part 2

10.5K 319 1
                                    

Setelah hampir 2 jam akhirnya sampailah aku disini, perusahaan Susilo Green City. Melangkah masuk aku menghampiri meja resepsionis, ada seorang wanita terlihat sedang mengecek kertas-kertas di mejanya. " Permisi, maaf mbak saya dapat panggilan interview dari kantor ini kemarin, dan katanya saya di suruh ke sini dengan membawa surat- surat untuk memenuhi syarat penerimaan sekaligus wawancara, maaf saya harus kemana ya sekarang?"

"Oh iya, boleh saya lihat dulu persyaratan yang ibu bawa?" Akupun menyodorkan kan map coklat berisi data tentangku disana kepada wanita yang bernama Dina itu, heheh aku tau dari nametag yang tertera..

" Silahkan ikut saya bu.." emmm aku merasa jadi tua sekali, rasanya umurku mungkin lebih muda dari dia tapi kenapa di panggil ibu, ah iya aku lupa bukan kah bekerja juga perlu sopan dan santun? Apalagi di perusahaan yang terkenal ini.

"Emm mbak, jangan panggil saya ibu, hehe panggil saya Elda aja.." kataku sambil berjalan beriringan dengan nya, ia hanya mengangguk. " Bu, eh Elda, silahkan kamu masuk keruangan ini karena yang akan mewawancarai kamu adalah pemilik sekaligus CEO di perusahaan ini." Deg, aku kira yang akan mewawancarai aku itu bukan pemilik nya. Ah tapi ya sudahlah toh malah lebih bagus jika yang mewawancarai itu pemilik nya langsung, tapi kenapa harus langsung oleh pemilik nya biasanya ada tangan kanannya, atau apalah itu sebutannya.

Seakan tau apa yang aku sedang fikirkan mbak Dina langsung melanjutkan ucapannya, " Soalnya kamu melamar disini jadi sekertaris CEO dan tadi sebelum kamu datang bapak CEO bilang kalau ada yang datang melamar dan persyaratan sesuai dengan yang kamu bawa ini maka saya harus mengantar kamu keruangannya, tapi karena saya banyak pekerjaan jadi gak apa apa ya saya antar sampai depan pintu saja." Ucapnya sambil tersenyum..akupun hanya membalas senyuman nya dengan anggukan kecil.

Setelah ditinggalkan oleh mbak Dina akupun langsung mengetuk pintu yang ada di depan ku, entah lah aku merasa grogi padahal aku tipe gadis yang selalu bisa mengendalikan suasana, tapi ini berbeda hatiku seakan sedang berdisko rame sekali, heheh

Tok tok tok.. " Permisi, maaf boleh saya masuk? " Aku membuka pintu itu dengan perlahan dan menutup nya kembali, ruangan ini sangat apik sekali desain nya semua hampir berwarna putih hehe seperti rumah sakit aja ya ';) hanya di beri tambahan warna hitam pada bagian bagian tertentu, ah pokoknya seperti itulah.. ada kursi besar disana aku rasa ada seorang pria yang duduk di baliknya karena aku melihat ada jas yang di tersampai di kursi itu, sesaat hening hingga kursi itu berputar dan ....

Deg.
Aiih mungkin kalo kalian lihat aku saat ini pasti ketawa ngakak, aku merasa dunia berhenti berputar saat aku melihat pria itu berbalik, tubuhnya yang tinggi tegap, kulit putih, rambut nya hitam tapi agak merah merah gitu, hidung bangir .. emm kenapa aku jadi alay gini, sadar El sadar, dia calon atasanmu, duh malunya aku melongo di depan calon atasan sendiri heheh ..

Dia berjalan mendekat padaku, jarak kami sekarang mungkin hanya 2 meter, dia memakai kemeja biru muda yang di lipat sampai siku, dan yap aku baru sadar, bola matanya bukan ciri khas orang Indonesia, heheh apakah dia keturunan bule? Aiih sudah ah kenapa mikir yang gak penting, tanpa sadar aku memukul mukul kepala ku sendiri, dan berhenti saat suara bariton menyadarkan ku.

"Kamu gak papa?" Ehm suaranya lelaki sekali heheh, " Ehem, maaf pak saya gak apa apa ko." Dia pun duduk di sebuah sofa yang ada di ruangan itu, " Duduklah nona, apa kamu mau berdiri terus seperti itu?" Aku pun langsung berjalan dan duduk di sofa satunya.

Hanya butuh waktu 30 menit aku di wawancarai oleh pak Bara, yap namanya adalah Bara Susilo Alamsyah, dia memperkenalkan namanya saat wawancara akan di mulai, " Baiklah saya rasa cukup wawancara ini, kamu saya terima sebagai sekretaris saya. " Akhirnya aku berhasil ayah bunda anakmu akan mulai lebih mandiri lagi mulai detik ini, " Kamu boleh bekerja mulai besok."

POV Bara

Hari ini seperti biasanya, aku bangun pagi, mandi, sarapan dan berangkat ke kantor. Aku, Bara Susilo Alamsyah, anak dari salah satu pengusaha terkenal di Indonesia, aku anak sulung dari dua bersaudara, dan aku adalah anak laki laki satu-satu nya di keluarga Susilo.

Hari ini aku berangkat lebih pagi karena ada jadwal interview untuk penerimaan sekretaris baru ku, entah lah aku penasaran dengan gadis yang aku terima lamaran pekerjaan nya kemarin sore, saat aku memilah siapa yang akan aku panggil interview aku merasa ingin mengenal lebih dalam lagi gadis ayu yang bernama Elda Putri Wibowo, ahah sebenarnya aku tau dia itu siapa tapi biarlah aku akan pura pura tidak tau saja, biar dia sendiri yang mengungkap siapa dirinya.

Tok tok tok, ada yang mengutuk pintu ruangan ku aku tau itu pasti Elda, aku diam saja , aku mendengar suara pintu di buka lalu di tutup kembali, hening sesaat, kemudian aku berbalik dan dia langsung terdiam tanpa berkedip. Ahaha lucu sekali dia, mungkin pesona ku membuat dia takjub..

Aku memandangnya dari atas hingga bawah, oh ayolah dia memakai rok selutut yang sangat ketat dan blezer berwajah biru tua, sangat cantik dan... Sexy. Otakku kembali kumat tapi aku tau dia tidak sadar aku memandang dia seperti ini karena dia masih bengong, heh dasar pesonaku memang luar biasa.

Hingga dia sadar karena aku sendiri yang menyadarkannya, sejujurnya aku ingin menikmati ekspresi itu, bola mata yang berwarna hitam legam, wajah yang putih bersih, bulu mata yang lentik, aku rasa dia tidak make up karena terlihat sangat natural. Dan satu lagi bibir ranumnya yang berwarna pink kemerahan membuat ku menginginkan sesuatu.

Setelah selesai wawancara aku mengatakan dia diterima sebagai sekretaris ku, dia terlihat lega dan bahagia, mungkin. Aku menyuruhnya mulai bekerja besok pagi.

Setelah dia keluar aku pun menelpon seseorang " Ya, aku sudah bertemu dengan nya, dia sangat cantik. Aku akan segera memiliki nya. " Kata ku lalu menutup telpon dan memasukannya pada kantong celanaku.

________

Sekretarisku istrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang