara seraknya. Reflek gue menengok ke ambang pintu dan menemukan Sean sedang melipatkan tangannya di dada. "ngapain lo sama Atom?" tanya Sean bingung.
"ah... Gue pinjem Atom lo ya, yan" jawab gue atas pertanyaannya dan kembali fokus ke kunci gitarnya kembali.
"Sofa by crush?" tanyanya dengan berjalan menuju gue dan gue balas dengan anggukan. "bagus. Setau gue lagu Korea, lo ubah?" tanyanya lagi. "ya.. Gua cuma ganti lirik jadi inggris. Lo ngapain balik lagi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐢𝐦𝐛𝐞𝐜𝐢𝐥𝐞 𝐟𝐢𝐚𝐧𝐜𝐞𝐞
عشوائيGue kan udah bilang gua gamau! Ga usah ikut campur kehidupan gue, yan! Gue bilang enggak ya enggak! Dan anak anjing baru lahir juga tau lo demen sama dia! Ambil yan ambil.- Jaemy Aldean Ya karena gua demen kenapa ga cerita?! Lo sahabat gue cerita aj...