Voment :)
Selamat menikmati makananya.g
***
~¤¤¤~
Suara bola basket menggema saat seseorang memantulkannya berkali-kali ke lantai lapangan.
Kim Minkyu, untuk meluapkan amarahnya Minkyu mencoba bermain bola basket.
"Minkyu!" Wonjin malambaikan tangan ke arah Minkyu yang menatapnya datar.
Wonjin berlari mendekati Minkyu dengan senyum yang lebar.
"Ngapain lo kesini?" tanya Minkyu.
Wonjin menyerngitkan dahinya bingung. "Ya, aku pengen nemuin kamu. Kata Junho kamu di sini, yaudah aku kesini," ucap Wonjin tetap dengan senyum lebarnya.
"Oh." Minkyu mengalihkan pandangannya lalu melempar bolanya ke arah ring.
Dag!
Bolanya terpental lalu di tangkap dengan gesit oleh Wonjin, jangan lupa Wonjin juga jago bermain basket.
"Kamu kalo mau shooting bola tuh harus tenang, jangan emosi plus keburu-buru," ucap Wonjin lalu melempar bolanya ke arah Minkyu.
Minkyu mendecih pelan. "Cih tau apa sih lo?" tanya Minkyu setengah mengejek Wonjin.
Wonjin mengucutkan bibirnya. "MINKYU KAMU TUH KENAPA SIH? KAMU KOK JADI MARAH-MARAH?!" Wonjin membentak Minkyu karena terlalu kesal.
Minkyu menghela nafas, sejauh apapun dia berusaha cuek, sejauh apapun Minkyu membuanh perasaannya itu hanya membuat Minkyu sakit.
Aku sakit~ aku sakit hati~
Minkyu menggelengkan kepalanya lalu berjalan cepat mendekati Wonjin yang menundukan kepalanya.
Grep!
Minkyu memeluk Wonjin erat, Minkyu rindu. Minkyu rindu Wonjin yang ada di sebelahnya, yang tertawa bersamanya, yang ada buat Minkyu.
"Min?"
"Biarin gini aja, lima menit. Aku masih kangen," jawab Minkyu. Tangan Minkyu bergerah aktif mengelus punggung Wonjin.
Bibir Minkyu terus mencium puncuk kepala Wonjin.
Wonjin tersenyum dalam pelukannya, rasa rindu mungkin bakalan sedikit terobati setelah meluk Minkyu.
Minkyu melepas pelukan Wonjin. "Ayo kamu ikut aku, kita bicara sebentar." Minkyu menggandeng tangan Wonjin lalu menggiringnya menuju taman bermain anak-anak.
Wonjin tersenyum melihat pemuda kecil berbaju merah yang membantu temannya yang terjatuh.
"Kamu lihat mereka Jin? Kamu bagaikan pemuda yang berbaju merah, kamu ada saat aku terjatuh." Wonjin menolehkan kepalanya kepada Minkyu yang tersenyum.
"Aku sayang kamu Jin," ucap Minkyu.
Wonjin mengedipkan matanya dan tersenyum menampilkan deretan gigi rapinya. "Aku juga sayang kamu."
"Aku mau ngomong sesuatu, tapi kamu janji jangan nangis, aku gak mau kamu nangis di hadapan aku." Minkyu menggenggam tangan Wonjin erat, manik mata mereka saling bertatap satu sama lain.
"Jin."
"Iya?" Wonjin menunjukan ekspresi penuh tanya.
"Ayo kita saling melupakan perasaan kita satu sama lain," ucap Minkyu.
Wonjin menatap Minkyu bingung. "Tapi kenapa? Aku ada salah sama kamu? Aku minta maaf, aku gak selingkuh kok, aku sayang sama kamu, aku--"
Cup.
Minkyu mencium bibir Wonjin sekilas. "Aku tau semua itu, tapi ayo lupain perasaan ini. Aku gak mau kamu sakit gara-gara ini."
Wonjin menatap Minkyu dengan pandangan sendu. "Bisa kasih tau alasannya?"
"Aku udah dijodohin, dan sebaiknya kamu kembali sama Minju, umur dia udah gak lama Jin, kamu harus bahagiaiin dia," ucap Minkyu dengan tangan yang memegang pipi Wonjin.
"Tapi aku gak sayang sama dia Min, aku sayangnya sama kamu."
"Jangan egois Jin, kamu harus mikirin perasaan dia," ucap Minkyu yang memegang pundak Wonjin.
"KAMU NYURUH AKU NGERTIIN DIA? KAMU BILANG AKU EGOIS? KAMU YANG EGOIS MIN! KAMU GAK MIKIRIN PERASAAN AKU!" Wonjin sudah tidak tahan dengan air matanya lalu berdiri dan pergi berlari meninggalkan Minkyu.
"Jin!"
Minkyu menghela nafas berat, kenapa hidupnya serumit ini. Minkyu hanya ingin bahagia, tanpa ada orang lain yang menderita.
▪▪▪
"Lo kenapa sih Min?" Kali ini Minkyu ada dirumah Junho.
Minkyu menghela nafas pasrah. "Gw capek Jun, gw berusaha buat lupain Wonjin, gw gamau ngerusak kebahagiaan orang tua gw plus nyakitin Minju," ucap Minkyu sedikit gusar.
Junho memutar bola matanya malas. "Lo pikir dengan lo jauhin Wonjin semua bakal baik-baik aja? Ngotak dong Min." Junho mendekati Minkyu lalu menepuk pundak sahabatnya.
Minkyu tersenyum Miring dahinya mengkerut saat tangannya menemukan benda berbentuk persegi dari kantongnya, yaitu rokok.
Minkyu mengambil sebatang, lalu menggapitnya dengan kedia bibirnya.
Junho mendengus sebal dan menarik rokok yang terselip di bibir Minkyu, lalu membuang dan menginjaknya.
Minkyu menatap Junho tajam. "Heh, itu mahal tau. Gw beli pake duit bukan pake daun!" ucap Minkyu emosi.
Junho memutar bola matanya malas. "Lo kalo mau bunuh diri kenapa harus ngerokok?" ucap Junho kesal.
"Mati secara perlahan maybe?"
"Ngapain perlahan? Gak mati sekalian aja. Bentar gw ambilin pisau di dapur, bunuh diri aja sendiri. Kalo lo ngerokok itu yang sakit gak lo doang goblok."
Minkyu tertohok dengan ucapan Junho. "Ya terus gw gimana?"
"Mana gw tau? Gw kan goblok!" jawab Junho acuh.
"Bitch!"
***
TBC.
Apa kalian bosan dengan ini ges?
Maap kalo ngebosenin :"Kalo bosan akan segera end. Ax1app
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlalu Tampan | Minkyu x Wonjin [PRODUCEX101]
Fiksi PenggemarCerita Wonjin yang katanya seme 'Terlalu Tampan' dikejar-kejar para uke dan seme. Warn! BxB area! Start [26 Mei 2019] End [19 Juni 2019]