DUA PULUH TIGA

1.7K 62 10
                                    

kini ia telah melangkahkan kakinya ke rumah sakit tempat Ana dirawat.

hatinya sedikit tenang setelah mendengar kabar dari Vero.

Ceklek...

"Ci..." ucapnya dengan nada sedikit berteriak

semua orang yang berada disana menoleh.

Kevin segera masuk dan mendekat kearah ranjang.

"apa yang sakit?" tanya Kevin

"kepala si.. tapi udah gapapa" ungkapnya

"istirahat" ujar Kevin

"lo dari mana?" tanya Ana

"basket" jawabnya

"menang?"

"nyata" ucapnya dengan nada sedikit menyombongkan diri.

tangannya mulai meraih tangan mungil Ana. entah mengapa dan sejak kapan ia sangat suka memainkan jari mungil Ana.

"huh sombong bat" tukas Ana seraya memanyunkan bibirnya serta menarik tangannya dari genggaman Kevin.

"gausa manyun, udah bobo gih" Ucap Kevin sambil membetulkan selimut Ana.

"iya"

Ana membenarkan posisinya, mencari posisi nyaman di atas kasur dan mulai memejamkan mata.

Usapan lembut di kepalanya mengantarkan ia kealam mimpi semakin dalam dan dalam. Nyaman adalah kata yang tepat menggambarkan keadaannya saat ini. tak terasa ia pun tertidur pulas.

Kevinpun beranjak dari kasur Ana. ia menghampiri semua yang ada di sofa.

"gimana Ana vin?" tanya Aqila

"tidur" singkat Kevin

"gimana Vin? menang basketnya?" Tanya Mama Ana

"alhamdulillah menang tante" jawab Kevin

"alhamdulillah..kamu ga capek? kalo cape, kamu gakpapa pulang aja.." ucap mama Ana.

"iya tante, habis ini Kevin pulang. nanti malam Kevin ke sini lagi" ucap Kevin

"gua duluan semua. Assalamualaikum"

"waalaikumsalam" jawab mereka semua serentak.

Kevin pun hilang di balik pintu.

para sahabat Ana pun ikut pamit untuk pulang.

"tante kita semua pamit ya" Ucap Feby diikuti anggukkan para sahabatnya yang lain.

"besok kita kesini lagi tante" kata Vanya

"ya udah kalau gitu, kita duluan semua. Assalamulaikum" Ucap Feby

🌃🌃🌃🌃

Kevin telah menyelesaikan ritual mandinya.

ia sedang menyemprotkan parfum mint favoritnya. seperti biasa, rambutnya yang hanya disisir dengan jari membuat auranya sangat menonjol.

ia pun berjalan menemui bundanya.

"bun..abang mau balik ke rumah sakit lagi" pamitnya

"ohh iya bang.. kalo bunda ikut boleh? bunda mau jenguk Eci juga" tanya Sisca

"iya boleh bun. yaudah abang tunggu diruang tamu" jawabnya lembut

ia pun berjalan keruang tamu. ia menemui adeknya yang sedang menonton televisi disana.

dengan santai ia menjatukan badannya di sofa lembut.

KEVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang