3. MeRiAng "El"

44 3 0
                                    

Massage 6.00 P.M

El
El
El
El
El

Paan sih pagi buta gini chat gue?

Kangen.
Balik ke Jakarta, CEPET!!

Resek lo kadang!!
Besok libur gue balik,
emang ada apaan??

Gue dirawat di Rs.
El?
Bales woy!

Massage 8.55 P.M

Lo di Rs mana To??
Gue udah di Jakarta
Woy!!
Bales ANJER

Seriously??!
Rs. Pondok Indah
Jangan marah mulu oyy

Gue OTW

Love you😍

Jijiiiq
🤮😒

El kaget melihat notif dari Hito. El langsung meminta Bang Ari untuk menjemputnya pulang ke Jakarta. Kebetulan Bang Ari memang udah di Bandung, niat hati Bang Ari mau liat El di asrama. Maklumlah adik kesayangan satu-satunya, seminggu El sekolah di Bandung aja Bang Ari bolak balik Jakarta-Bandung saking takutnya El kenapa-kenapa. Kalo dipikir-pikir remaja seumuran El udah bisa jaga diri sendiri sih, Bang Ari nya aja kadang lebay tapi bikin irii iih. Karena mereka pergi dari Bandung ke Jakarta naik motor dan Bang Ari ngebut banget banget bangeeet, nyampe nya cepet binggowwww!!

Diatas motor El nggak berasa kalo Bang Ari bawa motor udah kayak ngajak mati, pikiran El melayang entah kemana . El mikir ternyata manusia 1/2 gorila kayak Hito bisa sakit gitu? Otak lo El, kadang nggak jalan.

"Assalamualaikum, Hito??" suara gadis imut yang ditunggu-tunggu Hito terdengar.

"Wa'alaikum salam." Hito tersenyum menatap gadis imut yang sedari tadi dia tunggu. Hito memperhatikan El dari ujung rambut sampe ujung kaki, El masih imut dan cantik.

"Woy!!" suara El memecahkan lamunan Hito yang sudah sampe ke Belgia. Ceilaahh wkwk.

"Morning my love." dengan muka sok imut dan suara Hito yang merayu El. Hito udah 1 semester nggak ketemu El. Kalo kata anak millennial sih kangen.

"Idiihhh apaan sih?! Najis, resek lo emang.!!" El pantang dirayu. Nggak ada istilah kangen atau rindu untuk El. Trus yang ada apa? BUCIN!! "Lo sakit apaa?"

"MeriAng gue. Gue sampe dirawat gini semuanya gara gara lo El. Lo nggak kesian apa??" Hito sebenarnya bercanda. Tapi yaa, gituu.. Pakek muka yang berekspresi so(k) serius. Kadang bikin jijik sih..

"Laahh.. Kok jadi gue? Emang selama gue di Bandung, gue ada nyuruh lo bolak balik? Lo aja nggak ada ke Bandung walau cuma buat ngeliat guee. Jadi salah gue dimana? Hah?!" El kesal karena dituduh kalau dia adalah penyebab sakit Hito. Padahal ngapa-ngapain aja nggak.

"Itu makanya!! Gara-gara lo ke Bandung tuh, gue jadi meriang."

"Apaan sih nggak ngerti gue."

"MeriAng El. Merindukan kasih sAyaNg dari El." Hito menatap El dengan senyuman lebar yang terukir diwajahnya, membuat wajahnya tampak lebih ganteng.

"Resek lo emang!!" lagi-lagi, El kesal.

Susana hari ini masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Nggak ada yang beda, semua sama. Setelah 1 semester tak melihat batang hidung mancung El, hari ini mereka bertemu. Lumayan lama nggak ketemu El, Hito merasa harus memanfaatkan waktu yang ada sekarang. Karena kalo nggak, dia bakalan nyesal setelah El balik ke Bandung.

"Lo udah lama dirawat?"

"Udah seminggu."

"Kenapa lo nggak bilang dari kemarin? Kenapa baru sekarang sih?? Kalo lo kenapa-kenapa gimana? Lain kali kasih kabar kek kalo kenapa-kenapa, jangan diem aja." muncong El nyrocosss. Udah kayak uncle Mutu di film Upin&Ipin.

"Ssssttt!! Diem ah, ribut beb. Inget ini rumah sakit bukan rumah Omaa." Hito tersenyum menatap El.

"RESEK!!" El kesal. "Eeh, Oma mana? Bang Ari juga? Astagfirullah..." El bergegas keluar, tadi setibanya di Rs. Pondok Indah El langsung lari masuk terus bang Ari ditinggal pas lagi markir motor.

❄---❄

"Omaa.."

"Eeh Ari. Check up lagi??" Tanya Oma ke lelaki yang ada di hadapannya.

"Oh, nggak Oma. Tadi Ari kesini sama El, mau liat Hito. Hito sakit apa ya Oma?" kali ini muka Bang Ari tampak serius menatap Oma Rose.

"Hito seminggu yang lalu demam tinggi banget, pas dibawa ke rumah sakit kata dokter Hito meriang." jelas Oma.

"Pantes udah seminggu nggak main kerumah lagi. Biasanya Hito main game sama Ari dirumah, semoga Hito cepet sembuh ya Oma."

"Amiin, iya Rii. Ari sendiri kemari? El masih di Bandung?"

"Tadi Ari kesini bareng... " belum selesai Ari ngomong, eh tiba tibaa..

"Astagfirullah. Huft huftt, abang kenapa nggak ikut El masuk aja sih tadi??" El udah kayak orang yang abis dikejar setan, ngos-ngosan nggak karuan. "Omaa.. " El langsung memeluk Oma setelah menyadari kalau Oma tersenyum menatap El.

"Kenapa El?? Kok kayak abis dikejar setan hmm??" Oma tersenyum melihat tingkah El yang tak pernah berubah itu.

"El tadi buru-buru ke luar soal lupa bang Ari ketinggalan, Oma." jelas El. Sebenarnya ini alasan yang nggak masuk akal banget buat kita manusia normal, tapi khusus El ini terdengar sangatlah normal..

"Adik yang durhaka." Ari bergumam tanpa ekspresi.

El emang nggak berubah. Dari kecil El manja tapi galak, suka ganggu Hito dan Ari tapi nggak suka kalau diganggu balik, suka mager di hari minggu tapi kalo nggak ada tugas, baik hati, suka menabung dan tidak sombong pastinya hehe.. Mungkin sulit untuk El beradaptasi dengan kota Bandung. Oleh karena itu.. El nggak punya banyak teman yang sedekat Hito Stefano. Dan jika diingat lagi... selain Hito, El tak memiliki teman lain. Iyaa cuma Hito, seorang..

Gelap Terang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang