Tidur bareng iqbaal

43.2K 918 23
                                    

Hampir 2 jam gue nunggu Iqbaal didalem kamar. Akhirnya gue melihat ia keluar juga.

"Baal, lu ngapain sih didalem kamar mandi? Lama banget tau ga."kata gue.

Iqbaal tak mengubris perkataan gue apalagi melihat ke arah gue.

"Napa sih ni orang? Dingin banget."-bathin gue.

Hacih...

Terdengar suara Iqbaal yang sedang bersin ketika mengganti baju nya.

"Baal lu sakit?"tanya gue sambil mengecek jidatnya.

"Ga kok aku gapapa."kata Iqbaal dengan suara seperti orang yang sedang pilek.

"Bohong kamu, ini buktinya badan kamu anget."kata gue.

"Gapapa kok, nanti juga pulih."jawab Iqbaal.

"Tapi kan aku ngerasa bersalah gara-gara ngajakin kamu mandi hujan."kata gue.

"Gapapa kok. Lagian aku juga pengen mandi hujan."kata Iqbaal.

"Haduh, gimana ini? Nanti pulang-pulang kamu dimarahin sakit gini."kata gue.

"Engga bakal kok, ya kali nyokap bokap gue tega marahin calon mantunya yang cantik ini."kata Iqbaal.

"Tapi aku takut Baal..."

"...gimana kalo kamu nginep disini? Ampe kamu pulih baru pulang."kata gue.

"Hmm, boleh deh. Aku tidur di sofa aja. Kamu yang diatas."kata Iqbaal.

"Mana boleh. Kamu diatas juga. Juga an kasur nya besar kan guling bisa jadi pembatas."kata gue.

"Yaudah deh."kata Iqbaal.

"Kamu nelfon bokap nyokap dulu gih, biar mereka ga panik nyariin kamu."kata gue.

"Okedeh."jawab Iqbaal.

Iqbaal pun meraih hpnya dari saku celananya. Dan memencet beberapa tombol.

"Halo, bun. Ale nginep di rumah (Namakamu) sekarang yah."

"..."

"Abis nikah baru bikinnya bun. Nanti (namakamu) perutnya buncit sekarang diomongin ama tetangga Noh yang mulutnya kaya Lambe."

"..."

"Iya bun iya. Daah"

Iqbaalpun menutup telfonnya.

"Apa?"tanya gue.

"Apa apanya?"tanya Iqbaal.

"Yang dibilang sama bunda."tanya gue.

"Noh disuruh bikin cucu."kata Iqbaal.

"Terus?"tanya gue.

"Ya aku bilang habis nikah..."

"...tapi kamu mau kan?"tanya Iqbaal.

"Tergantung."kata gue.

"Kok tergantung?"tanya Iqbaal.

"Aku kesel ama kamu apa Engga."kata gue.

"Berarti mau dong."kata Iqbaal.

"Kan tergantung."jawab gue.

"Aku kan ga pernah bikin kamu kesel."kata Iqbaal.

"Pernah."kata gue.

"Kapan?"tanya Iqbaal.

"Waktu kamu ngerusak hubungan aku sama Aldi."kata gue.

Seketika ekspresi Iqbaal berubah.

"Kok cemberut gitu sih? Aku kan ga sayang sama dia lagi."kata gue sambil mencubit pipi Iqbaal.

Pilihan (18+) IqbaalX(Namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang