Happy reading ✨
••••••
Bagian tiga
- Cuma mau kasih tau aja kalo suka sama benci itu beda tipis hehehe -•••••
Author POV
"Woi, Milla."
Aurel memeluk Milla dari belakang. Milla yang memang masih mengumpulkan kesadarannya terlonjak kaget, reflek dia memukul bahu Aurel kencang.
"Aw, sakit anjir." Rintih Aurel.
"Gue kaget pe'a, lagian lo ngapain sih ngagetin gue? Pake peluk-peluk gue segala, jijik gue sat." Ketus Milla.
Aurel terbahak. "Gue lihat lo dari kejauhan lo itu kek orang idiot, jalannya lesu banget terus gue samperin lu deh and tamat. Eh Mil, itu kenapa mata lo jadi mata panda?"
Milla mengangguk-angguk. "Oh ini, semalam gua nonton one piece sampe jam 2an terus tadi pagi nyokap gue bangunin pagi-pagi banget sekitar jam 3an, katanya nyokap gue dia mau berangkat pagi soalnya banyak tugas yang belom di kerjain di kantornya."
Aurel merangkul Milla. "Mil, ka Dimas ngajak gue ketemuan," Aurel berbicara tepat di telinga Milla.
"Buset! Lo gila ya Rel? Gue tau lo lagi seneng tapi lo gak usah teriak juga di kuping gue nyet." Ucap Milla sambil mengusap-usap telinganya.
"Mangap njing."
"Eh btw lo nanti temenin gue ya?" Ajak Aurel.
"Kemana?" Tanya Milla.
"Temenin gue ketemu Dias," Aurel berkata penuh harap.
"Sorry Rel.. gue gak bisa. Nyokap minta gue buat temenin shopping." Tolak Milla.
"Yahh," Aurel mendesah kecewa.
👀👀👀👀👀
"Woi, bengong aja lo," Daniel menggeprak meja menyadarkan Aurel dari lamunannya.
"Gak jelas lo nyet," kata Aurel. "Gue sumpahin lo jomblo seumur hidup." Aurel menyumpah-serapahi Daniel.
"Anjir sadis banget lu."
"Bodoamat."
"Tarik ucapan lo sekarang Rel." Suruh Daniel.
"Gak mau."
Tiba-tiba Milla masuk ke dalam kelas dengan tangan membawa nampan berisi beberapa makanan.
"Anjay udah punya gebetan baru aja lo." Ucap Milla, ia duduk dibangku sebelah Aurel.
"Gebetan baru? Maksud lo?" Tanya Aurel tidak mengerti.
"Tuh," Milla menunjuk Daniel melalui lirikan mata.
Aurel memutar bola matanya malas.
"Temen lu cantik juga Rel, boleh lah kita kenalan?" Daniel mengulurkan tangannya berharap bisa berjabatan dengan Milla. "Gue Daniel Ali Pratama, tapi gue sering dipanggil Daniel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Faded Cheerfulnes
Romance#1 in pudar Aurel, remaja labil yang tengah asyik menikmati masa putih abu-abunya ini. Selain pendidikan, persoalan cinta dan persahabatan, juga teman sebaya menjadi problem utamanya. Apa solusi darinya mengatasi problem remaja? Ternyata...