06. lazy sunday

42 5 0
                                    

Hari minggu biasanya letta akan menghabiskan waktu liburnya untuk berdiam diri atau sekedar menganggu kedua abangnya.

Seperti saat ini mereka bertiga sedang berada didalam kamar milik sikembar ini. Letta mengaku bosan berada sendirian di dalam kamarnya lalu memutuskan untuk pindah kekamar kedua abangnya yang kebetulan sedang ada dirumah.
Mereka berteriak teriak tak jelas. Saat ini mereka sedang bermain ps.

"Bang rafan lindungin gue bang" letta berteriak saat salah satu zombie didalam game menyerangnya.

"Bentar bentar" rafan masih fokus dengan para musuh musuhnya.

Refan yang melihat mereka berdua bermain terserang rasa bosan yang sangat luar biasa. Satu ide jahil muncul diotaknya.

"Hm lett lett liat punya lo hampir mati" refan menunjuk kearah nyawa milik letta. Otomatis letta ikut melihatnya dan membiarkan zombie yang sedang menyerang letta menang telak.

"Bwahhahahahahah" refan tertawa nyaring saat letta kalah dalam game.

"Iss abang kampret" letta mencubit cubit lengan refan yang berusaha menghindarinya.

"Ampun ampun lett"

"Rasain lo. Mau lagi??" Letta membesarkan bola matanya.

"Ampun ampun" ringis refan. Sedari tadi ia mengusap usap bekas cubitan yang dihadiahkan oleh letta.

"Mampus lo" rafan msih fokus pada permainannya.

"Ihh bang rafan ulang. Letta udah kalah gara gara bang refan tuyul" letta bergelayut manja dilengan rafan.

"Tanggung lett"

"Bwahahah kasian deh lo" refan kembali mengejek letta.
"Cewek tu yah bukan main ps tapi temenin mama masak sana" sambung refan lagi.

"Iya deh mendingan bantuin mama bikin kue lagi daripada ketemu sama tuyul" letta beranjak dari tempat duduknya kemudian keluar kamar dengan sekali kali melompat lompat.

"Hahaha kasian mama" refan tertawa terbahak bahak. Pasti mamanya akan mendapat kejutan ketika letta datang.

"Mama" letta memanggil mamanya ketika ia baru saja datang.
"Letta bantuin mama masak kue yah. Letta bosen" ucap letta dengan ceria.

"Hah letta mau bantuin??" Airin terkaget kaget. Ini pasti ulah refan yang menyuruh letta kedapur. "Awas anak itu" tanpa sadar airin meremas remas adoan kue yang sedang ia aduk

"Kenapa ma??" Tanya letta bingung.

"Nggak nggakpapa sayang. Kamu mau bantuin mama. Emm tuangin sisa terigu itu ke sini" airin menunjuk adonan kue yang sedang ia aduk.

Letta mulai menuangkan terigu yang ditunjuk mamanya kedalam adonan kue itu perlahan. Namun baru ia menuang sebentar hidung letta tiba tiba terasa gatal.

"hacimmmm" letta bersin saat bubuk terigu itu masuk kehidungnya. Dan
Jadilah sekarang wajah letta dan airin penuh dengan terigu bukan itu saja adonan kue milik airin pun sudah tumpah berserakan kebawah.

Tak lama refan dan rafan turun ketika mendengar suara bersinan milik letta yang menggelegar dan mereka tak kaget saat melihat tragedi yang ada didapur saat ini.

"Bwahhahahahahahahaha" refan tak sanggup menahan tawanya saat melihat adonan kue milik mamanya sudah tumpah ruah kemana mana.

"Malah ketawa bantuin bersihin sini" airin menunjuk refan.
"Rafan??" Tanya refan.

"Rafan juga. Kalian berdua bersihin ini. Letta sama mama mau ganti baju"

"Maafin letta ya ma"

"Iya sayang" mereka berdua keluar dapur meninggalkan sikembar yang tengah bingung harus membersihkan mulai dari yang mana.

"Bik tun bantuin kita ya" refan memanggil bik atun salah satu asisten rumah tangganya yang sedang memasak didekat mereka.

"Ehh den. Bibik lagi masak atuh ntar gosong" bik atun menahan tawanya saat melihat kedua kakak beradik ini tampak bingung.

