Part 5

186 10 0
                                    

Perjalanan yang Penuh Siksaan

Mereka berdua pergi mengunjungi keluarganya, ternyata rumah itu tampak kuno dan sederhana. Nampak jelas ada tanda-tanda kemiskinan disana. Mereka mengetuk rumah tersebut dan yang membukakan pintunya adalah kakak laki-laki istrinya yang tertua. Ia seorang pemuda yang kekar otot-ototnya.

Istrinya gembira dapat bertemu dengan kakaknya. Ia membuka penutup wajahnya dan tersenyum serta mengucapkan selamat berjumpa! Adapun sang kakak ketika melihat wajah adiknya, wajahnya terlihat gembira dengan kepulangannya yang selamat tapi bercampur heran karena pakaiannya yang hitam dan menutup semuanya.

Istrinya masuk dan tersenyum sambil memeluk saudaranya, Khalid pun ikut masuk di belakangnya. Dan duduk di ruang tamu, ia duduk seorang diri, adapun istrinya, terus masuk ke rumahnya.

Khalid mendengar mereka berbicara dengan bahasa Rusia, ia tak paham bahasa mereka. Tapi ia perhatikan nada suara mereka  semakin meninggi dan keras. Logatnya pun berubah teriakannya pun meninggi!!!

Tiba-tiba mereka semua meneriaki istri Khalid, sementara ia membela diri dan menyangga perkataan mereka. Khalid merasa ada hal yang tidak baik dalam urusan ini. Tetapi dirinya tidak bisa memastikannya, karena dia tidak faham sedikit pun dari ucapan mereka.

Tiba-tiba suara mereka semakin mendekat ke ruang tamu, dimana Khalid berada disitu. Kemudian keluarlah tiga orang pemuda, dipimpin oleh seorang yang lebih tua menemuinya.

Pada mulanya Khalid menduga bahwa mereka akan menyambut suami dari anak mereka. Ternyata mereka menyerang Khalid seperti binatang buas, harusnya sambutan namun berubah menjadi pukulan-pukulan dan tamparan-tamparan.

Khalid berusaha untuk membela diri dari serangan mereka, ia berteriak dan minta tolong hingga habis kekuatannya, Khalid merasa dirumah inilah akhir hidupnya. Mereka semakin menghujaninya dengan pukulan-pukulan.

Sementara itu dia berusaha menoleh ke sekitarnya, dia mengingat-ingat dari pintu mana ia tadi masuk agar dirinya bisa keluar. Ketika Khalid melihat pintu, ia pun segera bangkit dan kabur. Sementara mereka mengejar dibelakang Khalid. Khalid masuk di kerumunan orang hingga tersembunyi dari mereka. Kemudian dia menuju ke kamarnya yang tidak jauh dari rumah itu, Khalid berdiri membersihkan darah dari wajah dan mulutnya. Ia melihat dirinya, ternyata pukulan-pukulan dan tamparan-tamparan itu meninggalkan bekas luka pada kening, pipi, dan hidungnya. Darah mengalir dari mulutnya, pakaiannya robek. Dia memuji Allah karena telah menyelamatkannya dari binatang-binatang buas itu.

" Aku telah selamat, tapi bagaimana dengan istriku, wajahnya terbayang-bayang  dihadapanku, apakah dia juga menerima pukulan dan tamparan sepertiku? Laki-laki saja hampir-hampir tak sanggup menghadapinya, sementara dia adalah seorang perempuan. Apakah ia mampu menanggungnya? Aku khawatir wanita yang lemah itu roboh" Khalid membatin

"Di negeri ini, kemana aku harus pergi? Apa yang harus aku lakukan? Nyawa di negeri ini murah, engkau bisa menyewa seseorang untuk membunuh orang lain hanya dengan sepuluh Dollar!!!" Lanjutnya

Inikah saatnya perpisahan?

Syetan mulai bekerja dan membisikan kepada Khalid,

" Ia akan murtad dari agamanya dan akan kembali ke agama Kristen. Lalu engkau akan kembali ke negerimu seorang diri." Khalid jadi bingung, apa yang harus ia perbuat.

"Uhhhh, bagaimana jika keluarga istriku menyiksanya, lalu ia menunjukkan kepada mereka tempatku, kemudian mereka mengutus orang untuk membunuhku dikegelapan malam???" Khalid khawatir

Khalid mengunci kamar, is tetap merasa takut dan cemas sampai pagi. Kemudian Khalid mengganti pakaiannya lalu pergi dan mencari-cari informasi. Ia melihat rumah mereka dari kejauhan, Khalid mengawasinya dan mengikuti apa yang terjadi disitu akan tetapi pintunya tertutup.

Khalid terus menunggu, tiba-tiba pintu itu terbuka. Keluarlah tiga orang pemuda dan seorang orang tua. Ketiga pemuda itulah yang menyiksanya. Dari penampilannya nampak mereka akan pergi bekerja. Pintu pun tertutup dan terkunci kembali.

Khalid tetap mengawasi dan mengintai, ia berharap dapat melihat wajah istrinya. Akan tetapi tak berhasil, Ia terus mengawasinya  sampai berjam-jam. Kemudian para lelaki itu kembali dari pekerjaan mereka, dan memasuki rumah mereka. Khalid merasa lelah, lalu kembali ke kamarnya.

Pada hari kedua Khalid kembali mengawasi, akan tetapi ia tak mendapati wajah istrinya. Pada hari ketiga pun sama, ia sudah perputus asa atas kehidupannya. Khalid menduga istrinya sudah mati atas kerasnya siksaan atau dibunuh! Akan tetapi, apabila ia telah mati tentu akan terlihat ada kesibukan dirumah itu.

Akan ada yang datang untuk bertakziah (melayat) atau menjenguk. Akan tetapi aku tidak melihat sesuatu yang aneh.  Akhirnya Khalid meyakinkan dirinya bahwa dia masih hidup dan kesempatan bertemu kembali masih ada.
.
.
.
.
Bersambung..

Kisah Teguh Gadis Rusia Mualaf yang BercadarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang