✨ Truth Or Dare ✨
✨ New Version ✨
Ini adalah (namakamu) dalam bayangan aku👆
Terserah kalian mau bayanginnya gimana😂
Happy Reading!
✨
"Apaan sih?" Salsha menoleh dengan wajah aneh pada (namakamu) ketika gadis itu baru saja datang memeluknya dari samping."Jangan bilang kalau lo makin gila!"
"Ih enak aja!" Gadis itu menaruh tasnya keatas meja, lalu duduk di tempatnya. "Pulang ke kedai es krim yuk, lagi pengen nih gue."
Raut wajah Salsha berubah, dia cengengesan pada sahabatnya dan (namakamu) sudah tau jawabannya.
"Jalan lah lo sama Kak Iqbaal."
(Namakamu) langsung menoleh, "Nggak deh."
"Tumben? Biasanya juga langsung teriak-teriak."
Gadis itu menghembuskan napas. Bingung harus menceritakannya atau tidak, setelah sepersekian detik, akhirnya (namakamu) menceritakan kejadian kemarin pada sahabatnya.
"Hah? Bokap lo bukannya lagi di Jepang?" Kening Salsha berkerut. "Terus dari mana lo tau kalau Iqbaal bakal jauhin lo?"
(Namakamu) mengedikan bahu. "Sejak Kak Naufal koma, suasana jadi mencekam. Gue sampai nggak berani nanya-nanya. Dan soal Iqbaal," ia menghela napas panjang. "Itu udah perkiraan gue."
Salsha menggeleng tegas. "Lo nggak boleh gituuu, nggak semua orang kayak dia. Iqbaal beda, gue yakin."
"Tapi—"
"Ssttt! Udah ah. Jangan ngomong kayak gitu."
(Namakamu) kembali menghembuskan napas panjang.
✨
Iqbaal menatap tanpa minat keseluruhan ruangan yang hampir dua tahun di tempati nya bersama beberapa temannya yang lain. Kaki cowok itu naik keatas meja, pikirannya berkelana pada kejadian kemarin sore. Tentang dirinya yang tanpa alasan memutar arah kembali ke rumah gadis sinting itu.
Melihat kekacauan yang terjadi, insting Iqbaal bekerja dengan menjauhkan (namakamu) dari jangkauan orang dewasa yang sedang mengamuk. Iqbaal tidak bertanya kenapa, terlalu pribadi dan dia tidak begitu dekat dengan (namakamu).
Lalu, soal menjauh? Iqbaal sama sekali tidak memikirkan hal itu. Memangnya kenapa? Tidak ada salahnya memiliki teman bahkan pac—oh ayolah. Tidak ada salahnya berteman dengan mereka yang memiliki keluarga kurang harmonis.
Pagi ini Iqbaal belum melihat batang hidung kekasihnya sama sekali. Bahkan belum ada laporan tentang kejahatannya pagi ini. Dan entah karena apa, Iqbaal meraih ponsel dari atas meja dan mengetikan sesuatu di sana.
Setelah itu Iqbaal berjalan keluar dari ruang OSIS.
✨
HUAAAA!!!!! MAAF YA AKU JARANG UPDATE SEKARANG:(
Suka kehilangan mood:)
Tapi aku janji bakal nyelesaiin ini....
By the way makasih buat yang selalu nungguin hehe
Jangan lupa komen ya!
Vote juga!
Share kalau perlu! WkwkwkLove u gaisss!!!!!
Minggu, 4 Agustus 2019
Karin Aprilia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare [New Ver] (SLOW UPDATE)
Fiksi PenggemarIqbaal tidak menyukai (namakamu). Menurutnya (namakamu) adalah seorang adik kelas yang senang sekali bermain-main dengan kesabarannya. Bahkan Iqbaal nyaris akan meledak saat gadis itu mulai membuat onar. Bagaimana jika suatu hari mereka berdua haru...