12

384 68 6
                                    

Yuvin memasuki rumahnya dengan perasaan lelah. Sepanjang hari ini, Yuvin dibuat kewalahan dengan tingkah Jennie yang selalu memintanya melakukan ini itu dengan alibi atas kemauan anak yang di kandungnya.

Langkahnya terhenti saat melihat Yohan yang menelungkupkan wajahnya di atas meja makan. Ini sudah pukul sebelas malam, kenapa Yohan tertidur disana pikirnya.

Perlahan ia mendekat dan mendudukan dirinya di sebelah Yohan.

"Yohan! " Yuvin menepuk pelan pipi Yohan membuat pria itu mengerjapkan matanya.

"Ah Yuvin, kau pulang juga. " Yohan berucap setelah mengucek matanya dan melihat Yuvin disebelahnya.

"Ya, kenapa tidur disini? "

"Ini adalah hari jadi pernikahan kita. Jadi aku memasak banyak hidangan untuk kita makan bersama. Aku menelponmu, tapi kau tak menjawabnya. Yasudah aku menunggumu saja sampai aku ketiduran disini. "

Yuvin menatap Yohan dengan rasa bersalah. Memang, Yohan berkata masih dengan menampilkan senyumannya. Tapi ia tau, bahwa saat ini Yohan kecewa.

"Maafkan aku, aku melupakan hari spesial kita."

"Tak apa, itu mungkin karena kau sibuk dengan pekerjaanmu bukan? "

Yuvin mengangguk ragu.

"Oh ya, aku ada sesuatu untukmu. Lihatlah!" Yohan berucap seraya menyodorkan kotak kecil berwarna hitam.

"Apa ini? "

"Lihat saja! "

Yuvin membuka kotak hitam yang diberikan Yohan. Yang ternyata kotak itu berisi sebuah jam tangan .

"Apa kau suka? "

Yuvin tersenyum dan mengangguk mengiyakan.

"Kemari, biar ku pakaikan. Apa ini cocok atau tidak untukmu. " Ucap Yohan sambil tersenyum ceria. Namun tak lama, senyumannya berubah kaku saat melihat tangan Yuvin sudah dihiasi jam tangan.

Tidak, Yohan tidak mempermasalahkan Yuvin yang memakai jam tangan, karena suaminya itu memang selalu menggunakan benda itu. Jam tangan yang Yuvin pakai saat inilah yang membuatnya mendadak kaku. Ia ingat betul dengan jam tangan itu. Jam itu sama persis dengan jam tangan yang ingin dia beli saat itu. Tapi, seorang wanita datang dan berkata menginginkan jam tangan itu untuk calon suaminya. Jam itu adalah edisi terbatas dan hanya ada Satu-satunya di toko itu. Apa mungkin yang dipikirkannya saat ini benar? Tidak, Yohan tak ingin berburuk sangka.

"Ah maaf, ini jam tangan pemberian karyawan ku. " ucap Yuvin saat sadar Yohan tengah memperhatikan jam tangan yang dikenakannya.

"A-ah begitu? " balas Yohan berusaha menormalkan kembali ekspresi nya.

"Terimakasih Yohan atas hadiahnya. Biar aku pakai nanti saja, saat ini aku ingin segera mandi. Kau juga tidurlah! " Yuvin beranjak setelah mengucapkan hal itu membuat Yohan menatapnya sendu.

Please Comeback To Me (YohanxYuvin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang