LOVE F² [ Selesai✓ ]

21

Cinta hadir bukan karena di paksa

Tapi cinta hadir karena dia yang menentukan rasa

Tepat pukul 5.00 wib handphone Feri berbunyi sontak membuatnya terbangun dari tidurnya. Tanpa melihat ke layar handphone ia langsung memencet tanda telfon ke atas pertanda ia mengangkat telfon dari orang tersebut. Tiba terdengar suara orang yang sangat familiar ditelinganya.

"Selamat pagi sayaang" Feri sangat terkejut mendengar suara itu dan langsung mengucek matanya lalu melihat ke layar dan tertera di situ adalah "Fera Ariska".

"Ya ampun sayang, kamu ngagetin banget sih, tapi aku seneng banget kamu udah ngabarin aku sekarang "

"Hehe iya maaf, abisnya aku udah kangen banget sama kamu Fer"

"Aku juga kangen sayang, kamu gimana kabarnya, kamu baik-baik ajakan, tega kamu ya nyiksa aku selama 4 tahun gak pernah ngabarin aku. Dan maaf waktu kamu nelfon kemarin aku lagi meeting, jadi suaranya au silent"

"Iya aku baik-baik aja kok Fer, bukan nyiksa tapi itu ujian aku buat kamu, sanggup gak kamu jalani nya, ternyata kamu sanggup, aku bangga sama kamu sayang. Iya enggakapa-apa. Untung aja aku gak mikir kamu lagi sama selingkuhanmu"

" Iya dong, siapa dulu feri gitu loh. Boro-boro selingkuh, mikirin kamu aja gak kelar-kelar. Btw kamu gak sekingkuhkan selama di Paris " tanya Feri dengan penuh selidik.

"Idih pertanyaam macam apaan itu, ya gak lah sayang, di hati aku cuma ada Feri Adrian Prasetyo, calon imamku yang paling ganteng, paling baik sedunia" jawabFera dengan nada yang sangat meyakinkan Feri.

"Ah sayang kamu bisa aja"

"Aku udah di rumah bunda sama papa sekarang sayang"

"Lo kamu pulang kok gak ngabarin aku sama sekali sih?! " ucap Feri dengan nada kesal.

"Maaf banget sayang, aku sengaja gak ngasi tau kamu biar suprise"

"Yaudah deh iyaa, yang penting kamu selamat sampai di sini, kalau gitu sesuai perjanjian kita ketemu di taman biasa hari ini"

"Baik boss, aku udah gak sabar pengen ketemu kamu"

" Iya aku juga Fer, sampai ketemu disana sayang love you"

"Love you to sayang."

Fera langsung menutup telfonnya dan segera beres-beres kamar, bantuin bundanya bikin sarapan untuk mereka pagi ini.

"Pagi bunda ku yang cantiik" sapa Fera sambil mencium pipi bundanya

"Pagi sayang kamu udah bangun"

"Udah dong anak bunda kan udah gede jadi gak perlu di bangunin lagi"

"Iya deh iya, bunda jadi seneng liat perubahan kamu , bantuin bunda irisin bawangnya ya"

"Ok baik bun."

Saat Fera sedang mengiris bawang tak segaja ia mengiris tangannya sendiri, dan saat itu jantungnya langsung berdegup kencang, tak seperti biasanya.

"Aduh bun jari adek kena pisau"

"Ya ampun sayang udah jangan diterusin kerjanya, buruan di obatin dulu biar bunda yang lanjutin masaknya"

"Iya bun"

Fera terus mengolesi jarinya yang berdarah dengan obat merah lalu membungkusnya dengan plaster. Tetapi Fera tak habis fikir, ia merasa gelisah dan teringat akan Feri terus.

"Ah mungkin ini cuma perasaan aku doang, karena mau ketemu Feri, semoga gak terjadi apa-apa ya Allah" ujar Fera.

Sekarang Fera sedang bersiap-siap, karena ia akan bertemu dengan Feri hari ini setelah 4 tahun berpisah.
Setelah selesai Fera langsung berpamitan dengan bunda dan papanya yang kebetulan sedang tidak masuk kerja hari ini.

"Pa, bun Fera pamit dulu ya"

"Mau kemana sayang" tanya Ari.

"Mau ketemu Feri pa"

"Ya sudah kamu hati-hati ya bawa mobilnya sayang"

"Iya pa assalamaualaikum" ia menyalami mereka satu persatu.

Fera melaju ke arah taman tempat yang penuh kenangan mereka berdua, sementara Feri sudah menunggu di sana. Sesampainya Fera disana ia berada di seberang jalan. Feri yang melihat Fera langsung bangun dari duduknya dan berjalan ke arah jalan.

Sekarang mereka sama berada di seberang jalan yang berhadapan dan saling melambaikan tangan.

"Fera tunggu, aku kesana" Feri berteriak dari seberang sana.

"Hati - hati banyak mobil" teriak Fera.

Dalam hitungan detik terdengar suara keras di jalanan yang ramai itu.

"Feriii."

Bersambung...

_Love VS F2_

Apa yang akan terjadi denganFeri setelah ini?.
Yuk lanjutin bacanya sampai selesai ya.. jangan lupa kasi bintang dan komennya.