Beberapa hari setelah putus dari Hyunjae, Jihyo masih mengurung dirinya didalam kamar. Younghoon datang dan menindih tubuh Jihyo yang terbaring diatas ranjang.
"Hya!!" Jihyo berteriak kesal
Berulang kali dia memukul lengan Younghoon hanya agar pria itu segera bangun dari atas punggungnya, Younghoon mulai memindahkan tubuhnya disamping Jihyo. Pandangan lembut Younghoon membuatnya mengalihkan pandangannya.
"Temani aku"
"Kemana?" Jihyo kembali memandang Younghoon yang masih setia menatapnya
"Makan"
"Aku sedang malas keluar"
"Apa?! Kamu mau mati keracunan kalau aku yang buat makan siang?"
"Hish, menyusahkan orang saja!"
Dengan langkah malas Jihyo melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar, tapi kini langkahnya terhenti saat Younghoon memeluk tubuhnya dari belakang
"Masak yang enak ya, calon istriku!"
Jihyo langsung memukul kepala Younghoon, dia langsung melepaskan pelukannya dan mengikuti Jihyo sambil memajukan bibirnya menuju dapur. Younghoon membantu Jihyo membersihkan sayuran, sedangkan Jihyo memasak makan siang.
"Younghoon ah, kemarikan ayamnya"
Younghoon hanya bisa tersenyum melihat wajah cantik Jihyo
"Berhenti memandangku dengan tatapan seperti itu!" Jihyo menghalangi pandangan Younghoon
Younghoon menarik tangan Jihyo hingga tubuh Jihyo menyentuh wajahnya
"Hya, lepaskan aku!!"
"Aku suka baumu" Younghoon menyandarkan kepalanya pada perut Jihyo sambil mengunci posisi Jihyo dalam pelukannya
"Younghoon ah... lepaskan aku, supnya sudah mendidih"
"Pantatmu besar juga"
Jihyo langsung menarik rambut Younghoon keras-keras
"Aaa!!! Aku hanya bercanda!"
Younghoon langsung melepaskan pelukannya dan ikut berdiri dibelakang Jihyo, Jihyo meniup kuah sup ditangannya dan menyuapkan nya pada Younghoon
"Bagaimana?"
"Enak tapi..."
"Kurang apa?"
"Bibirku terbakar" kata Younghoon sambil memajukan bibirnya imut
"Hya, benar-benar mau aku..."
Younghoon membuat Jihyo terdiam dengan ciuman dadakan
"Apa susahnya sih mencium pria tampan sepertiku?"
Younghoon langsung melarikan diri begitu Jihyo menundukkan kepalanya, padahal Jihyo hanya berniat menakuti nya. Jihyo menutup mulutnya sambil menahan tawanya
"Hya, Younghoon ah bantu aku memindahkan makanannya!!"
Setelah makan dan membersihkan peralatan dapur, sekarang Jihyo dan Younghoon melihat siaran ulang drama yang diputar siang hari.
"Ck, kenapa dia bodoh sekali sih!"
Younghoon berdecak kesal melihat pemeran utama pria yang termakan kebohongan pemeran antagonis wanita
"Sejak kapan kamu suka melihat drama?" Jihyo tersenyum sambil melihat kearah Younghoon
"Gara-gara kamu kan, aku jadi ketularan kebiasaan tidak berguna seperti ini. Luruskan kakimu!!" Younghoon menepuk kaki Jihyo hingga dia meluruskan kedua kakinya
"Hyo..."
"Apa, mau?"
Jihyo menyuapkan snack ditangannya tanpa mendengar jawaban Younghoon yang kini meletakkan kepalanya diatas pangkuan Jihyo.
"Bagaimana keadaanmu? Apa baik-baik saja?"
"Hmm, iya"
"Aku serius?"
"Sama aku juga"
Younghoon kembali duduk disamping Jihyo dan menatap lekat wajahnya
"Apa?"
Younghoon langsung mengalihkan pandangannya kearah lain
"Bagaimana kalau kita pergi ke taman bermain besok?"
"Boleh"
"Kamu serius!"
Jihyo meletakkan snack ditangannya diatas meja dan membalas tatapan tidak percaya yang Younghoon arahkan padanya.
"Younghoon ah..."
"Apa?"
"Ayo kita menikah!"
Wajah Younghoon perlahan berubah menjadi merah
"Hya, aku hanya bercanda!"
"Park Jihyo kamu mau mati ya!!" kali ini Younghoon mengunci kepala Jihyo diantara lengan dan dadanya
"Younghoon ah..."
"Apa!! Kali ini aku tidak akan termakan bualanmu"
"Sakit, lepaskan aku!"
Younghoon memakan snack Jihyo yang ada diatas meja, dia bahkan merebut minuman rasa jeruk yang ada di gelas bervolume satu setengah liter.
"Hya, bagi itu..."
Cup!! Younghoon membeku saat bibir Jihyo menyentuh bibirnya.
"Punyaku" lanjut Jihyo sambil berpura-pura tidak merasa
![](https://img.wattpad.com/cover/148966124-288-k104981.jpg)