Jihyo pov
Naya tidak bisa berhenti tertawa
"Harusnya aku memotret wajah kalian berdua, aduh perutku sakit karena terlalu banyak tertawa"
Younghoon memajukan bibirnya dihadapan kami berdua
"Apa, mau cium Jihyo lagi?" goda Naya
Wajah kami benar-benar memerah karena malu, harusnya aku tidak maju dan menciumnya saat dia tidak mau batinku merutuki diriku. Younghoon langsung memposisikan bibirnya dengan normal
"Tapi seru juga kalau adegan ciumannya bukan dipipi tapi dibibir"
"Naya!!" teriak kami bersamaan
Hyunjae tiba-tiba masuk kedalam ruang kesehatan sambil membawa tas ranselku
"Ada apa?" tanyanya kebingungan
"Kamu melewatkan tontonan lucu, tadi...." aku langsung membekap mulut Naya bisa gawat kan kalau Hyunjae tahu aku tidak sengaja berciuman dengan Younghoon
"Sudah ah, aku mau pulang. Aku bisa ikut gila ketularan si Naya" kata Younghoon sambil mulai berlari
"Hya!" teriak Naya sambil mengejarnya, kali ini Naya pasti tidak akan melepaskan dia
Aku mengalihkan pandanganku pada Hyunjae yang masih berdiri dihadapanku
"Ayo, aku antar pulang"
"Iya"
Akhirnya dia mengantarku pulang kerumah sambil mengendongku di punggungnya.
"Jihyo ah, boleh aku tanya sesuatu"
"Apa? Tanya saja"
"Pria seperti apa yang kamu suka?"
"Maksudnya?"
"Tipe ideal mu"
"Setiap tahun tipe idealku terus berubah, kalau dulu aku suka pria kekanakan yang manja akhir-akhir ini aku lebih suka pria yang baik dan dewasa. Kenapa tiba-tiba tanya?"
"Kamu mau jadi pacarku?"
Aku benar-benar membeku bahkan mulutku juga tidak mau bergerak. Sekarang aku malah bingung harus menjawab apa, aku memang menyukainya tapi tidak pernah sekalipun dalam bayanganku kalau dia yang akan duluan menyatakan perasaannya padaku
"Aku suka padamu sejak aku pertama melihatmu"
"Kamu seolah menarikku kedalam duniamu, saat sadar aku sudah tidak bisa keluar dan malah menginginkan yang lebih darimu. Ingin lebih sering melihatmu, ingin lebih dekat denganmu bahkan ingin menjadi seseorang yang menjadi alasan saat kamu tersenyum" lanjutnya sambil mulai tersenyum bodoh
"Kamu tidak perlu menjawabnya sekarang, aku akan menunggumu"
Kali ini dia menepuk pantatku pelan sebanyak dua kali
"Hya!"
"Jangan terlalu dipikirkan, santai saja...aku akan tetap menjadi temanmu meski kamu menolakku"
Kali ini aku merapatkan tautan tanganku disekitar lehernya
"Hyo, aku tidak bisa bernafas"
"Biar saja"
Dia menaruhku di kursi halte dan mulai berlutut dihadapanku dengan senyuman dibibirnya, dia menatapku lekat membuatku seolah ikut terperangkap dalam matanya yang indah.
"Bagaimana kalau kita coba selama enam bulan?" kataku sambil mengalihkan pandanganku kearah lain
"Kenapa cuma enam bulan?"
"Siapa tahu saja kamu bosan dan meninggalkanku" aku kembali menatapnya
"Aku tidak akan pernah bosan denganmu"
Dia semakin mendekatkan wajahnya, aku menutup kedua mataku sampai dia mencium lembut pipiku
"Lain kali jangan salahkan aku kalau aku melahap bibirmu saat kamu menutup mata"
Wajahku langsung memerah karena malu.
Keesokan harinya aku dan Younghoon menjadi lebih canggung apalagi saat berlatih adegan penutup itu, lagi-lagi Naya tersenyum sambil melihat kearah kami
"Naya..." rengekku sambil menautkan tanganku pada lengannya
"Kenapa jadi canggung sih, bisa tidak kalian lebih mesra lagi?"
"Kenapa tidak kamu saja yang jadi putrinya?" protes Younghoon
"Aku kan ketua klub kalau aku ikut tampil dan punya banyak dialog siapa yang akan mengatur urusan lainnya" katanya berkilah
Lagi-lagi kami harus mengulang adegan terakhir itu
"Yang lain bisa pulang kecuali Jihyo dan Younghoon"
"Nay, bisa kita istirahat sebentar?" kata Younghoon sambil mengusap keringat dilehernya dengan tangannya
"15 menit"
Kami keluar dari ruang kesenian dan berjalan menuju mesin penjual minuman
"Mau minum apa?"
"Teh krisan"
Dia mengoper minuman kaleng itu padaku, tak sengaja tangan kami bersentuhan. Aku membeku beberapa detik sampai dia kembali berbicara
"Bagaimana kencanmu dan Hyunjae?"
"Kencan?"
"Sepertinya kalian bahagia sekali"
"Younghoon ah, soal ciuman itu..."
"Aku tahu, rahasiakan dari Hyunjae kan?"
"Terima kasih..."
"Masa kita canggung hanya gara-gara ciuman yang tidak disengaja. Ayo, kembali! Kali ini lakukan dengan serius" katanya sambil mengacak rambutku
Aku tahu mungkin terdengar aneh tapi aku tahu dia sedang tidak baik-baik saja, dia pembohong yang buruk dan aku bisa lihat dari wajahnya kalau dia hanya berusaha membuat rasa canggungku menghilang dihadapannya.
"Younghoon ah...." gumamku sambil menatap punggungnya
![](https://img.wattpad.com/cover/148966124-288-k104981.jpg)