"Younghoon ah" Jihyo membersihkan sisa cotton candy diatas wajah tampan Younghoon
"Hm, apa?"
"Kamu makan seperti anak kecil"
"Aku sengaja"
"Hya!!"
"Apa?"
"Berhentilah memakan cotton candy!!"
"Kenapa?"
"Hish, masih tanya kenapa lagi!! Bahkan cotton candy nya jatuh diatas kemejamu"
"Hyo, mau tahu caranya membersihkan cotton candy didekat bibirku?"
"Memangnya bagaimana aku..."
Younghoon tertawa setelah mencium bibir Jihyo
"Sudah bersih kan?"
"Bersih apanya!! Malah semakin belepotan kemana-mana"
"Sini aku bersihkan lagi" Younghoon menahan wajah Jihyo dengan kedua tangannya
"Hya!!!" Jihyo berteriak sambil tertawa sebelum akhirnya Younghoon benar-benar menciumnya
Mereka pulang sambil bergandengan tangan
"Hangatkan aku!"
Younghoon menarik tangan Jihyo dan memeluknya
"Maaf, hari ini kamu lagi yang harus membayar kencan kita. Aku heran padahal aku sudah mencarinya dirumah tapi malah tidak ketemu juga"
"Sudahlah, anggap saja kita sudah benar-benar menikah"
"Enak saja!"
"Kenapa, kamu tidak mau menikah denganku?"
"Kamu sedang melamarku?"
"Tidak jadi!" kata Younghoon setelah menatap Jihyo lamat
"Hya Kim Younghoon, kamu menyebalkan!!"
************************************
Pagi itu beberapa teman satu jurusan dengan Jihyo sedang membicarakan sesuatu tentang dirinya
"Kamu lihat tidak tadi? Ada mahasiswa baru yang mencari Jihyo"
"Siapa yang mencariku?"
"Apa kamu punya kenalan adik tingkat?"
"Tidak, kenapa?"
"Tadi ada yang mencari mu, orangnya tinggi dan tampan"
"Siapa? Tidak mungkin Hyunjae kan? Tapi Hyunjae kan satu angkatan denganku, sedangkan yang mereka bilang adalah adik tingkat" gumam Jihyo
"Jihyo ku sayang, selamat pagi"
Younghoon mencium pipi Jihyo dan membuat beberapa teman mereka menatap sinis kearah Jihyo.
"Kamu sudah gila ya?" Jihyo memukul lengan Younghoon beberapa kali
"Baiklah aku mau kembali ke kelasku saja, jangan lupa kita pulang bareng lagi nanti"
"Iya, calon suamiku" goda Jihyo
"Baiklah, ayo sekarang kita ke KUA"
"Hya!!"
Younghoon langsung pergi setelah mencuri ciuman dari bibir Jihyo.
Dari tadi ada seorang pria yang menatapnya selama jam pelajaran sastra inggris, dan pria itu kini duduk tepat disebelahnya
"Kenapa kamu menatapku seperti itu? Bukannya tidak sopan menatap orang yang tidak kamu kenal seperti itu?"
"Noona, kamu lupa denganku?"
"Siapa, apa aku mengenalmu?" Jihyo menaruh pensil miliknya dan mulai menatap wajah Juyeon
"Dompet mu, terjatuh saat kamu menabrakku"
"Ah, terima kasih banyak. Ini untukmu" Jihyo menyodorkan selembar uang puluhan ribu pada Juyeon
"Bukan itu yang aku mau"
"Lalu?"
"Traktir aku makan siang"
Sekarang Younghoon menatap heran kearah teman pria Jihyo yang kini dengan santai makan dihadapannya.
"Kenapa melihatku seperti itu, kamu tidak makan?" kata Juyeon
"Siapa dia?"
"Entahlah, aku juga baru mengenalnya"
"Noona, kamu benar-benar lupa kalau aku pernah membantumu, kita bahkan satu SMP tapi kamu malah bilang tidak mengenalku"
"Memangnya kapan aku..."
Tiba-tiba saja sebuah kenangan terputar di kepalanya
"Noona tidak apa kan?"
Wajah pemuda yang terlihat samar itu kini terlihat jelas, potongan ingatan yang ingin Jihyo temukan kini sudah kembali.
"Apa kamu pacarnya?" tanya guru penjaga ruang kesehatan
"Bukan, aku..."
Tiba-tiba sebuah panggilan membuat Juyeon buru-buru pergi
"Noona maaf, aku tinggal dulu ya?"
"Jadi kamu pemuda yang menyelamatkan aku waktu itu?"
Pria itu tersenyum dihadapan Jihyo dan membuat Younghoon merasa cemburu, tatapan manis pria itu...dia tahu kalau itu bukanlah tatapan yang biasa pria berikan pada sembarang wanita.
"Berhenti melihat Jihyo ku?"
"Kamu kenapa sih?"
"Aku tidak suka dia!!"
"Maafkan pacarku"
"Hmm, iya. Tentu saja aku sudah memaafkannya" jawab Juyeon
"Hya!!" teriak Younghoon tidak terima
Udah gak kepo lagi kan? Ingat part 1 kan, ada cowok yang nolongin Jihyo habis dia dibully? Itu Juyeon