"Makannya jadi orang jangan jahil" rafan sudah biasa terkena sial akibat ulah kejahilan saudaranya ini. Pernah ketika mereka berdua masih smp refan sudah memiliki 4 orang pacar. Dan mereka baru tahu kalau dimainin sama refan. Akhirnya mereka kerja sama untuk membalas dendam kepada refan dengan cara mengurungnya didalam kamar mandi. Tragisnya orang yang dikurung mereka bukanlah refan melainkan rafan.

"Iya iya" refan mulai memunguti adonan yang berada dilantai.

"Lo yang lempar kerikil gue yang kena batu bata" rafan menggerutu tak jelas.

"Kasian deh lo" letta baru saja datang kedapur dengan memakai baju ganti dan langsung duduk dimeja makan yang berada tak jauh dari dapur.

"Diem lo kutu" refan ngegas.

"Bang rafan nggak usah bantuin bang refan ntar biar letta yang bilang sama mama"

"Serius??" Tanya rafan dengan wajah sumringah.

"Iya. Mending abang temenin letta makan"

"Ehhh enak aja. Masak abang bersihin ini sedangkan rafan makan" refan protes.

"Blee" letta menjulurkan lidahnya mengejek.

"Awas ya" refan mulai mengambil ancang ancang untuk menggelitiki letta sebelum sebuah tangan sudah menjewer telinganya.

"Beresin dulu dong sayang" airin baru saja datang dengan pakaian yang sudah rapi.

"Ck. Iyaiya gini amat nasib jadi orang ganteng" refan kembali mengelap bekas tumpahan tadi.

"Ganteng pala lo peyang" letta ikut berkomentar sambil menuntun rafan untuk duduk dikursi makan juga.

"Mama mau kemana??" Rafan bertanya sambil memakan donat yang disuapkan letta. Ia melihat mamanya sudah rapi pasti mau pergi.

"Mama mau cek toko. Kamu anterin ya!!" Airin memang memiliki sebuah toko kue yang cukup terkenal. Jarak dari rumah ke tokonya pun tidak terlalu jauh.  Namun, ditengah terik matahari yang panas ini ia jadi malas untuk menggunakan motor. Mendingan dianter sama anak gantengnya.

"Hm iya rafan ambil kunci dulu"

"Yahh ma bang rafan baru aja duduk sama letta ma" letta protes tak terima. Karena jika mama dan rafan pergi habislah ia dijahili refan. Mana papa nya lagi keluar negri lagi.

"Nggakpapa ma letta sama refan aja" refan tersenyum penuh makna ia mengepalkan tangan kanannya kemudian mengacungkan tangan tersebut ke udara.
"Refan nggakpapa kalau ditinggal sama letta".

"Iya kamu jangan jahil. Atau nggak siRoger mama goreng" airin sudah tahu apa yang sedang refan rencanakan ketika ia pergi. Makanya ia mengancam ayam kesayangan   milik refan yang ia beri nama siRoger. Dengan begitu pasti refan akan mengurungkan niat anehnya.

"Goreng aja ma. Balut pakek tepung terus kasih sambel dower. Behhhh pasti wenak" letta ikut mengompori mamanya.

"Ayo ma" rafan datang dengan menenteng kunci mobil dan sudah mengganti celana pendeknya menjadi celana panjang.

"Yaudah mama berangkat sayang. Bye. Inget ya fan" airin mengedipkan sebelah matanya kepada refan.

"Iya iya" refan menjawab malas.

"Ouh iya itu beresin ampe selesai. Awas kalau mama pergi kamu nyuruh bik atun yang bersihin"

"Ck. Iya mama sayang"

"Yaudah bye"

Letta yang sedari tadi menahan tawanya kini terbahak bahak.
"Dasar adik kurang ajar lo" sungut refan kesal. Lagi lagi ia mendapatkan ide jahil.

Adonan kue yang sedang ia bersihkan. Ia gumpalkan sampai berbentuk bulat.
Dann.

Plokkk

Gumpalan adonan kue itu tepat mengenai wajah letta.

"Abangggggg" letta teriak tertahan. Karena jika ia melawan abangnya saat ini. pengawalnya sedang mengantar airin pergi.
Ia pun menghentakkan kakinya kesal dan berjalan naik masuk kekamarnya.

Geduarrr

Letta membanting pintu kamarnya.





INI PART KHUSUS BUAT SIKEMBAR SAMA LETTA YAHH.

VOTE NGGAK BAYAR KOK!!!

alettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang