Part 2

311 15 0
                                    

PERNIKAHAN

Karena telah menjadi seorang muslimah akhirnya Khalid pun menikahinya. Ternyata ia lebih teguh memegang ajaran Agama Islam daripada wanita-wanita, muslimah lainnya.

Pada suatu hari ia pergi bersama suaminya ke pasar, disana ia melihat seorang wanita bercadar. Ini adalah kali pertamanya melihat wanita muslimah yang sampai menutupi wajahnya (bercadar).

Seorang wanita yang berjilbab sempurna, ia begitu heran dengan bentuk pakaian tersebut! Lalu ia bertanya kepada suaminya,

" Khalid, kenapa wanita itu berpakaian seperti itu? Apa dia mengidap sebuah penyakit yang membuat wajahnya rusak sehingga ia menutupinya?" Tanya istrinya

" Tidak, wanita itu berhijab sesuai hijab yang diridhoi oleh Allah Subhanahu wa ta'ala untuk hamba-hamba-Nya dan yang diperintahkan oleh Rasul-Nya." Jawab Khalid

Ia terdiam sejenak kemudian berkata,

"Iya, benar. Ini adalah hijab yang islami yang dikehendaki oleh Allah untuk kita." Kata istrinya

" Darimana engkau tau?" Tanya Khalid yang nampak heran

"Aku sekarang merasakan jika aku ke pertokoan, mata-mata para pemilik toko itu tidak lepas dari wajahku. Seakan-akan mereka mau menelan wajahku sepotong-potong!!" Jelas istrinya

"Kalau begitu wajahku ini harus ditutup, tidak ada yang boleh melihatnya selain suamiku saja. Kalau begitu aku tidak akan keluar dari pasar ini sebelum aku berpakaian seperti itu, dimana kita bisa membelinya?" Lanjutanya

" Tetaplah terus dengan hijabmu yang seperti ini, seperti ibu dan saudara-saudara perempuanku" pinta Khalid

" Tidak, aku ingin hijab seperti yang diinginkan oleh Allah" paksa istrinya

Hari-hari berlalu atas wanita ini sementara tidak ada yang bertambah kecuali keimanannya. Orang-orang disekelilingnya pun menyukainya, bahkan hati dan perasaan Khalid pun terkuasai olehnya.

Pada suatu hari ia melihat paspornya, ternyata hampir habis masa berlakunya dan harus diperpanjang. Yang paling sulit adalah paspor itu harus diperpanjang ditempat ia membuatnya, di kota tempat ia tinggal.

Jadi mesti pergi ke Rusia, jika tidak maka ia akan dianggap sebagai pendatang gelap. Khalid memutuskan untuk pergi bersamanya, karena wanita itu tidak ingin pergi tanpa disertai mahramnya. Mereka naik pesawat tujuan penerbangan Rusia ( Russian Air Lines ) sementara wanita itu tetap dengan hijabnya yang sempurna. Ia duduk disamping suaminya dengan mantap dan penuh kewibawaan.

"Aku takut kita menemui kesulitan dengan hijabmu ini" ucap Khalid kepada istrinya

"Subhanallah!! Engkau ingin aku menaati orang-orang kafir tersebut dan mendurhakai Allah? Tidak. Demi Allah, terserah mereka mau bilang apa?" Jelas istrinya

Orang-orang mulai memandanginya, dan pramugari pun mulai membagikan makanan dan khamr (bir) kepada penumpang. Tak lama kemudian khamr mulai bereaksi di kepala mereka. Kata-kata kasar mulai dilontarkan oleh orang-orang yang ada disekelilingnya yang diarahkan kepadanya.

Ada yang membuat lelucon (humor), ada yang tertawa, ada yang mengolok-olok. Mereka berdiri disamping wanita itu dan mengomentari dirinya. Sementara Khalid melihat ke arah mereka tanpa memahami sedikit pun apa yang mereka ucapkan. Adapun wanita yang tersenyum dan tertawa kemudian menerjemahkan ucapan mereka kepadanya.

Sang suami marah, tetapi sang istri berkata,

"Jangan!! Jangan engkau bersedih, jangan merasa sempit dada, ini perkara kecil dibandingkan cobaan dan ujian iman yang dialami oleh sahabat nabi baik yang laki-laki maupun perempuan."

Wanita itu bersabar, demikian pula sang suami. Kemudian pesawat mereka mendarat.
.
.
.
.
.
Bersambung...

Kisah Teguh Gadis Rusia Mualaf yang BercadarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang