15. Bukti Cinta

148 10 6
                                    

Happy Reading

Selamat Membaca :)

    "suster-suster tolong temen saya suster" ucap fitri berteriak di koridor rumah sakit. Dan tak lama para suster pun datang sambil membawa brankar untuk echa. Dan echa pun di bawa ke ruang IGD

"tolong semua tunggu di sini" ucap salah satu suster kepada alvaro dkk

"saya mau masuk sus" ucap alvaro penuh kehawatiran

"mas, gak boleh masuk mohon tunggu di sini biar saya dan dokter yang mengurus teman mas" ucap suster sambil menutup pintu IGD

"tapi saya enggak bisa ngebiarin dia kesakitan sendiri sus, mohon ijinin saya masuk" ucap alvaro kembali sambil menggedor pintu IGD

"udah al, kita tunggu kabar dokter aja di sini. Sabar dan tenangin diri luh, semua yg di sini juga pada khawatir sama echa bukan cuman luh doang" kata geren sambil mengelus pundak alvaro dan membawanya duduk

"KE KHAWATIRAN GUA TUH LEBIH BESAR DARIPADA KALIANN!" ucap alvaro sambil berteriak dan terduduk lemas di lantai rumah sakit

"sabar al, sabarr" ucap geren dan fitri bersamaan.

"kenapa alvaro mengkhawatirkan echa sebegitu mendalamnya? Apa mungkin dia suka sama echa? Ah udahlah mending nanti gua tanya langsung aja" -batin dimas berkata.

Setelah menunggu echa di periksa dokter pun keluar dari ruang IGD

"gimana dok, keadaan teman saya?" tanya fitri

"fasien hanya mengalami luka ringan dan fasien sekarang tengah pingsan akibat bius yg saya beri. Jadi kalian jangan terlalu hawatir" kata dokter yg di ketahui bernama wahyu kepada alvaro dkk

"alhamdulillah" ucap mereka serempak

"jadi gimana dok kami boleh masuk?" tanya geren

"silahkan tapi saya menyarankan satu persatu saja agar tidak mengganggu pasien" ucap dokter dan di angguki alvaro dkk

"baik dok, terimakasih" ucap geren dan di angguki dokter wahyu

"BIAR GUA YANG MASUK DULUAN!" ucap alvaro dengan nada tegas

"gua dulu dong al, gua sahabatnya" ucap fitri dengan nada kesal

"luh apa-apain sih! Awas minggir!" ucap alvaro sedikit mendorong fitri

"udah sayang, biarin si alvaro masuk duluan, abis itu baru kamu" ucap geren menenangi sang kekasih dan di angguki oleh fitri.

***

"chaa, bukan matanya dong cha, aku khawatir kamu" kata alvaro sambil memeluk lengan echa

Saat ini lavaro sudah berasa di ruangan yang terdapat echa sedang di rawaat

"cha, ayolah cha, sadarr aku rindu senyum nya kamu" ucap alvaro kembali

"mmmmhhh" gumam echa terbangun dari pingsannya

"masyaallah echa, akhirnya kamu sadar juga" ucap alvaro dengan hembusan nafas lega

"a-aku di-dimana?" ucap echa terbata-bata sambil memegang kepalanya karna masih terasa pusing

"udah-udah kamu baru sadar jangan banyak ngomony dulu, nih di minum dulu airnya, pasti cape kan tidur hampir seharian" ucap alvaro sambil memeberikan air untuk echa dan di angguki echa

"eumm, makasih, tapi sekarang aku lagi dimana?" ucap echa

"kamu di rumah sakit aku nemuin kamu pingsan dan penuh luka di gudang belakang sekolah" kata alvaro sambil mengingat ke jadian beberapa jam yg lalu

"eumm.... Oh iya aku baru inget, eumm dan makasih udah nolongin aku" ucap echa dan di akhiri senyuman

"iya sama-sama, tapi kalau aku boleh tanya siapa yg ngelakuin perbuatan sejahat itu ke kamu?" ucap alvaro dengan nada sedikit kesal

"hah? Aku? Kamu?" ucap echa ke heranan atas panggilan yg alvaro berikan dan sikap alvaro yg sedikit cerewet beda 180° dengan biasanya yg bisa terbilang dingin

"oh, i-iya ma-maaf" ucap alvaro dengan muka malu+gugup

"heheh gapapa kok jangan gugup gitu, aku lebih suka alvaro yg sekarang daripada alvaro biasanya" ucap echa dengan senyuman

"yaudahlah jangan ribetin panggilan balik ke topik siapa yang berani ngelakuin kejahatan itu ke kamu cha?" ucap alvaro kembali ke topik

"eumm.. A-aku ga-gak ta-tau orangnya siapa, aku gak begitu jelaa liat mukanya" ucap echa dengan wajah tegang dan gugup

"wahh ada yang gak beres nih, kayaknya ada yg di semubunyiin deh, biar gua sendiri aja yg cari tau siapa dalang dari semua ini" -batin alvaro berkata

"yaudah gapapa kalau kamu belum mau cerita, oh iya kamu pasri laper kan? Biar aku aja yg cari bubur buat kamu"

"ah gak usah repot-repot gapapa kok aku gak laper"

"halah jangan boong deh, udahlah mending aku beliin dulu, sekalian banyak anak-anak di luar gantian buat jengung kamu"

"eum yaudah deh terserah, makasih yaa"

"iya sama-sama"

Udah uppdate lagi nih guysss, maaf ya agak lama uppdate nya. Fikiran aku lagi gak konsen banget buat lanjutin ceritanya awalnya aku mau hapus cerita ini. Tapi demi kalian yg selalu nunggu ak gak jadi apus deh heheh makasih ya semuanya😊🙏

Maaf ya kalau banyak typo 😅

"semoga suka yaa sama part ini, dan maaf part ini sedikit tapi aku janji untuk part selanjutnya lebih banyak dari ini, oh iya jangan lupa juga selalu dukung cerita ku yaa jangn lupa vote (tekan bintang di bawah ujung sebelah kiri) dan coment sebanyak-banyaknyaaaa.

See youuu guyss😻

     Salam Manis
dindaazzahrafadillah

Tekan bintang di bawah
👇

ECHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang