part 4

605 124 6
                                    

Jihyo pov

Dia langsung pergi setelah membaringkanku diatas ranjang ruang kesehatan, aku mencoba memejamkan mataku sampai...

"Enak ya digendong Younghoon?" sindir Eunha

Dia mendekat padaku kemudian menumpahkan air diatas kepalaku tak lama Hyunjae memasuki ruangan kesehatan

"Hyo. Apa yang kamu lakukan padanya?"

Hyunjae mendekat kearahku, dia melepaskan jasnya kemudian menaruhnya menutupi kedua bahuku. Eunha langsung pergi begitu saja ketika melihat Hyunjae duduk disampingku

"Kamu tidak apa-apa kan?"

"Aku baik-baik saja"

Dia mencium kepalaku yang basah dengan lembut membuat wajahku memerah karena tingkah manisnya.

"Kamu sakit?" aku bertanya karena aneh rasanya melihatnya tiba-tiba muncul

"Tidak, tadi Younghoon memberitahuku katanya kakimu terkilir jadi aku langsung kesini begitu tahu kamu tidak ada yang menemani"

"Hyunjae lain kali jangan bersikap seperti ini padaku, aku bisa salah paham padamu kalau kamu..."

Cup!
Satu ciuman lembut mendarat dipipiku, membuatku membeku dan hampir mati karena menahan nafasku.

"Mulai sekarang aku akan menjagamu" katanya sambil mengusap kepalaku lembut

Aku masih membeku menatapnya sampai dia mulai tertawa

"Tutup mulutmu nanti kemasukan serangga" katanya menggodaku

Younghoon pov

Aku melihat adegan ciuman mereka, aku rasa ada yang salah denganku. Kenapa aku merasa ada yang aneh dengan dadaku, terasa sesak seperti terbakar. Aku berjalan menjauh dari mereka dan memasuki ruang kelasku

"Younghoon ah" Eunha memanggilku tapi aku bahkan tidak mendengarnya

"Younghoon ah" panggilnya lagi sambil menepuk pundakku pelan

"Ah, iya apa?"

"Nanti bareng ya pulangnya?"

"Pulang sendiri saja, aku masih ada acara"

"Kamu masih latihan drama? Aku tunggu kamu selesai saja"

"Terserah"

Aku langsung mengambil tasku dan kembali ke ruang klub drama, Naya melihatku dengan pandangan heran

"Bagaimana kamu bisa keluar?"

"Lewat jendela"

"Jihyo mana?"

"Kakinya terkilir karena terjatuh dari jendela"

"Hya, bagaimana ini?"

"Bagaimana apanya! Kamu kan yang mengunci kami disana. Lagipula aku rasa kakinya tidak separah itu"

"Dimana dia sekarang?"

"Diruang kesehatan"

Buru-buru dia melangkahkan kakinya menuju ruang kesehatan sambil menarik tanganku agar aku mengikutinya.

"Hya, lepaskan aku!"

"Kalian harus latihan serius kali ini" dia masih menceramahiku

Hyunjae masih ada disana duduk diatas ranjang tepat disebelah Jihyo, entah kenapa aku langsung memutar mataku menghindari mereka

"Nih naskahmu" Naya memberikan naskah drama kami padanya

"Kenapa bajumu basah?"

Dia hanya diam tidak menjawab, aku langsung melangkahkan kakiku menuju loker

"Hya, kamu mau kemana!" lagi-lagi Naya berteriak padaku tapi aku tidak mengubrisnya

Aku segera mengambil baju milikku dan menyodorkannya pada Jihyo

"Pakai ini"

"Tidak usah, aku tidak apa"

"Pakai kataku, aku tidak bisa menatapmu kalau tembus pandang begitu"

Dia langsung mengambil kemeja milikku dan kami meninggalkan dia agar berganti baju

"Apa sudah lama kalian saling kenal?" tanya Hyunjae

"Hmm"

"Apa kamu menyukainya?"

Pertanyaan itu sukses membuatku tak bisa berkata apa-apa

"Aku menyukai dia" lanjutnya sambil tersenyum dengan wajah memerah

"Ambil saja, dia bukan tipeku"

"Apa kamu yakin?"

"Tentu saja, kamu kira aku suka padanya apa!"

"Baguslah kalau begitu. Terimakasih sudah meyakinkanku kalau kamu bukan sainganku"

Apa-apaan itu, memangnya siapa yang bilang kalau aku ini saingannya

Naya memanggilku agar aku masuk kembali kedalam ruang kesehatan

"Aku masuk dulu"

"Jaga dia untukku, aku mau mengambilkan tasnya dikelas dulu"

"Iya"

Aku memasuki ruang kesehatan, disana kami mulai berlatih untuk pementasan drama hanya saja...

"Hya, kenapa kamu tidak menciumnya!" Naya berteriak keras membuatku sampai harus menutup telinga

"Kamu gila ya, kenapa ada adegan ciuman segala!" aku balas berteriak padanya

"Sudah lakukan saja, lagipula cuma ciuman dipipi" kata Jihyo enteng

"Aku tidak menyangka kalau klub drama isinya maniak semua"

Naya langsung memukul lenganku dengan keras

"Kenapa, sebenarnya kamu tidak mau atau takut? Takut Jihyo tahu kalau kamu suka padanya"

"Hish, baiklah. Begini kan?" kataku sambil menciumnya sekilas kemudian segera mengakhirinya

Plak!!
Lagi-lagi Naya memukulku hanya saja kali ini kepalaku yang jadi sasarannya

"Lakukan yang benar, masa begitu caramu mencium wanita yang kamu suka. Jihyo, bisa kamu kasih contoh padanya?"

"Kok aku"

"Kamu kan lebih profesional dan berpengalaman dibandingkan Younghoon, aktingmu juga jauh lebih bagus. Kalau begini aku jadi menyesal, kenapa Jaehyun yang sakit bukan dia saja" dia menunjukku tepat didepan wajah tampanku

"Hya!"

"Sudah, kenapa kalian yang bertengkar sih. Younghoon mendekatlah"

"Kamu mau apa?"

"Sudah mendekat saja"

Aku mendekatinya sampai kaki kami saling menyentuh, tak lama dia bangun dari ranjang yang didudukinya dan mulai berjinjit menjajarkan wajahnya dengan wajahku. Jantungku berdetak tidak normal, wajahku serasa memanas dan mataku mulai membulat saat dia semakin mendekatkan wajahnya padaku. Aku mulai memutar wajahku untuk menghentikan aksinya tapi...sekarang kami sama-sama membulatkan mata saat bibir kami saling bersentuhan.

Between You & Me (Younghoon X Jihyo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang