05. Alexander family

37 5 0
                                    

Happy reader's

Yana menatap pantulan dirinya melalui cermin, ia gugup. Bagaimana tidak? Ini adalah kali pertama keluarganya dengan keluarga Sean berkumpul bersama.

"Yana, cepatan turun. Gue dah gak sabar nih, liat lo tukaran cincin ama Sean. Masa berias aja ngabisin waktu dua jam lo dikamar. Yana oh Yana" teriak Devan yang tidak mendapat sautan dari Yana.

"Iya, ini juga mau turun" teriak Yana lalu bergegas turun.

"Ciiiieee, kayanya ada aroma-aroma orang gugup nih" ucap Rafa sambil mengibaskan tangannya seperti layaknya artis indigo di saluran TV ANTV yaitu, Roy kiyoshi.

"Rafa, jangan ganggu Yana. Katanya tadi udah gak sabar liat pertunangannan Yana, kenapa sekarang kamu godain adik kamu. Cepatan kamu berangkat sama Yana" teriak Rita.

"Iya, bundanya Rafa. Ini Rafa sama putri kesayangan bunda juga mau berangkat nih, jadi bunda gak usah teriak-teriak" ucap Rafa yang keluar diikuti Yana.

~~~

Yana, menatap gugup mansion yang ada dihadapannya. Sekarang ia dan keluarganya sudah sampai dikediaman Alexander untuk melaksanakan pertunangannan dirinya dengan Sean tentunya.

Acara pertunangannan ini, hanya dihadiri oleh kedua belah pihak keluarga karena Yana dan Sean sepakat untuk melaksanakan pertunangannan mereka secara privasi.

"Mari, silahkan masuk tuan-nyonya" ucap maid yang menyambut kedatangan mereka.

"Selamat datang, tuan Daniel. Semoga tidak ada yang menyulitkan perjalanan keluarga anda" sapa papanya Sean-Radit Alexander. Radit mempersilakan semua orang untuk masuk menuju ruang makan keluarganya.

"Yana, tolong kamu panggil Sean kekamarnya. Dilantai atas bagian kiri ya nak" kata ibu Sean-Riana Ananda.

"ok, mom" balas Yana.

Yana menatap pintu bercat putih yang ada dihadapannya dengan gugup. Karena ini kali pertama dirinya masuk kekamar pria selain para pria yang ada dirumahnya.

"Sean" panggil Yana sambil menggedor pintu yang ada dihadapannya.

"Masuk aja, Yan" jawab Sean didalam kamar.

"Sean, kok kamu gak keluar-keluar sih. Pada hal kan kamu uda siap" ucap Yana yang melihat Sean duduk dihadapannya dengan memangku laptop.

"Maaf, sayang. Ini asisten aku mendadak nyuruh aku periksa email dari rekan aku Yang"

"TERSERAH, mau dari asisten kamu kek, mau dari rekan kamu kek, atau pun dari selingkuhan kamu. Harusnya, kamu itu libur hari ini karena hari ini hanya terjadi sekali dalam hidup kita Sean" ucap Yana mengeluarkan emosinya. Yana berjalan menuju jendala yang memperlihatkan halaman belakang dari mansion kelurga Alexander.

"Sayang, maaf" ucap Sean sambil mendekap Yana dari belakang.

"Kamu, jahat. Emangnya lebih penting mana, aku atau pekerjaan dari asisten genit kamu itu?" tekan Yana karena ia tau bahwah asisten Sean sudah lama memendam perasaan pada Sean.

"Iya, kali ini aku salah yang. Maaf ya, mending sekarang kita turun. Masa bintang utama di acara ini gak turun-turun ntar mereka pikir kita ngapa-ngapain yang"

"Maksud ngapa-ngapain dari kamu itu apa yang. Belum nikah aja otak kamu udah mulai geser apalagi udah nikah, pasti makin mesum aja kamu" ucap Yana sambil menjewer telinga Sean.

"Yang, udah yang. Belum nikah aja, kamu udah ngelakuin KDRT apalagi udah nikah yang" ucap Sean sambil berusaha melepaskan jeweran Yana.

"Eheemm..."

Mendengar suara batuk dari seseorang membuat Yana menjadi salting dan melepaskan jewerannya dari telinga Sean.

"Kalo mau mesra itu pas udah selesai acara ini kali, nih masa acara belum dimulai kalian udah mesra-mesraan" sindir Devan, sambil menatap pasangan yang berada didepannya dengan tatapan tajam.

"Devan, mah gitu terus. Bilang aja iri liat kita mesraan, iya kan Yang" ucap Yana meminta persetujuan dari Sean.

"Udah, mending kita turun aja. Kasian, orang tua kita pasti udah pada nungguin kita" ucap Sean sambil berjalan menuju ruang tamu sambil bergandengan meninggalkan Devan yang menatap mereka dengan cengo.

"Masa, gue ditinggalin sih. Dasar, pasangan somplak" ucap Devan bicara sendiri sambil menatap pasangan yang telah berjalan jauh di depannya.

~~~

Yana berjalan menuju kearah Sean, yang menatap dirinya tanpa berkedip.

"Udah, ngeliatnya biasa aja kali bang" sindir Devan, lalu ia berjalan menuju sepasang kekasih di depannya untuk memberikan sepasang cincin.

Sean, meraih jemari Yana dengan lembut. Ia memakaikan cincin sangat hati-hati pada jemari Yana, takut membuat Yana kesakitan.

 Ia memakaikan cincin   sangat hati-hati pada jemari Yana, takut membuat Yana kesakitan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu, selanjutnya Yana yang melakukan hal sama pada Sean. Yana menatap Sean dengan haru, karena mulai hari ini hubungannya dengan Sean sudah menuju jenjang yang lebih serius dan semoga Tuhan juga memberkahi hubungan mereka.

Sean, mengecup kening Yana dengan sayang tanpa menghiraukan bahwah keluarganya dan Yana memandang mereka dengan saling pandang lalu terdengarlah suara tepuk tangan sehingga membuat Yana langsung mendorong Sean dengan lembut.

"Belum nikah aja kalian udah berani mesra-mesraan di depan orang tua, apa lagi udah nikah nih" ucap Rafa sambil memakan makanan yang ada dipiring dekatnya. Membuat semua orang geleng-geleng kepala melihat keabstrakan Rafa, masa saudara baru selesai tunangan ia langsung makan.

~~~

TBC




Why ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang