Terlalu Tampan | Minkyu x Wonjin [PRODUCEX101]

[1.3] Sweetness

Voment :v

Maaf chapt ini sedikit ekhem. Jadi bisa di skip gapapa, udah aku revisi kok.

Fix ya orang ketiga cewek. Bagusnya saha nih?

***

~¤¤¤~

Malam yang gelap bertabur bintang, Wonjin berdiri di balkon mendongakkan kepalanya melihat bulan yang penuh.

"Malam yang indah bukan?" ucap Wonjin menolehkan kepalanya dengan semyum manis.

Minkyu mengangguk. "Malam yang indah, apalagi saat aku melewatinya bersamamu," ucapnya.

Wonjin menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.

Minkyu mendekatkan tubuhnya. Tangannya memeluk Wonjin possesif. "Jin, aku sayang kamu," ucap Minkyu tepat di telinga Wonjin.

Wonjin menolehkan kepalanya, matanya menatap tepat manik mata Minkyu. "Aku juga sayang kamu Min, tapi ... apa kamu mau mengabulkan satu permintaan?" tanya Wonjin.

"Apa hm?" tanya Minkyu memengang bahu Wonjin menatap lurus mata Wonjin.

"Cium aku."

"Hah?" ucap Minkyu bingung.

"Jangan jadi tukang keong alias sok polos!" ucap Wonjin.

Minkyu tersenyum miring lalu memajukan wajahnya.

Cup.

Satu kecupan singkat di sudut bibir Wonjin. Wonjin mengucutkan bibirnya. "Kok di sudut doang sih?" tanya Wonjin.

"Kamu maunya gimana?" tanya Minkyu dengan muka sok polos.

Wonjin mengepalkan tangannya emosi, kenapa kekasihnya sangat mengesalkan seperti ini.

Wonjin maju menarik baju Minkyu hingga badan mereka menempel lalu berjinjit dan mencium Minkyu rakus.

Minkyu mengangkat alisnya lalu tersenyum miring tidak menyangka bahwa Wonjin bisa se-ganas ini.

Tangan Minkyu meremat pinggang Wonjin pelan.

Minkyu menikmati ciuman acak yang Wonjin berikan, Minkyu bisa mengatankan kalau Wonjin payah dalam hal berciuman.

Tangan Minkyu marambat naik lalu memegang tengkuk Wonjin untuk mempedalam ciumannya.

"Minh ... sto hh ... pphh!" Wonjin memukul dada Minkyu.

Minkyu paham lalu melepaskan ciumannya. Wajah Wonjin memerah karena malu.

Cup.

Satu kecupan mendarat lagi di bibir Wonjin. "Makasih," ucap Minkyu.

Wonjin hanya membalas dengan cengiran. "Min, kok enak ya?" ucapnya.

Minkyu hanya tersenyum gemas lalu mencubit hidung Wonjin.

"Kamu ada-ada aja, mending bantuin aku ngerjain pr gimana?" ucap Minkyu.

"Pr apa?" tanya Wonjin.

"Pr untuk mencintaimu sampai nanti."

Plak!

Wonjin menggeplak kepala Minkyu yang udah ngelantur kalo ngomong.

"Santai dong beb, bantuin ngerjain pr Fisika doang kok," ucap Minkyu.

"Siap bos!" ucap Wonjin.

Minkyu berjalan ke arah meja belarnya lalu duduk di kusinya.

"Mana yang ga bisa?" tanya Wonjin berdiri di samping Minkyu.

Minkyu mendongak. "Kamu duduk aja jangan berdiri, entar capek."

"Duduk mana njir? Mata lo buta? Kursinya cuma satu!" ucap Wonjin ngegas, kalo udah ngegas lo gw nya keluar lagi.

Minkyu menepuk pahanya. "Duduk sini aja," ucap Minkyu.

Wonjin memutar bola matanya malas. "Ogah, capek pantat entar. Paha kamu kan kurus, isinya tulang doang."

Minkyu menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan. "Oke kamu yang pangku aku gimana?" tawar Minkyu.

"SEMENYA LO APA GW SIH ANJENG!"

Minkyu garuk-garuk kepalanya yang ga gatel lalu mendapat ide.

"Udah diem say, ini aku dapet ide."

Minkyu melebarkan pahanya menyisakan tempat duduk di depannya. "Kamu duduk sini aja," ucap Minkyu.

Wonjin duduk di depan Minkyu dengan menjelaskan rumus yang ada di depannya.

Wonjin tidak fokus, lehernya geli karena nafas Minkyu yang berhembus.

"Min geseran kek!"

"Gak, gini aja enak. Aku udah nyaman kok," ucap Minkyu.

Sweater yang Wonjin kenakan melorot sehingga menampilkan tulang selangkanya. "Jin aku mau ngasih hadiah buat kamu."

"Apa?"

Minkyu menutup bagian tulang selangka Wonjin, takutnya khilap.

"Ehh??"

Minkyu memberikan sebuah gelang dengan tulisan WM.

Wonjin tersenyum.

"Wah bagus Jin. Kapan-kapan aku bikin lagi ya?"

"Matamu!"

"Kenapa?"

"Mahal wkwkwk."

***

TBC.

Aku masih polos :v
Maap kalo crack dan noob.

Kalo ini menurut kalian berlebihan gapapa, aku bisa delete ganti ya biasa wkwk :)