"Ah, gamau!"kata gue sambil berusaha keluar dari tindihan Iqbaal.
Namun Iqbaal memperkuat mengunci badannya.
"Baal, cepet ih aku dingin."kata gue sambil mencoba memberontak tapi hasilnya nihil.
Setelah gue mengatakan perkataan itu, Iqbaal langsung berdiri dan membopong gue menuju ke kamar tidur.
"Iqbaal! Kasurnya basah nanti ah!"kata gue dengan nada tinggi.
"Gapapa asalkan kamu sekarang tanggung jawab!"jawab Iqbaal.
Guepun mencari akal agar bisa pergi dari tindihan Iqbaal hingga terbayang suatu rencana, yaitu berpura-pura menangis.
"Hiks...hikss... Iqbaal jahat!"kata gue sambil melakukan drama.
"Aish, kok malah nangis sih?"tanya Iqbaal.
"Aku cuma gamau, kenapa kamu maksa gini sih?"tanya gue.
"Aku juga cuma pengen hak ku? Emangnya salah ya?"tanya Iqbaal.
Gue berfikir sepertinya akan mudah keluar dari tindihan Iqbaal saat ini.
Guepun langsung mendorong Iqbaal dengan kuat dan berlari keluar dari kamar.
"(NAMAKAMU)!! AWAS YA NANTI GA BAKAL AKU KASI AMPUN!!"teriak Iqbaal dari dalam kamar.
Sementara gue hanya tersenyum kemenangan dihalaman.
Ah, tapi gue berfikir aku tidak akan selamat malam ini. Guepun mencari cara agar malam ini tidak akan menjadi malam mencengkam.
Hingga akhirnya gue terpikirkan untuk
Menginap!
Tapi dimana? Sementara saja Iqbaal akan sangat marah jika mengetahui gue menginap dirumah sahabat.
Hmm, apakah mungkin gue harus kerumah bokap, nyokap?
Mungkin.
Iqbaal pasti tidak akan marah jika mengetahui gue menginap dirumah nyokap, bokap. Tapi jika nanti malam Iqbaal mengetahui gue berada dirumah nyokap, bokap pasti bakal disuruh pulang.
Mungkin gue harus diam-diam pergi nanti.
Dari tadi gue hanya berfikir tentang nanti malam, hingga tersadar bahwa Iqbaal tidak ada dirumah.
"Aish, dimana anak itu?"tanya gue ke diri gue sendiri.
Berteriak-teriak hingga mencari ke seluruh ruangan gue tidak mendapatkan keberadaan Iqbaal. Akhirnya gue memutuskan untuk menelfonnya.
Tuuuttt...tuuttt..
'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan. Tunggu beberapa saat lagi'
"Ah sial! Telfonnya tidak diangkat!"kesal gue.
Berkali-kali gue mencoba untuk menghubunginya tetapi tetap saja tak diangkat. Akhirnya gue pasrah.
***
Guepun terbangun dari tidur sore. Alangkah terkejutnya ketika gue melihat ke arah jam, saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam.Ah sial! Gue harus cepet-cepet kerumah bokap, nyokap
Tapi untunglah saat ini Iqbaal belum pulang. Guepun bersiap-siap untuk kerumah bokap dan nyokap. Didalam perjalanan, gue melihat seperti mobil Iqbaal terparkir disebuah club dan mata gue menyoroti plat nomornya yang sangat sama dengan plat nomor Iqbaal.
'Itu kan plat nomor mobil Iqbaal? Kok Iqbaal ada disini sih?'
Guepun memutuskan untuk berhenti dan memasuki club itu, karena gue khawatir jika Iqbaal berbuat apa-apa disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan (18+) IqbaalX(Namakamu)
Fiksi RemajaTerserah mau dibaca apa kaga Ini mesum!.