M

3.5K 650 81
                                    


Aku suka males nulis
Look at Me
kalo liat vomment nya

sebenernya nggak mau liat,
tapi kelihatan, gimana dongs?
😑😑😑

"Ih, Lian geseran dong!" Lian melirik sikunya yang menyeberang ke meja Caca.

"Ya ini gue juga udah minggir kali," katanya sambil menggeser sikunya.

"Tapi tangan lo masih nyenggol tangan gue! Jadi kecoret nih!" Nada bicara Caca yang sedikit meninggi membuat Lian terpancing.

"Ya elo juga kakinya gerak-gerak terus! Gue juga kecoret tau!" Balasnya tak kalah sengit.

Lian dan Caca saling menatap kesal satu sama lain lalu membuang muka setelahnya.

Mereka walau akrab sekali kadang juga suka bertengkar. Seperti Caca yang marah karena Lian tidak mau meminjamkan flashdisknya. Atau Lian yang marah karena Caca suka bicara seenaknya tentang dia pada Hyunjin.

Kadang mereka sekekanakkan itu.

"Jen, gue duduk sama lo deh." Setelah istirahat ke dua Lian mengemasi barangnya dan membawanya menuju bangku Jeno.

"Lah, Hyunjin gimana?" Setelah rolling tempat duduk minggu lalu Lian mendapat giliran berpasangan dengan Caca, sementara Jeno dengan Hyunjin.

"Sama Caca deh," sahut Lian.

"Kenapa nggak Caca aja yang disini? Lo sama Hyunjin."

"Jeno ih! Please," pelas Lian yang akhirnya membuat Jeno mengangguk. 

"Kenapa? Marahan sama Caca?" Tanya pemuda itu saat Lian sudah duduk di sebelahnya.

"Tau tuh! Caca marah-marah mulu," sewot Lian. Jeno menggeleng heran. Kayaknya dia harus kasih Lian kaca yang gede, deh. Lian suka nggak sadar kalau dirinya lebih sering marah-marah.

Sebenarnya Lian udah bete duluan sama Caca karena cewek itu terus ngeledekin dia yang habis jalan sama Hyunjin dua hari lalu. Lian sebal Caca terus memojok-mojokkan dirinya dengan Hyunjin.

Lian kesel eh Cacanya ikutan kesel.

"Lah, tas gue mana?" Hyunjin terkejut melihat Lian duduk di bangkunya bersama Jeno. Tas dan alat tulisnya juga sudah tidak ada di meja itu.

Lian menatap Hyunjin sekilas lalu mengedikkan dagunya ke arah bangku Caca. "Gue mau duduk sama Jeno dulu," katanya.

"Kenapa? Lo duduk sama gue aja." Hyunjin menarik tas Jeno begitu saja tapi buru-buru ditahan Lian. "Nggak mau. Gue maunya duduk sama Jeno."

Hyunjin mencebikkan bibirnya sebal. Kemudian pemuda itu menatap Jeno tajam. "Awas lo, jangan genit-genit sama cewek gue," ancamnya sebelum berjalan ke bangku Caca.

"Ca, kenapa? Marahan ya?" Tanya pemuda itu setelah duduk. Melihat wajah Caca yang sering ceria itu tertekuk membuat Hyunjin langsung tau kalau mereka berdua sedang bertengkar.

"Tau tuh! Lian marah-marah mulu!"

Dalam hati Hyunjin menyahut, "Tiap hari juga marah-marah kali."

Dalam pertemanan pasti selalu ada pertengkaran, 'kan? Karena pertengkaran akan membuat pertemanan semakin erat.

Hyunjin tau, mungkin Caca lagi sensi, terus Liannya jadi ikut kebawa marah-marah.

"Kalian bisa marahan juga ya ternyata," gumam Hyunjin. "Lo itu orang paling sabar ngadepin Lian, Ca." Caca otomatis menoleh. "Setelah gue tentunya," imbuh Hyunjin yang membuat Caca mencubit pemuda itu sebal.

Look at Me - Hwang Hyunjin [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang