"Christy!!!"
"Iya bun"teriak Christy dari kamarnya.
Ia pun turun menghampiri Maudy di ruang keluarga.
"Tolong belikan ini di supermarket"ucap Maudy sambil memberi secarik kertas berisikan pesanan dan juga uangnya.
Christy segera mengambil jaketnya dikamar lalu pergi berjalan menuju supermarket terdekat.
Setelah mendapatkan semua pesanan bundanya dan beberapa ciki miliknya yang ia beli menggunakan uangnya, Christy pun pulang dengan menenteng belanjaan berat bundanya.
"Chris"
Christy menoleh ke orang yang berada disampingnya itu. Christy harus mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah orang itu. Zarel mengambil alih belanjaan yang dipegang Christy.
"Zarel?lo ngapain?"ucap Christy kaget yang dibalas senyuman manis oleh Zarel.
"Nggak,lagi jalan aja, cari angin, lo apa kabar?"
"Baik,kalo lo?"
"Seperti yang lo lihat"
"Bunda lo masih gak suka kita deket?"tanya Zarel ragu.
"Ya begitulah, gimana dengan mama lo?"
"Hm,sama"jawab Zarel lesu.
"Yaudah mau gimana lagi"
"Kita kayak dulu aja,ketemu diem-diem"
"Gue takut ketahuan Rel"
"Dulu kan kita masih kecil,sekarang udah gede, udah bisa mikir cara yang lebih bagus lagi"
"Yaudah deh nanti kita coba, lo gak pergi lagi kan?"
"Gak kok, kalaupun mama sama papa gue mau pergi, gue tetap disini"ucap Zerel mengelus kepala Christy.
Terlihat sekali dari tatapan Zarel bahwa ia menyayangi gadis di depannya ini. Christy pun sangat nyaman berada di dekat sahabat kecilnya itu.
Zarel Alvaro. Ia adalah tetangga dan sekaligus sahabat terbaik Christy. Ia sering bercerita apapun pada Zarel.
Tapi kedua orang tua mereka tidak pernah suka mereka dekat, sehingga mereka sering bertemu diam-diam. Entah di sekolah atau ditaman.
Pernah suatu hari mereka ketahuan sedang ngobrol dan bercanda di taman,tiba-tiba mama Zarel muncul.
Lalu keesokan harinya Zarel pindah ke Jerman. Itu adalah masa-masa terpuruk Christy. Nomor Zarel tidak aktif sama sekali.
Pada saat kelas 9 tiba-tiba ada sebuah nama yang tidak asing dari salah satu akun memfollow instagram Christy. Ia adalah Zarel. Dari instagram ia meminta nomor whatsApp Christy. Zarel pun memberitahu kemana ia pindah.
Mulai saat itu mereka sering berkomunikasi lagi. Akhirnya sekarang Zarel pulang, tapi orang tua mereka tetap tak bersahabat.
"Udah deket tuh,gue masuk duluan ya,sini belanjaannya"ucap Christy.
"Iya, lanjut di chat ya,lo hati-hati"
"Iya udah deket kok haha"
"Dah sono gih"
"Iye-iye bawel"
Christy pun berjalan lalu masuk kerumahnya. Setelah memastikan Christy sampai dirumahnya, baru lah Zarel berjalan menuju rumahnyabyang berada di depan rumah Christy itu.
"Assalamualaikum"ucap Christy saat memasuki rumahnya.
"Lama banget sih"omel Maudy.
"Kan berat bun,jadi kadang stop dulu dijalan, gak bisa jalan cepet juga"

KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME
RandomAku lelah selalu menjadi semangat orang lain tapi aku tidak bisa mencari semangatku sendiri. Aku lelah menghibur orang lain tapi aku tidak bisa menghibur diriku sendiri. Aku lelah menghapus air mata orang lain tapi aku tidak bisa menghapus air mat...