Part 6

189 9 0
                                    

Pertemuan...

Pada hari yang keempat, Khalid tak sabar duduk dikamar. Lalu ia pergi dan kembali mengawasi rumah mereka dari kejauhan. Ketika para pemuda itu pergi bersama ayahnya untuk bekerja seperti biasanya. Sementara ia masih mengawasi dan berharap. Tiba-tiba pintu itu terbuka dan ternyata wajah istrinya terlihat dari balik pintu, dia menoleh ke kanan dan ke kiri, Khalid melihat wajah istrinya.

Ternyata wajahnya penuh dengan lingkaran-lingkaran merah dan bekas-bekas pukulan yang membiru. Karena banyaknya pukulan dan tamparan. Pakaiannya bersimbah darah, Khalid merasa cemas dan iba ketika melihat penampilan istrinya yang seperti itu.

Khalid egera menghampiri istrinya, ia melihat wajahnya dengan jelas. Ternyata darah mengalir dari luka-luka di wajahnya. Kedua tangan dan kakinya pun mengalirkan darah. Pakaiannya robek-robek, tak tersisa kecuali secarik kain sederhana yang menutupinya. Kedua kakinya terlihat dibelenggu, dan kedua tangannya terlihat diikat kebelakang dengan rantai.

Tatkala Khalid melihat istrinya seperti itu, ia tak dapat menguasai dirinya, ia memanggilnya dari kejauhan.

KETEGUHAN...

"Dengarkan aku Khalid, jangan engkau mencemaskan diriku. Aku tetap berada diatas penjanjian (ISLAM) " ucap istrinya sambil menahan air matanya

"Demi Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Apa yang aku temui sekarang ini tidak sebanding seujung rambut pun dengan apa yang ditemui oleh para sahabat dan tabi'in, apalagi oleh Nabi dan Rosul. Dan aku berharap agar engkau tak ikut campur urusan antara aku dan keluargaku, dan pergilah cepat-cepat sekarang juga serta tunggulah  dikamar  sampai aku datang, in syaa Allah. Akan tetapi perbanyaklah berdo'a, qiyamullail dan shalat."  Jelas istrinya

Khalid pun pergi dari sisinya, sementara ia sangat sedih dan iba terhadap istrinya. Khalid tinggal di kamarku seharian penuh menunggu istrinya, ia mengharapkan kedatangannya. Hari berikutnya pun lewat, hari ketiga pun berlalu, sampai malam telah larut, sampai pintu kamarnya pun diketuk.

"Siapakah yang dibalik pintu???" Khalid membatin

" Siapa yang mengetuk pintu itu??" Tanya Khalid

Khalid merasa sangat takut, siapa yang datang pada tengah malam begini? Boleh jadi keluarga istrinya telah mengetahui tempatnya, atau boleh jadi istrinya telah mengaku dan keluarganya datang untuk membunuhnya. Pikirin Khalid sangat aneh malam itu.

Khalid ditimpa rasa takut seperti ingin mati, tidak ada jarak antara dirinya dan kematian kecuali seujung rambut.

"Siapa yang mengetuk pintu itu?" Khalid mengulangi pertanyaannya. Tiba-tiba terdengar suara istrinya berkata dengan penuh kelembutan,

"Bukalah pintu, aku Fulanah"

Kemudian Khalid nyalakan lampu kamar dan ia bukakan pintu itu. Istrinya masuk dalam keadaan gemetar, dan kondisi yang menggenaskan. Sementara, banyak luka-luka b di sekujur tubuh istrinya.

" Cepat, kita pergi sekarang!!" Tutur istrinya

"Sementara kondisimu seperti ini?" Tanya Khalid

" Ya, cepatlah!!" Pinta istrinya

Khalid mulai membereskan pakaiannya, sementara istrinya mengambil kopernya. Ia mengganti pakaiannya dan mengeluarkan hijab dan 'aba'ah (mantel luarnya) lalu dipakainya. Mereka segera  mengambil barang-barang milik mereka lalu turun dan langsung naik taksi. Wanita yang lemah itu langsung menghempaskan tubuhnya yang lapar dan penuh luka itu di mobil.
.
.
.
.
Bersambung..

Kisah Teguh Gadis Rusia Mualaf yang BercadarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang