"Maafkan aku telah melukaimu dan anak kita. Aku telah khilaf dan dibutakan hingga aku melakukan hal seperti itu. Aku telah menyia-nyiakan kalian permataku. Aku tau bahwa aku tak berhak mendapat pengampunan kalian. Tapi aku akan tetap berharap bahwa pengampunan itu akan ada. Jadi tolong maafkan aku. "
"Kau pikir maaf saja sudah cukup? Jika hanya dengan kata maaf bisa membuat setiap rasa sakit hilang begitu saja maka aku tak keberatan untuk terus merasakannya. Namun nyatanya tidak bukan? Ingatlah, tak ada rasa sakit yang sembuh dengan cepat! "
"Tidak adakah kesempatan kedua untukku? Aku sungguh tak bisa berpisah denganmu juga dengan anak kita. Bagaimanapun juga dia perlu aku sebagai ayahnya. Tolong aku, ayo kita mulai kembali semuanya dari awal. Aku berjanji takkan ada air mata dan rasa sakit lagi dalam hidup kalian. Jadi jangan pergi, aku mohon kembalilah padaku. Aku membutuhkan kalian! "
"Aku selalu berfikir bahwa kehilangan mu adalah mimpi buruk bagiku. Tapi berpisah adalah yang terbaik untuk kita saat ini. Karena untuk apa kita bertahan jika yang berjuang hanya aku saja sedangkan hatimu sudah tidak bersamu ku. Percuma bukan? Jangan pernah kamu membuat janji, karena sebelumnya kamu pun telah berjanji yang pada akhirnya kamu ingkari. Aku muak dengan janji! Dan tak ada yang perlu kau sesali karena semuanya sudah terjadi. Apa kau tau apa yang aku rasakan saat kau pergi dengan yang lain? SAKIT!! itulah yang aku terima, rasa sakit teramat dalam yang bahkan tak bisa aku gambarkan. Untuk saat ini, biarlah waktu yang menjawab bagaimana akhir dari hubungan ini. Tetapi jika waktu pun tak mampu, maka biarlah tuhan yang menentukan akhir dari kisah ini! Apakah bersama atau berpisah? Ntahlah, kita tidak pernah tau rencananya! Namun, jika pada akhirnya aku kembali bersamamu itu semata-mata hanya karena anakku! "
"Jika sudah beristri, apalagi yang kamu cari? Cukuplah menjadi suami dan ayah baik. Maka bahagia adalah milikmu. Tapi, entah setan mana yang telah merasukimu ayah, sampai kau tega menghancurkan keluargamu sendiri. Seharusnya kamu bersyukur telah menikah dan memiliki anak, bukankah anak itu anugerah dari Tuhan? Betapa berdosanya kamu menelantarkan titipan Tuhanmu ayah dan menyakiti hati istrimu.
Aku dan ibu tak pernah meminta apapun, tak pernah menginginkan kamu jadi apapun, cukup jadi suami dan ayah yang baik, tetapi itu saja pun kamu tak bisa memenuhinya.
Kamu telah membuatku merasa bersalah ayah. Membencimu pun aku berdosa, tetapi menerimamu kembali dan memaafkanmu sungguh aku masih tak kuasa ayah. Setiap anak tumbuh dari apa yang telah dia dapat dari kehidupannya, terutama dari keluarganya, apa salah aku bersikap seperti ini?Dimana keadilan untukku ayah...
Anak adalah sebuah titipan dari Tuhan untukmu, untuk menjadi salah satu dari amal hidupmu, untuk menjadikan pahala bagimu jika kamu merawatnya dengan baik.
Aku selalu berdoa, semoga ayah bahagia dengan pilihan jalan hidup ayah. Berdoa untuk kebaikanmu adalah caraku agar aku tidak larut dalam dosa karena tak juga bisa melupakan semua yang telah ayah lakukan.
Tuhan itu maha adil, ketahuilah ayah, aku bahagia bersama ibu meski itu tanpa dirimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Comeback To Me (YohanxYuvin)
RomanceHallo guys, Aku bawa cerita Hanvin lagi nih, yang kali ini bertema keluarga. Jadi, ceritanya tuh Hanvin udah nikah dan punya anak yaitu Hyungjun yang sekarang udah berumur 9 tahun. Awalnya keluarga mereka bisa di bilang harmonis. Ya gimana gak harmo...