Kan ku jadikan kau kenangan, Yang terindah dalam hidup ku. Namun takkan mudah bagi ku, Meninggalkan jejak hidup mu. Yang telah terukir abadi, Sebagai kenangan yang terindah
(Samsons – Kenangan Terindah)
♡♡♡♡♡
Setelah sesi curhat di cafe, Clara dan Rena kembali ke rumah masing masing yang pastinya Clara akan mengantarkan Rena dulu ke rumahnya baru ia pulang ke rumahnya sendiri. Untung saja, kedua orangtua Clara masih belum pulang. Jika tidak, Clara pasti akan dimarahi habis habisan oleh kedua orang tuanya itu.
Rena pulang ke rumahnya lalu pergi ke kamar dan merebahkan dirinya di kasur empuk kesayangannya. Ia menyalakan handphonenya untuk melihat ada pesan masuk atau tidak. Dan benar, ada satu pesan masuk dari Evelyn, sahabatnya.
Ia membuka room chat, lalu membaca pesan singkat yang diberikan oleh Evelyn dan membalasnya.
Eve
Ren
apaan?
lo sekarang lagi sama clara ga ?
ngga, napa?
gue lihat om Rivaldi ama tante Vanya ngajak main Anna di Dufan. terus gue perhatiin lagi ada anak cewek seumuran kita tapi kelihatannya kayak Clara gitu.
Terus?
mungkin ga sih kalo Clara diajak liburan ama orang tuanya?
what?! ngga mungkin lah Eve,gue aja tadi barusan pergi ama Clara dan barusan gue ngantar pulang dia.
terus yang sama om Rivaldi dan tante Vanya sapa dong?
i don't know, atau mungkin saudara Clara?
maksud lo, Clara punya saudara kembar gitu?
i'm not really sure.
Ah, lupakan. mungkin gue salah lihat kali.
hm, maybe.
Read
"Clara punya saudara kembar? No way" gumam Rena kepada dirinya sendiri.
~~~~~~~~~~~~
"Clara kesayangan akuuuhhh" Teriak Lia ketika ia menemukan Clara sedang berjalan di koridor sekolah. Lia lantas merangkul pundak Clara dan mengajaknya berjalan beriringan. Cara menoleh ke sampingnya dan tersenyum manis kepada Lia.
Ia lantas merangkul balik pundak Lia dan jalan beriringan.
"Eh Ra, lo tau ga?"
"Ngga" cengir Clara polos
"Kan gue belum bilang Ra. Gimana sih lo" decak Lia
"yaudah apaan?"
"Jadi kemarin itu gue jalan jalan ama keluarga gue. Liburan Ra liburan. Huaaa gue seneng banget" Ucap Lia dengan nada senangnya. Ia lantas menceritakan pengalaman liburannya kemarin bersama keluarganya kepada Clara.
Clara hanya mengangguk angguk kepala saja dan tersenyum manis sebagai respond terhadap cerita Lia. Jujur, ia sendiri iri dengan kehidupan sahabatnya yang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARA
Teen Fiction"Sampai kapan gue harus bertahan dengan posisi ini?" Pertanyaan itu, selalu terputar di benak seorang gadis, Clarasya Rivaldi. Gadis periang yang menyimpan berbagai luka sendirian. Gadis yang pintar dalam segala hal, termasuk pintar menyimpan luka...