berjuang

372 92 13
                                    

Untuk Wonjin,

si cowok yang kini tengah berjuang.

Akhir-akhir ini gue semakin sering ngeliat lo sama Minju.

Kayanya kalian makin deket ya?

Berarti perjuangan lo mulai membuahkan hasil dong ya.

Gamau munafik, udah pasti sih gue sakit hati.

Tapi ya gapapa.

Kan gue udah bilang di awal, lebih baik kaya gini kan?

Tapi ngeliat lo yang bahagia gitu, gue jadi bersyukur Njin.

Soalnya, belum tentu orang lain bisa bikin lo sebahagia itu.

Lo nganter dia pulang, kalian berangkat bareng juga.

Dan gue lihat, lo jadi datang lebih pagi ya Njin? Ahahaha.

Karena yang gue tau, lo selalu dateng paling cepet 10 menit sebelum bel.

Sebuah perubahan yang bagus.

Lagi-lagi gue cuma bisa berharap, perjuangan lo membuahkan hasil yang manis.

Gue harap Minju bener-bener sadar kalau lo adore her so much. Lo sayang banget sama dia dan lo tulus sama dia.

Semangat Wonjin!

-Hanandya Chowon

🎑🎑🎑
°•°•°

"Iya iyaaa. Kamu selesainya jam berapa? Aku masih basket soalnya," Wonjin nampak tengah berbicara dengan seseorang lewat telepon.

"Hmm oke. Nanti aku kesana," kata Wonjin akhirnya. Ia memutuskan sambungan telepon.

Anak basket putra dan putri memang tengah rehat latihan. Duduk-duduk di pinggir lapangan.

"Siapa Njin?" tanya Minhee kepo. Chowon yang disebelah Minhee diem-diem nguping pengen tahu.

Wonjin nyengir, "Minju hehe."

"UHUK UHUK!" Chowon yang lagi minum auto keselek.

Minhee dan Wonjin yang denger Chowon keselek langsung noleh. Yujin yang duduk di sebelahnya pun menoleh.

"Yujin! Ngagetin lo ah," Chowon nyari-nyari alasan.

"Kak gue diem aja loh dari tadi," sungut Yujin. "Enggak tadi tangan lo ngagetin," kata Chowon cepat.

Hening. Mereka masih ngeliatin Chowon.

"Ngapain ngeliatin gue sih?" tanya Chowon.

"Lo aneh banget hari ini," kata Minhee.

"Aneh gimana? Gajetot lu ah," sahut Chowon. "Iya Kak. Lu mikirin apa sih?  Latihannya juga tadi kurang fokus. Biasanya kan semangat banget," sahut Yujin.

"Lo kenapa Won?" Wonjin ikut-ikutan nanya.

Chowon berpikir keras. Hingga tatapannya tertuju pada Sungwon, anak kelas 10 yang lagi asik ngebasket sama Haruto.

"Gak itu Sungwon ganteng banget hari ini jadi gak fokus gue," sahut Chowon.

Minhee kaget. Yujin juga, Sungwon kan temen sekelasnya.

Wonjin langsung menoleh, "Lo suka sama adek gue ya? Cieeeeeee!"

Chowon melotot kaget. Dia baru inget kalau Sungwon adeknya Wonjin.

Anj--Astaghfirullah! batinnya.

"Eng-enggak enggak kok--"

"CIEEEEE KAK CHOWOONN! Tenang aja Kak, aku sampein nanti ke Sungwon," kata Yujin.

"Gitu ya lo. Demennya adek kelas. Bisalah ntar kita double date ihiyyy saik dah," kata Minhee sambil dorong-dorong bahu Chowon.

"Lo bawa motor gak Won?" tanya Wonjin tiba-tiba. Chowon menggeleng pelan, "Motor gue dipake Bang Han."

"Nanti pulang sama Sungwon aja sekalian," kata Wonjin.

Chowon langsung cemberut.

Kenapa gak lo aja yang nganterin gue?

Ngimpi mulu lo ya Chowon.

°•°•°

Pada akhirnya, Chowon beneran pulang sama Sungwon.

"Maaf ya Won. Sumpah gue gak maksud apa-apa," Chowon jadi gak enak karena Sungwon jadi kena olokkan Minhee dan Yujin, termasuk Wonjin.

"Gak papa Kak. Selow aja kali," sahut Sungwon sambil senyum.

Haduh ini satu keluarga senyumnya cerah banget kaya masa depan gue, batin Chowon.

"Tadi gue bilang gitu gaada maksud apa-apa sumpah. Takutnya salah paham," kata Chowon.

"Selow aja kali Kak. Gue emang ganteng jadi gapapa," Sungwon nyengir.

Chowon mendengus. Agak nyesel juga dia bilang gitu.

"Yaudah ayo naik Kak," kata Sungwon. Chowon naik.

Pas mau keluar gerbang, mereka gak sengaja ngeliat Minju ketawa-ketawa pas dibonceng Wonjin.

"Bucin banget sih heran," kata Sungwon.

"Wajar ama gebetan mah," sahut Chowon.

"Tapi Kak. Bang Wonjin udah kaya orang gila. Ketawa-ketawa sendiri, senyum-senyum sendiri," sahut Sungwon.

Chowon tersenyum tipis.

"Hehehe wajar itu mah. Nanti kalau lo udah punya gebetan, ya pasti kaya gitu juga kok," kata Chowon.

Sungwon mengangguk.

Bagus deh, kalau lo sebahagia itu, batin Chowon.

🎑🎑🎑

untuk wonjin✔; chowon ft wonjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang