be a good readers, please
word count : 1440 words
"Lah Jin, gue kira lo nggak masuk hari ini," kata Felix begitu melihat Hyunjin berjalan memasuki kelas.
Perhatian seluruh anak kelas langsung tertuju pada Hyunjin. Kali ini bukan karena kehebohan yang dibuat pemuda itu, melainkan penampilan Hyunjin yang jauh dari kata baik.
Pelipis pemuda itu memar. Terdapat luka di pipi dan salah satu sudut bibirnya.
Dengan wajah menunduk, Hyunjin berjalan menuju bangkunya dengan Caca. Tidak lama kemudian, Haechan dan Jeno datang. Wajah mereka juga babak belur seperti Hyunjin. Walau masih tidak lebih parah dari pemuda itu.
"Nggak ketahuan, 'kan?" Bisik Felix pada Jeno setelah pemuda itu duduk di tempatnya.
Lian yang duduk di sebelah Jeno melihat pemuda itu menggeleng.
Oh, dia tau sekarang. Pasti mereka sengaja datang terlambat lalu masuk melalui tembok belakang biar nggak ketahuan guru piket.
"Gue ke belakang. Ntar kalo mau nyusul aja," kata Hyunjin pada Haechan dan Jeno sebelum dia berjalan keluar dari kelas.
Lian yang melihat itu merasa tidak enak. Dia baru pertama kali melihat Hyunjin semenyeramkan ini.
Lian melirik Jeno yang tengah menyentuh luka di wajahnya. Dia menyenggol lengan pemuda pelan. "Jen, kenapa?" Tanyanya.
"Biasalah anak cowok," jawab pemuda itu.
"Tawuran lagi? Pasti Hyunjin deh. Emang ya dia tuh suka banget cari masalah..."
"Nggak, Li," potong Jeno. "Hyunjin malah bantuin gue sama Haechan. Dia yang dapat luka paling parah."
Lian terdiam. Dia melirik bangku Hyunjin yang kosong. "Bukannya dia panglimanya sekolah kita?"
Jeno terkekeh pelan. Walau kemudian meringis kesakitan karena luka di sudut bibirnya. "Hyunjin emang bandel. Dia ngerokok, tapi ya itu wajar menurut gue karena dia cowok. Dia juga jarang banget mulai keributan duluan. Dia orang yang maju paling depan walau posisinya jadi panglima."
"Hyunjin tuh baik tau, dia setia kawan, dia juga nggak suka mainin cewek. Dari dulu dia cuma ngejar elo."
Lian mengerjap bingung. Dia jadi semakin merasa bersalah karena smembuat Hyunjin berpikir kalau dia cuma mempermainkan perasaannya.
"Gue ngomong begini biar lo melek, Li. Hyunjin nggak seburuk yang lo lihat, kok," imbuh Jeno.
Lian menggigit bibir bawahnya. Membuat Jeno mengerjap karena gadis itu terlihat sangat imut di matanya.
Istighfar Jen, istighfar.
"Baikan gih, gue tau Hyunjin lagi bete sama lo," katanya. Kemudian Jeno mengedikkan dagunya ke arah Caca. "Sama Caca juga tuh, udah berapa hari nih? Nggak baik tau marahan lebih dari tiga hari."
Lian melirik Caca yang masih sibuk mengotak-atik hapenya.
"Iya deh, nanti," jawab gadis itu akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me - Hwang Hyunjin [SELESAI]
Fanfiction"Liat gue coba Li. Bentar aja." -Hyunjin- "Tukang nyebat + tukang tawuran + Hwang Hyunjin = BIG NO!" -Lian- The way Hyunjin opens Lian's heart Schazelle Presents Look at Me start date May 19, 2018