12

10 1 0
                                    

Namun tidak ada jawaban dari dalam kamar, namjoon pun memutuskan untuk mencoba memutar kenop pintu.

Dan pintunya tidak terkunci! Namjoon melihat ke arah jihyo yang sedang duduk diatas sofa nya dengan lutut ditekuk.

Namjoon mendekati jihyo, ia duduk tepat di samping jihyo."maaf kan yang tadi, aku tidak bermaksud seperti itu" papar namjoon kepada jihyo.

Dengan cepat jihyo beranjak dari sofa nya namun dicegah oleh namjoon. "Mau kemana? Kita belum selesai bicara" tanyan namjoon tegas.

Jihyo pun terpaksa menghentikan langkahnya karena lengan kanannya yang dipeganh erat.
"Mari duduk dan lurus kan masalah ini" Seru namjoon.

Jihyo pun duduk sedikit menjauh dari namjoon dan masih dengan wajah menunduk. "Apa lagi yang ingin kau bilang ha?" Jawab jihyo dengan nada berusaha menyembunyikan tangisannya.

"Lihat wajah ku!" namjoon berkata dengan kedua tangan dipipi jihyo yang basah karena air matanya.

"Maaf kan aku tidak seharusnya aku menggangu hubungan kalian, sebenarnya aku hanya ingin mempunya orang yang dapat sharing dengan ku, jujur aku merasa kesepian semenjak kedua orang tua ku gone , you just the one that know me well, joon" tutur jihyo panjang lebar.

"Ani! Kau salah paham, aku tidak menjalin hubungan apapun itu dengannya!"
"Emm, tapi mengapa dia mengatakan kalau kau adalah calon dia? Jujur saja namjoon" tegas jihyo.

"Sebenarnya orang tua ku yg menjodohkan ku dengannya, tapi percayalah aku tidak mau jihyo!" Jawab namjoon tak kalah tegasnya.

Kemudian jihyo hanya membalas dengan senyuman, "kalau memang orang tua mu yg menyuruh, kasih kan saja cincin yang tadi malam kepadanya, she's better than me joon"






TBC ZEYENGG KUUUUU
Comment n vote :) yo!

SincerelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang