Z

622 83 21
                                    

"Sayaaaang! Aku datang!" Seorang wanita cantik bersurai madu memasuki ruangan.

Dazai menjauhkan wajahnya dari (y/n) dan tersenyum hingga matanya menyipit. "Kau sudah datang, Margaret?"

"Tentu tentu." Wanita itu mengenakan sebuah dress hijau kombinasi putih dan sebuah sunhat berwarna putih dengan tali biru dikepalanya.

"Aku merindukanmu." Dia berjalan cepat dan memeluk Dazai. Mengabaikan (y/n) yang jelas-jelas masih berdiri disana.

Adegan lovey dovey dimulai. (y/n) memutar bola mata malas, menoleh ke arah lain sambil memanyunkan bibir.
'Mereka pikir dunia hanya milik berdua, eh? Apa mereka tidak sadar masih ada aku disini????'

"Ehm." (y/n) memutuskan untuk berdehem, membuat Dazai dan Margaret menoleh padanya.

"Ah! Aku melupakan sesuatu." Dazai melepaskan pelukan namun masih meletakan sebelah tangannya di pinggang Margaret.

"Apa aku mengganggumu, sayang?"

Dazai menggeleng. "Tidak. Hanya sebentar, tunggulah disana." Dazai menunjuk kursi kosong diruangannya.

"Kau. Sini!" Wajah Dazai berubah serius saat menatap (y/n).
"Periksa semua dokumen ini, lalu buatkan salinannya."

(y/n) menatap setumpuk berkas yang Dazai letakan di pinggiran meja.

"Harus selesai sebelum jam 11 siang."

(y/n) mengerjap cepat. Lalu melihat jam yang melingkar di lengan kiri.
"Anda bercanda, Sir ?! Tidak mungkin dokumen itu selesai dalam 30 menit!"

Dazai menyeringai, "Ya sudah, ku potong gajimu bulan ini."

"APA!"

Dazai hanya menaikan sebelah alis.

"Baiklah." (y/n) mengalah, ia meraih berkas dan membawanya dalam gendongan.

"Kerjakan disini." Ucapan Dazai menghentikan langkah (y/n). Ia membalikan badan, menatap Dazai penuh tanya.

"Duduk disana." Tunjuknya pada sofa kosong diseberang Margaret.

"Tapi─"

"Mau dipotong ga─"

"Baiklah." Sela (y/n) dengan cepat.

Selama 30 menit (y/n) memeriksa berkas dan membuat salinannya. Sedangkan Dazai sibuk bercengkrama dengan Margaret, bahkan tak jarang mereka tertawa mengabaikan keberadaan (y/n).

'Cih! Rasanya seperti obat nyamuk. Membuat kesal saja!' Batin (y/n).

Gadis itu segera menyelesaikan laporan dan mengembalikan berkas ditempat semula.
"Semua sudah aku cek, Sir. Tidak ada masalah dan laporan salinannya sudah ku buat." (y/n) berdiri disamping Dazai yang sedang memangku Margaret.

Dazai melihat jam yang melingkar di lengan kiri, 'Masih ada waktu 5 menit.' Batinnya.
"Buatkan kopi hitam tanpa gula untukku." Ucapnya yang merupakan sebuah perintah.

"Tapi─"

"Ini juga termasuk salah satu hukumanmu." Dazai memotong ucapan (y/n). Membuat gadis itu berdecak.

"Baiklah." Lalu pergi ke pantry dan kembali dengan secangkir kopi.

"Ini pesananmu, Sir." Meletakan secangkir kopi diatas meja.

"Kau ingin sesuatu, sayang?" Dazai bertanya pada Margaret.

"Jus mangga, tanpa gula dan sedikit air. Tidak pakai es." Ucap Margaret.

CEO Sinting [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang