"Muka mereka kan sama semua," katanya.
Yuna spontan terpaku mendengar ucapan Jeon. Gadis itu terkekeh pelan. Ia mengangguk-angguk, berusaha memahami pikiran Jeon. Bagaimana juga, orang awam yang tidak tahu K-Pop pasti menganggap demikian: mukanya sama semua. Tapi, tetap saja itu kalimat yang menyebalkan untuk Yuna.
"Bapak, eh, Kakak suka musik Barat, ya?" Yuna berusaha untuk berpikir positif.
Jeon mengusap bibir. "Hm... nggak cuma musik Barat, sih. Saya suka ONE OK ROCK. Tahu?" Ia menggumamkan salah satu lagu band tersebut yang berjudul Stand Out Fit In.
Mana gue tahu, bangke. "Apa itu?"
"Band dari Jepang."
OALAH WIBU TOH TERNYATA. Yuna tertawa. "Oh, Kakak Wibu. Pantes, deh."
"Wibu?" Jeon mengulang. "Lebih tepatnya, saya Otaku."
"Halah sama aja," Yuna ngeyel.
"Ya beda, dong."
"Sama aja. Kan suka Jepang-Jepangan, kan?"
"Kalau kamu saya sebut Koreaboo bagaimana?"
"Beda lah! Saya kan K-Popers."
"Nah, itu." Telunjuk Jeon mengacung ke arah Yuna. "Saya Otaku, lho."
"Ih, Kakak ngeselin, deh."
"Loh, kok ngeselin? Kan yang saya bilang bener, toh?"
Bibir Yuna mengerucut kesal. "Tauk, ah. Dasar Wibu."
Alih-alih marah, Jeon malah tertawa. Ia gemas melihat tingkah Yuna.
*
Perdebatan kecil di meja makan tadi membuat Yuna banyak diam. Ia memang agak sensitif dengan anak-anak Otaku karena sering terlibat bentrok, baik secara langsung maupun di dunia maya. Apalagi jika mereka menghina idolanya dengan sebutan plastik. Duh, Yuna bisa langsung meradang dan meminta temannya untuk meretas akun-akun mereka.
"Yuna masih marah?" tanya Jeon begitu mobilnya sampai di depan rumah Yuna. "Saya minta maaf."
"Iya," jawab Yuna singkat. Saya juga minta maaf, sih. Tapi nggak mau ah. Gengsi. Dasar aku.
Jeon terkekeh melihat Yuna yang masih membelakanginya. "Ya sudah, ketemu di kampus, ya. Jangan lupa mengerjakan tugas dari saya."
"Iya." Tanpa memandang ke arah Jeon lagi, Yuna turun dari mobil sambil menggumam. "Terima kasih." Nyaris tak terdengar.
"Sama-sama." Meski demikian, telinga Jeon cukup peka untuk membalas ucapan terima kasih gadis itu. "Selamat malam."
Walaupun mendengarnya, Yuna tak membalas. Ia melenggang membuka pagar dan masuk ke rumah. Suara deru mesin mobil Jeon yang meninggalkan kompleks perumahan membuat Yuna membuang napas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Jeon (Cerita Halu BTS Jungkook)
Fanfiction"Selamat siang, Pak Jeon. Saya baru saja mengirim tugas ke email Bapak. Mohon dicek." "Jangan panggil saya Bapak, dong. Saya masih muda." "Terus, saya manggil apa?" "Sayang." ===================== Kampus geger. Ada seorang dosen muda yang baru masuk...