1. "Awal"

86 7 0
                                    

Setiap satu bulan sekali, Nael menemani bang Ari check up. Nael nggak tau check up yang bagaimana. Setau El, ia menemani abang kesayangannya ke RS Pondok Indah.

"El, tunggu disini ya... Abang check up dulu, sebentar aja kok."

"Okey bang Ariii." El duduk di ruang tunggu, menunggu bang Ari balik.

Bang Ari masuk ke satu ruangan yang ada di RS itu. Nampaknya, sama dokter. Tapi El nggak boleh masuk, El disuruh duduk di ruang tunggu.

"Ruang tunggu... " El membaca tulisan yang ada disisi pojok kanan atas. El hanya bengong selama kurang lebih 1 jam...

"Lamaaaaa... Tedy ku,.. kamu bosan kan? Kita ke taman itu yuk." El mengajak Boneka kesayangannya.

El duduk dibangku taman bersama Tedy, boneka beruang kesayangan El.
"Tedy liat deh, ada temen." El berjalan menuju laki-laki kecil yang duduk tidak jauh darinya. El berjalan menuju lelaki kecil yang terlihat murung.

❄---❄

Siapa dia? Kenapa dia kemari? Dia memperhatikan ku?? Hahhh?! Batin Hito Stefano, ia memalingkan wajahnya dari gadis kecil itu.

"Haii, namaku Nael Mahendra. Salam kenal." El tersenyum sambil mengulurkan tangannya, bermaksud untuk mengajak lelaki kecil itu berteman dengannya.

"Hmm.. Hai,.. namaku Hito, Hito Stefano." berjabatan tangan menurut El kecil, Hito sekarang adalah sahabatnya.

Meskipun El sudah duduk dibangku SD kelas 3, ia bahkan tidak punya teman sama sekali. Bukan tidak mau berkenalan atau bergabung dengan teman disekolahnya, El memang tidak menyukai semua teman yang ada disekolahnya. Ini dikarenakan semua orang menganggap El aneh, karena El sering membawa Tedy Kemana-mana. Bahkan tidak jarang El berbicara dengan boneka beruang kecil itu...

"El kemana aja? Abang nyari El dari tadi, El ngapain disini?" raut wajah Ari sekarang tampak cemas, ia takut adik kesayangannya hilang atau terjadi hal yang tidak diinginkan.

"El main sama Tedy, sama Hito juga." El tampak bahagia karena mendapat teman baru.

"Hito?? Siapa Hito, El?"

"Teman baru El. Oh iya bang, kenalin dia Hito Stefano teman baru El".

"Hai, salam kenal ya. Kamu kesini sama siapa dek??" Ari bingung melihat anak kecil sendiri duduk dibangku taman rumah sakit.

"Salam kenal bang, saya kesini tadi sama nenek tapi nenek lagi pergi sebentar." Hito menjawab tanpa ekspresi.

"Oh yaudah kalo gitu, kita tunggu nenek kamu balik kesini aja baru kita pulang. Gimana El setuju nggak?"

"Setuju banget bang!!." Iya, El baru kali ini merasakan bahagianya memiliki seorang teman.

❄---❄

Seorang wanita tua berjalan kearah El. El memperhatikan langkah wanita itu. "Kenapa nenek itu senyum liat El? Emang El kayak badut? Ehh Eeh nenek itu kemari??" batin El.

"Hito dapat temen baru ya?" Tanya Oma Rose, oma tampak bahagia melihat cucu kesayangannya bisa tersenyum kembali.

Wanita tua yang diperhatikan El sedari tadi ternyata Oma Rose, Oma nya Hito. Tampaknya ramah, dari nada bicaranya sudah kelihatan.

"Omaa, kenalin ini bang Ari dan ini El, teman baru Hito." raut wajahnya tak seperti sebelumnya, kini Hito tampak jauh lebih bahagia.

"Omaa, apa kabar? Ari sudah lama tidak lihat Oma." sapa Ari tampak sangat akrab.

Oma Rose tinggal tidak jauh dari rumah El dan Ari. El tidak mengenal banyak orang yang ada di kompleks perumahannya. Wajar aja sih, soalnya El jarang keluar rumah. Dan kalo dipikir... Nggak pernah tuh hehee..

"Omaa baik Rii, maaf lho ya Oma sudah buat kalian menunggu lama." Oma tersenyum melihat kesopanan Ari dan El.

"Oma kenal bang Ari dan El?" tanya Hito dengab polos.

"Mereka tetangga Oma, sayang" Oma tersenyum menatap Hito.

"Oma ke sini berdua sama Hito naik angkot?"

"Iya Ri, tadi pagi kami berdua kemari naik angkot." jelas Oma

"Baliknya bareng kita aja Oma, gimana El setuju nggak?"

"Setujuuu!!" El tampak riang. Ia merasa bahagia karena mendapat teman baru.

❄-❄-❄

"Kenapa bang Ari sering check up?? Bang Ari sakit apa? Atau cuma check biasa? Hmm.. Oma rose kok bisa kenal sama bang Ari yaa? Bang Ari juga, kayak nya udah nggak asing sama Oma Rose. Ada apasih?? Hito juga, kenapa tadi keliatan kayak orang sedih banget gitu." Batin El, ia bingung dengan semua yang terjadi hari itu.

Gelap Terang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang