Tujuh - Keselek-Able

15 8 5
                                    

Kini sudah jam istirahat, keduanya memilih untuk pergi ke kantin karena Sky masih lapar.

"Lo suka makan tapi kenapa badan lo kecil sih?" cibir Nicholas kepada Sky.

"Kehendak Tuhan," jawab Sky asal.

Tak sampai 3 menit, kini keduanya sudah berada di kantin. Kawan-kawan Nicholas pun melambaikan tangan ke arahnya, seakan memberi petunjuk untuk bergabung kesana.

"Widihhh, udah bawa cewek aja," celetuk Nathan ketika Nicholas baru saja menghampiri mereka.

"Lo tega nikung gue? Ini kan degem gue!" ucap Arkan dengan dramatis yang membuat tawa mereka pecah.

"Lo duduk situ, sebelah Rey. Gue pesenin. Mau apa?" tanyanya pada Sky.

"Siomay sama teh tarik aja."

"Oke!"

Setelah menyebutkan pesanannya, Sky segera duduk di sebelah Rey sesuai perintah Nicholas tadi.

"Kenalin diri dulu dong," celetuk Satria tiba-tiba, membuat Sky hanya terkekeh pelan.

"Namaku Adelina Skylar. Panggilannya Sky," tutur Sky dengan senyum manis yang mengembang di wajahnya. Ia senang, sepertinya teman-teman Nicholas sangat welcome padanya.

Tak lama Nicholas datang membawa nampan berisi makanannya dan Sky. Ia menyodorkannya kepada Sky lalu duduk di sebelahnya.

"Boleh panggil Adel gak?" tanya Nathan tiba-tiba.

Sky yang saat itu sedang meneguk minumnya seketika tersedak. Tanpa ia ketahui, Rey yang sedang meneguk minumnya juga ikut tersedak.

Reflek Nicholas mengambilkan minum untuk Sky, "pelan-pelan dong."

"Hebat ya!"

"Apaan?"

"Itu, si Rey sama Sky, keseleknya janjian. Padahal daritadi gak ada saling ngomong," balas Arkan.

Seketika Nicholas terdiam. Ada sebuah rasa tak enak menyelinap dalam dadanya ketika Arkan memasangkan nama Sky dengan Rey.

"Gak usah cemburu gitu, gue kebetulan aja keselek gara-gara denger dia keselek," ucap Rey yang menyadari perubahan raut wajah temannya itu.

"Cie, akhirnyaa bang Nic punya cewek lagi," ucap Arkan sembari menengadahkan kepalanya ke atas.

"Apaan sih lo?" cibir Nicholas.

"Cie salting," celetuk Satria yang membuat tawa mereka pecah seketika, tak terkecuali Sky dan Nicholas.

Tawa mereka tiba-tiba berhenti karena pertanyaan yang terlontar dari Nathan.

"Jadi gimana? Adel boleh gak?" tanyanya lagi.

Kali ini Sky tidak tersedak, ia hanya menampilkan raut wajah bingung. Dengan cepat ia menggeleng pelan, "hmm.. Jangan deh, gak kebiasaan sama nama itu."

Nathan mengangguk, "oke."

"Udah. Yuk makan, bentar lagi bel," ajak Rey yang dijawab dengan anggukan oleh semuanya.

---

"Kita duluan ya, habis ini Pak Bena punya kelas," ujar Ray sembari menepuk pelan bahu Nicholas.

Sky dan Nicholas mengangguk bersamaan, "iya."

"Lo berdua jangan telat lagi, biar gak dihukum terus," pesannya sebelum meninggalkan kantin.

Lagi-lagi keduanya mengangguk sembari menghabiskan makanan mereka.

Tak sampai 2 menit, keduanya sudah menghabiskan makanan mereka.

Puisi untuk SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang