***
Yuna membenturkan dahi ke lemari beberapa kali."Guobloook." Ia memejamkan mata sangat rapat, yang justru mengingatkan lagi dengan adegan di rumah Jeon tadi. Ia kembali membenturkan dahi dan mengutuk diri sendiri. "KENAPA AKU GOBLOK BEGINI SIH?!" Ia berteriak saking kesalnya. Suara berisiknya di kamar sejak tadi cukup mengganggu Yonanda yang asyik main PSP di bawah. Cowok itu beberapa kali mendecak lidah kesal.
Yuna memberantakkan rambut dan mengentak-entak kaki.
"Mana tadi ada si Dani. Kalau berita nggak benerku makin nyebar gimana ini!" Ia merengek dan mengacak-acak selimut di ranjang.
Daripada takut Dani ember, Yuna segera mengambil ponsel dan mengetik pesan. Ia sangat ingat bagaimana ekspresi Dani di sepanjang jalan saat mengantarnya pulang. Pasti awkward sekali.
Yuna mengembuskan napas panjang. Sejujurnya, ia yakin Dani tidak akan menyebarkan gosip. Dani bukan cowok lamis yang hobi menyebarkan gosip ke mana-mana. Yuna mengangguk-angguk, mencoba berpikir positif.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Jeon (Cerita Halu BTS Jungkook)
Fanfiction"Selamat siang, Pak Jeon. Saya baru saja mengirim tugas ke email Bapak. Mohon dicek." "Jangan panggil saya Bapak, dong. Saya masih muda." "Terus, saya manggil apa?" "Sayang." ===================== Kampus geger. Ada seorang dosen muda yang baru masuk...