➕Hurt

160 23 2
                                    

Jinhye POV

Aku bukan tipe orang yang menunjukkan rasa sedihku pada orang lain, aku lebih suka memendamnya sendiri. Aku tidak suka melihat mereka sedih, apalagi karenaku.

Maka dari itu, saat ini aku berusaha baik-baik saja, walau sedikit susah, tapi tak apa aku sudah terbiasa.

Soal Jeon Jungkook, setelah mendengar kata-kata Mingyu kemarin, aku memilih untuk segera melupakannya. Aku akui aku masih sangat mencintainya, tapi apa boleh buat, nyatanya dia merasa terganggu dengan kehadiranku.

Aku yakin lama kelamaan aku bisa melupakannya. Secara perlahan.

---

10 hari kemudian~

Satu minggu lagi akan diadakan ulangan akhir semester, itu artinya mulai hari ini aku harus fokus belajar. Seperti biasa, aku harus ditemani banana milk saat belajar. Tanpa banana milk, rasanya pikiranku tidak fokus entah kenapa. Banana milk is the best!

"Lah? Banana milk nya kok hilang?"

Aku terus mencari di kulkas. Apa jangan-jangan adikku yang meminumnya?

"Ya! Lee Sungjae!"

"Kau yang meminum banana milk milik nuna?" Aku menghampirinya yang sedang menonton tv di ruang tamu.

"Iya, wae?" Ucapnya tanpa rasa bersalah. Ingin ku menonjok muka sok polosnya itu. Untung sayang.

Sabar Jinhye sabar, umurnya masih 14 tahun, sabar sabar, kontrol emosimu. "Emm gapapa gapapa, lupakan hahahaha."

Melihat banana milk ku yang sudah dicuri, aku putuskan pergi ke minimarket. Membeli se kresek penuh banana milk ahahaha.

"Lah hujan diluar. Bodo lah kan ada payung." Aku mengambil payung dan langsung berjalan keluar rumah.

Lumayan lebat hujannya, jalanan sepi, tidak ada orang yang berlalu lalang. Hingga aku sampai di dekat taman bermain anak-anak. Aku melihat laki-laki sedang duduk di tempat duduk yang disediakan di pinggir taman. Dia menundukkan kepalanya. Apa dia tidak kedinginan?

Setelah lama melihat laki-laki itu, aku memilih untuk mendekatinya, kasihan juga aku melihatnya. Hanya ingin sekedar menanyakan kenapa dia berada di luar, tidak membawa payung pula.

Author POV

"Permisi, kenapa anda berada di luar rumah? Saat ini huj--"

Laki-laki itu mendongakkan kepalanya. Matanya terlihat sayu dan wajahnya agak pucat.

"Jungkook??"

Jungkook hanya diam menatap Jinhye. "Kenapa kau disini?" Ujar Jinhye lalu duduk di samping Jungkook dan membagi payungnya dengan Jungkook.

"Kenapa kau hujan-hujanan? Di luar sangat dingin, kau pasti tau itu kan? Kenapa kau masih nekat keluar rumah hm??"

Jungkook menundukkan kepalanya lagi, tanpa menjawab pertanyaan Jinhye.

Sepertinya Jungkook tidak dapat menahan air matanya. Ia sedikit terisak, masih mencoba menahan agar isakannya tidak terdengar.

Tanpa ragu-ragu, Jinhye langsung memeluk laki-laki di sampingnya. Payungnya ia jatuhkan begitu saja, tanpa peduli dirinya juga akan basah terkena air hujan.

"Menangislah, keluarkanlah, jangan kau tahan, nanti akan semakin sakit."

Jinhye terus menerus menenangkan Jungkook sambil menepuk pundaknya pelan. Ia eratkan pelukannya pada Jungkook saat akhirnya Jungkook dapat mengeluarkan apa yang ia tahan daritadi. Tubuhnya bergetar hebat diiringi dengan isakan.

"Semuanya akan baik-baik saja Jungkook-ah, menangislah." Memang Jinhye tidak tau apa yang terjadi pada Jungkook, tapi dia hanya ingin menenangkannya. Setidaknya itu membantu.

"Jungkook yang ku lihat saat ini sangat berbeda seperti dia biasanya. Sekali lagi, aku dapat melihat sisi lain darinya. Kenapa disaat aku menjauhinya, dia malah menunjukkan sisi lain dirinya yang ingin ku ketahui. Kenapa baru saat ini?" Jinhye membatin, ia bingung, tidak tau harus menyalahkan pada siapa karena hal yang menimpanya saat ini.

Jinhye menangis diam-diam tanpa sepengetahuan Jungkook yang masih ada di pelukannya.

Beberapa menit berlalu, akhirnya hujan berhenti. Jinhye melepaskan pelukannya pada Jungkook

"Jungkook-ah" panggil Jinhye. Melihat Jungkook tidak memberikan respon apa-apa, ia langsung berjongkok di depannya lalu memegang tangannya.

"Aku tidak tau apa yang terjadi padamu, tapi berbahagialah, banyak hal seru di luar sana yang menunggumu, jadi tersenyumlah," tepat saat kata 'tersenyumlah' Jinhye ucapkan, Jinhye pun juga tersenyum lembut pada Jungkook.

"Jika kau membutuhkanku, panggil aku kapanpun kau mau," ucap Jinhye masih tersenyum pada Jungkook.

Cup~

Jungkook mencium tepat dibibir Jinhye. Jinhye membulatkan matanya, terkejut dengan aksi Jungkook tiba-tiba.

Jungkook tidak menggerakkan bibirnya sama sekali, hanya menempel saja. 1 menit berlalu, ia lepaskan bibirnya.

Jinhye menundukkan kepalanya, masih terkejut, itu first kiss nya. Ia tidak tau harus bahagia atau tidak.

Untuk yang kesekian kalinya, Jungkook pergi meninggalkan Jinhye, samar-samar ia dapat mendengar Jungkook mengatakan "Terimakasih."

He is very unexpectable, that's why i love him 'too' much.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How To Get Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang