Suasana pantai yang lumayan sepi memudahkan Yoongi menemukan celah di antara kerumunan untuk melihat korban terseret arus yang baru saja dievakuasi dari dalam air bahkan dari cukup jauh sekali pun.
Rasanya jantung Yoongi seperti ditarik paksa lalu dicengkram dengan kuat begitu berhasil mengenali seorang gadis yang amat dikenalnya diangkat oleh dua orang pria yang Yoongi perkirakan adalah petugas penjaga pantai.
Pria yang biasanya lebih memilih duduk berjam-jam di kursi kerjanya ditemani oleh setumpuk berkas ataupun tidur di waktu sengangnya itu pun berlari dan menerobos beberapa orang yang kini korban yang telah berada di pinggir pantai.
"Aku tunangannya," ucap Yoongi saat gerakannya berhasil menjatuhkan beberapa orang yang diterobosnya. Mendengar itu, dengan reflek orang-orang pun memberikan jarak agar Yoongi dapat mendekat ke arah Nayeon yang telah dibaringkan di pasir tepi pantai.
"Biar aku saja," ucap Yoongi lagi pada petugas penjaga pantai yang akan melakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) pada Nayeon karena setelah dicek ternyata gadis itu tak bernapas, tetapi untung saja denyut nadinya masih berdetak.
"Apa kau bisa?" balas salah satu dari mereka untuk memastikan Yoongi dapat melalukan CPR dengan benar.
Karena Yoongi mengangguk dengan mantap, petugas tersebut pun memberi sedikit jarak agar Yoongi dapat melakukan CPR dengan cepat.
Yoongi pun meletakkan kedua tangannya di tengah dada Nayeon yang tak sadarkan diri dan menekannya dengan kecepatan konstan.
"Nayeon sadarlah, jangan bercanda seperti ini. Ayolah Nayeon," ucap Yoongi berulang-ulang sambil melakukan CPR berharap tunangannya tersebut segera sadar.
Setelah sekitar satu menit, Yoongi kembali mengecek napas Nayeon. Namun, nihil gadis itu belum bernapas.
Tak ada pilihan lain, Yoongi pun kembali memperbaiki posisi duduknya lalu dengan hati-hati mengadahkan wajah Nayeon dan mengangkat dagunya.
Sambil menarik napas panjang Yoongi memencet hidung Nayeon lalu mendekatkan wajahnya ke arah mulut Nayeon untuk meniupkan udara melalui mulut tunangannya tersebut.
Tanpa mengindahkan jika secara tidak langsung itu merupakan ciuman mereka yang pertama, Yoongi kembali bergerak untuk memompa dada Nayeon, yang untung saja kali ini memberikan hasil. Gadis kelinci tersebut kembali bernapas dan memuntahkan air yang menyumbat tenggorokannya.
Akhirnya setelah beberapa menit menegangkan, Yoongi pun dapat kembali bernapas dengan tenang melihat Nayeon telah sadar, ia pun segera memeluk gadis dengan tubuh basah dan penuh pasir tersebut.
"Dasar gadis nakal, kenapa kau selalu membuatku khawatir," ucap Yoongi di sela pelukannya. Nayeon yang baru sadar dan tak mengerti apa yang terjadi hanya mengerjap akan perlakuan tunangannya yang tak biasa ia terima.
"Omo, bagaimana dengan perahunya?" tanya Nayeon begitu mulai mengingat kejadian sebelum ia tenggelam.
Yoongi pun melepaskan pelukannya dan bertanya, "Apa maksudmu?"
Nayeon pun menceritakan kronologi sehingga ia berakhir tak sadarkan diri. Rupanya ia ingin menolong untuk mengambilkan perahu seorang bocah yang terseret ombak. Demi mengambil perahu itu, tanpa Nayeon sadari ia telah berjalan lumayan jauh dari pinggir pantai dan berakhir dengan dirinya terhantam ombak lalu terseret arus.
Pletak.... Jidat lebar Nayeon disentil oleh pria yang tadi memeluknya.
"Makanya jangan sok jagoan. Apa kamu lupa kamu tak bisa berenang?"
Mendengar fakta memalukan itu Nayeon hanya bisa cengengesan yang memperlihatkan kedua gigi kelincinya.
"Kau mengkhawatirkanku?"
"Bodoh."
"Tapi benarkan?" Sepertinya Nayeon benar-benar lupa jika tadi ia hampir kehilangan nyawanya. Buktinya ia malah sibuk menggoda Yoongi daripada mengkhawatirkan dirinya.
Tbc....
Akhirnya dapat ide nulis lagi 😭😭😭
14 Agustus 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Road Trip ✔
General FictionIm Nayeon telah menerima pertunangan yang diatur oleh ayahnya sebagai takdirnya, tapi bagaimana jika pria yang ditunangkan dengannya lebih suka menatap berkas yang menumpuk dibandingkan menatapnya? Cover by @rozeusz