9

65 6 0
                                    

Ulang tahun Fera tidaklah berselang jauh dengan ujian semester kenaikan kelas. Selama seminggu murid-murid SMA Garuda Sakti melaksanakan ujian ini. Fera dan Feri sudah belajar dengan sebaik mungkin. Di ujian kali ini Feri benar-benar belajar dengan tekun. semenjak ia bertemu dengan Fera ia berubah drastis menjadi Feri yang di senangi semua orang, menjadi Feri yang baik hati. Feri memanglah anak yang bandel, tetapi dia sebenarnya pintar dalam pelajaran. Pemikiran Feri itu luas, haya dia saja yang sengaja nakal. Perubahan Feri membuat papa dan mamanya merasa bangga pada anak semata wayangnya yang tampan itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 09.30 WIB. Seluruh siswa dan siswi diminta berkumpul di aula bersama orang tuanya masing-masing.

Setelah semuanya berkumpul, pak kepsek menyampaikan kata sambutannya, dan mengucapkan selamat kepada siswa-siswi yang akan mendapatkan juara dan memberikan semangat kepada yang belim mendapatkan juara tahun ini. Sehelah sambutan yang panjang lebar dari pak kepsek kini tibalah pada saat yang di nantikan seluruh siswa-siswi SMAGAS, yakni pengumuman juara yang akan umumkan oleh Pak Heru dan Bu Melati selaku kesiswaan di SMA Garuda Sakti.

Pengumuman di mulai dari kelas X MIPA¹ dan seterusnya, hingga sampailah pada kelas XI MIPA². Jantung Feri mulai berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Ia merasa tidak karuan, karena ia sangat berharap tahun ini ia akan meningkat. Hal itu ia lakukan tentunya untuk membuat kedua orangtuanya bangga, dan juga untuk menarik perhatian Fera padanya.

"Juara 3 di raih oleh Azka Arjuna.." ucap Bu Melati dengan semangat.

Jangan salah sangka ya kalau Azka itu bloon, dia adalah murid yang pintar hanya kadang-kadang dia terpengaruh oleh Feri, namanya juga solmed.

"Juara 2 jatuh kepada anak kita..... "

Feripun semakin menunduk dan memejamkan matanya, ia sangat takut tidak mendapat juara, karena dia sudah berjanji pada orang tuanya, kalau tidak dapat dia bakalan gagal dapat hadiah mobil dari papanya. Ari Prasetyo mahu memberikan mobil karena ia fikir Feri sudah cukup umur untuk mengendarai mobil.

" Feri Adrian Bramantiyo "

Mendengar namanya disebut, Feri pun terlonjak dari tempat duduknya dan bersorak dengan tangan yang di angkat ke atas tanpa disadari bahwa semua orang melihat ke arahnya dan tertawa karena ulahnya yang seperti anak kecil menang main game. Tapi Feri tak menghiraukan hal itu, ia merasa sangat puas karena telah berhasil kali ini.

"Selamat ya sayang" Ari dan Dena memberikan pelukan dan ciuman hangat kepada anak semata wayangnya itu.

"Dan juara pertama di raih oleeh... Fera Ariska Bramantiyo.. "

Berbeda dengan reaksi yang ditunjukkan Feri. Kali ini Fera hanya tersenyum lebar sambil menatap orang tuanyanya.
Di saat yang bersamaan Fera dan Feri saling menatap dengan senyum yang sangat bahagia di wajah mereka.

Feri memberi kode kepada Fera untuk maju ke depan bersamanya, lalu merekapun maju kedepan sebagai sang juara. Feri berharap kelak dia juga akan menjuarai hati Fera.

Selesai pembagian raport, keluarga Fera dan keluarga Feri bertemu untuk foto bersama. Sebenarnya kedua orang tua mereka sudah saling kenal sebelumnya. karena mereka adalah rekan bisnis.

"Pa, jangan lupa ya janjinya"
Feripun menggoda papanya dengan wajah sok imutnya itu.

"Iyaa iya papa bukan orang yang suka ingkar janji."

Semua yang ada di situ terkekeh melihat ulah Feri untuk kesekian kalinya. Setelah foto-foto, Ferapun berniat hendak mengenalkan Revan pada kedua orang tuanya, dia pergi mencari Revan, tapi ia tidak menemukan sosok Revan di sekolah saat itu. Hingga akhirnya orang tua Fera pulang terlebih dahulu.

Fera menuju kearah parkiran untuk melihat motor Revan, namun ia tidak melihatnya. Ia sedang terlihat seperti orang kebingungan, kemudian terdengar suara orang memanggilnya.

"Feraa.."

"Kenapa Fer?"

"Lo nyari siapa sih, dari tadi gue perhatiin lo keliling sekolah, ngapain? mau tawaf lo?" tanya Feri sambil bercanda seolah dia tak tahu siapa yang dicari Fera.

"Haha apaan sih, tawaf tu di ka'bah dodol" jawab Fera sambil tertawa kecil.

"Gue lagi nyari Revan "

Raut wajah fera seketika berubah menjadi sedih. Untuk menghibur Fera, Feri rela melakukan apa saja.

"Ya udah, lo pulang bareng gue aja, ntar gue temenin lo nyari Revan oke"

Dia biacara seolah ia lah orang paling tegar di dunia ini, padahal hatinya ingin berteriak sekuat mungkin, gue sayang sama lo Feraa kenapa lo harus jadi milik revan.

"Beneran ya Fer" Ferapun menjawab dengan penuh semangat.

"Iya ni mau pulang, gua ambil motor dulu ya, lo tunggu sini.

"Baiik boss" Fera memberi hormat pada sahabatnya itu, sehingga membuat Feri terkekeh melihat ulah cewek tersayangnya itu.

" Ayo naik "

Ferapun menaiki motor ninja milik Feri. mereka melaju dengan kecepatan standar, sesekali melihat ke kanan dan ke kiri siapa tahu ketemu Revan di jalan.

Bersambung...

_Love VS F2_

Pesan gue :
Jika lo sayang, maka perjuangin
Karena jodoh hanya allah yang tau

Kira-kira udah ketebak belum sih akhirnya bakalan gimana. Silahkan kalian komen ya. Dan gak bosen-bosenya gue ngingetin untuk vote cerita ini.

LOVE F² [ Selesai✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang