-Enjoy reading-
"Ia jadi bersyukur, paling tidak hari ini mendapat hikmahnya."
.
.
....
"Jangan!"
Lengkingan dari luar sekolah menghentikan tarikan gerbang seorang siswa yang akan menutupnya. Terlihat seorang siswi mengendarai motor dari jarak yang tidak terlalu jauh.
'Ckitt!' suara decitan ban motor beradu dengan jalan.
"Bum cepat buka gerbangnya," ucap siswi itu memerintah dengan seenak jidatnya.
"Tidak semudah itu nona," balas Bumi dengan senyuman yang menurut Sonya sangat menyebalkan.
"Baiklah aku tahu akan dihukum. Sekarang buka gerbangnya dulu ketua kelas yang terhormat," Sonya mencoba bernegosiasi. Bumi yang mendengar ucapan Sonya semakin menyeringai lebar. Dia merasa menolong satpam untuk menutupkan gerbang tidak begitu merugikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur Cahyaning Bumi
FanfictionNyaman? Suka? Terbiasa? atau Cinta? Itu semua tergantung orangnya. Karena setiap orang punya tolak ukurnya masing-masing. "Aku hanyalah matahari terbenam yang kamu lupakan setelah ada bulan yang menemani malammu," ucap (?) sendu kepada lawan bicaran...