part 9

409 78 19
                                    

Jihyo mulai kembali menjaga jarak dengan Younghoon, bahkan dia mendiamkan Younghoon selama beberapa hari ini.

"Hari ini akan ada pembagian kelompok kerja, satu team dua orang. Silahkan maju bergiliran!"

Anak di dalam kelas Jihyo maju bergantian dan memilih nomor urutan

"Nomor 2!" Dosen mereka memanggil

Jihyo dan Younghoon mengangkat tangannya disaat yang bersamaan. Jujur saja Jihyo masih marah pada Younghoon tapi dia juga merasa kalau Younghoon bukanlah tipe orang yang akan meninggalkan dia begitu saja meskipun dia marah. Contohnya saja saat ini, Younghoon meletakkan roti dan susu melon diatas meja saat dia tahu Jihyo tidak keluar kelas di jam istirahat meskipun Jihyo masih marah padanya.

"Younghoon ah, bisa kita bicara?"

Jihyo berdiri dari tempat duduknya dan segera berjalan menuju atap gedung

"Aku mau tahu kenapa kamu diam saja saat melihat mereka menyakitiku?"

"Aku..."

Younghoon mulai menceritakan pengalamannya pada Jihyo dan Jihyo hanya bisa mendengus kesal mendengar semuanya

"Satu pertanyaan lagi, apa kamu menyukaiku?"

Sayangnya Jihyo hanya bisa menyimpan pertanyaan satu itu dalam benaknya. Younghoon mulai mendekat, dia menarik tangan Jihyo dan menyandarkan kepalanya diatas bahu Jihyo. Bertengkar dengan Jihyo hanya membuatnya kehabisan tenaga dan merasa lelah tanpa sebab meskipun mereka tidak beradu bicara.

Jihyo pov

Jujur saja, berat bagiku saat melihat ada gadis lain masuk kedalam tempat tinggal Hyunjae, bahkan gadis itu lebih tahu apa yang Hyunjae sukai daripada aku.

"Bagaimana kalian bisa saling kenal?"

Aku bisa melihat ada yang salah diantara mereka, Hyunjae yang terlihat terlalu tegang dan gadis itu tak mau berhenti tersenyum dihadapanku. Entah ini semua efek karena tadi aku minum atau bukan, yang jelas aku pingsan setelahnya

"Hyunjae ah..."

"Pulanglah, aku akan menghubungimu lagi nanti"

"Tapi aku masih merindukanmu"

"Aku akan menginap ditempatmu begitu dia pulang"

Aku pura-pura tertidur saat mendengarkan percakapan mereka, bahkan aku hanya bisa menangis dalam diam saat mendengar suara gumaman saat mereka sedang berciuman. Keesokan paginya aku langsung pulang setelah menelponnya, dia bahkan tidak lagi mau menjawab panggilanku. Akhirnya aku menulis sebuah pesan yang aku tempel diatas kulkasnya

Selamat tinggal Hyunjae, terima kasih buat semuanya. Cukup sampai disini hubungan kita.

Mungkin dia belum pulang ke rumahnya karena dia bahkan belum menghubungiku bahkan beberapa hari setelah aku pulang. Dan hari ini...aku melihat dia berdiri didepan gerbang

"Hyo, bisa kita bicara?"

Tanpa pikir panjang aku menarik kerah kemeja Younghoon dan menciumnya dengan panas dihadapannya. Hyunjae memukul Younghoon hingga aku berteriak dihadapannya.

"Aku tahu semuanya...aku bahkan mendengar suara kalian saat berciuman. Sekarang pergi!! Pergi!!!"

Aku membantu Younghoon berjalan menuju ruang kesehatan, sekarang Younghoon mulai menatapku dengan pandangan aneh dan bertanya

"Kenapa tadi menciumku?"

"Maaf, aku...

"Apa aku hanya sekedar pelarian bagimu?"

Langkahku terhenti, entah sejak kapan aku mulai melupakan kalau bukan Hyunjae yang selalu ada disamping ku melainkan Younghoon.

"Younghoon ah..." aku kembali mengobati luka di wajah tampannya

"Aku tidak peduli kamu menganggapku sebagai apa, aku...sudah menyukaimu sejak lama"

Air mataku jatuh mendengarkan pengakuannya. Rasa sakit ini membuatku benar-benar tidak bisa berhenti menangis, hingga akhirnya dia menarik tanganku dan menepuk pelan pundak ku. Semua kenangan yang telah kami lalui terputar kembali, aku memeluknya erat...semakin erat saat sebuah penyesalan terselip di benakku.

"Younghoon ah..."

"Iya, aku tahu"

Tahu apa? Kamu bahkan tidak tahu kalau aku juga benar-benar menyukaimu sejak dulu.

Between You & Me (Younghoon X Jihyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang