-Enjoy reading-
"Aku baru mengenalmu. Namun diriku terasa nyaman denganmu! Do'a ku hanya satu, semoga kita ditardirkan. Bukan hanya untuk saling mengenal. Tapi juga saling melengkapi kekurangan."
.
.
.....
"Bumi!" teriak Sonya lantang melihat orang yang mirip Bumi dari belakang.
Sonya mendekatinya dengan ragu.
Benarkah itu dia? Lalu kenapa dia tidak berbalik saat dipanggil?
Sonya mengikutinya.
Orang itu memasuki pekarangan rumah.
"Hei!" panggil Sonya.
Orang itu berbalik.
"Kak Salman," latanya.
Salman menarik tangan Sonya.
Kernyitan terlihat di dahi Sonya "Mau ngapain?" bingungnya. Saat Salman mengajaknya ke belakang pagar rumah.
"Sutt, aku dikejar polisi!"seru Salman tenang sambil mengamati keadaan.
"Ha.." teriak Sonya. Tangan Salman langsung membekapnya.
"Jangan berisik! Ngapain malem-malem keluyuran?"
Sonya yang ditanya menepuk dahinya mengingat sesuatu. "Bumi, aku mau cari Bumi kak katanya darurat."
Salman terlihat berfikir "Bumi?"
Sonya mengangguk.
"Ketua ekstra basket?"
Sonya mengangguk lagi.
"Kok kamu yang nyari, bukannya pacaranya Yasmin ya?"
Sonya cemberut "Iya Bumi pacarnya Yasmin, tapi tadi dia tiba-tiba nelpon. Bukan dia sih, tapi Candra pakai hpnya Bumi. Terus Candra bilang sama aku disuruh bantu Bumi, darurat. Dan tiba-tiba ada kayak suara lari-lari, komando jangan lari. Sambungan terputus, siapa coba yang tidak khawatir," cerita Sonya.
"Dia ikut balapan?"
"Balapan? Siapa yang balapan kak?"
"Bumi," balas Salman gemas.
"Nggak tahu. Candra cuma bilang darurat terus suruh ke sini," balas Sonya menjadi bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur Cahyaning Bumi
FanfictionNyaman? Suka? Terbiasa? atau Cinta? Itu semua tergantung orangnya. Karena setiap orang punya tolak ukurnya masing-masing. "Aku hanyalah matahari terbenam yang kamu lupakan setelah ada bulan yang menemani malammu," ucap (?) sendu kepada lawan bicaran...