#2

1.5K 218 17
                                    

Saat ini Nayeon dalam perjalanan menuju bandara Gimpo, selama di mobil gadis dengan gigi kelincinya ikonik tersebut tak henti-hentinya memeriksa ponselnya.

"Huh, dia masih tak menghubungiku. Dasar, ucapkan selamat bersenang-senang atau selamat liburan kek," pikir Nayeon meratapi ponselnya yang tak menunjukkan kontak yang tanpa sadar dinantinya.

"Astaga apa yang kau pikirkan, Im Nayeon."

Menyadari apa yang dipikirkannya membuat Nayeon memukul pelan kepalanya dan menendang kursi di depannya.

"Nona, ada apa?" tanya pria di balik kemudi yang merupakan supir keluarganya.

"Tak apa-apa, Paman. Maaf."

Sekitar tiga puluh menit kemudian, mobil BMW X6 Sport tersebut pun berhenti di terminal keberangkatan domestik bandara Gimpo.

"Paman, terima kasih," ucap Nayeon setelah supirnya menurunkan kopernya yang berukuran besar.

"Sama-sama. Selamat bersenang-senang."

"Paman saja mengucapkan itu," monolog Nayeon sambil melambaikan tangan pada supir yang setia mengantarnya sejak duduk di bangku sekolah menengah tersebut.

Ketika terdengar panggilan untuk penumpang pesawat Asiana Air dengan tujuan Pulau Jeju, Nayeon segera mengambil tas ranselnya dan keluar dari executive lounge—tempatnya menunggu.

Nayeon mengerjapkan matanya berkali-kali akan siapa yang ia temukan telah duduk manis di salah satu seat business class sambil memainkan iPad di pangkuannya.

"Yoongi?" serunya tertahan. Merasa namanya dipanggil, Min Yoongi mengalihkan pandangannya dari iPad ke gadis yang sedang terkejut di belakangnya.

"Ya?"

"Kenapa kau di sini? Kau membuntutiku?" tuduhnya sambil menatap tunangannya tajam.

Yoongi mengabaikan ucapan Nayeon dan kembali fokus ke iPad-nya. "Percaya diri, aku ada urusan pekerjaan. Apa kau berharap aku menemanimu, hm?"

Sial. Sepertinya Nayeon salah bertanya. Gadis itu pun mendecih dan lanjut melihat nomor seat miliknya. Sayangnya ia duduk tepat di samping seat milik Yoongi.

"Sepertinya hari ini aku akan sial lagi," keluh Nayeon sedikit menyinggung, sayangnya yang disinggung tak merasa sama sekali.

Satu jam lebih perjalanan udara dari Bandara Gimpo menuju Banda Internasional Jeju, cukup berhasil membuat leher Nayeon terasa sakit. Bagaimana tidak, ia mati-matian berusaha untuk tak memandang pria di sampingnya.

Begitu mereka diizinkan untuk meninggalkan pesawat, tanpa mengacuhkan tunangannya Nayeon segera beranjak pergi untuk mengambil kopernya. Ia berharap tak bertemu lagi dengan Yoongi selama liburannya di pulau Jeju.

Sayangnya, harapannya itu sepertinya tinggal angan semata, karena begitu keluar dari terminal kedatangan, ia bertemu kembali dengan Yoongi.

"Kau ke hotel naik apa?"

"Apa pedulimu?" balas Nayeon sarkas.

"Jawab saja."

Dasar tukang perintah, tetapi bodohnya Nayeon selalu saja menurutinya. "Naik taksi. Kau puas?"

"Yasudah, kalau begitu kita naik taksi yang sama saja."

"Mwo, aku tak mau. Bukannya kau dalam perjalanan bisnis? Pasti kau dijemput supir kantor."

"Mereka terlambat, aku tidak suka menunggu." Tanpa memperdulikan Nayeon yang menolak idenya, Yoongi langsung menarik koper berukuran besar milik tunangannya itu menuju tempat pemesanan taksi.

Tbc....

1 Juli 2019

Road Trip ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang