#1

1.9K 232 19
                                    

Seperti biasanya, Nayeon memasuki gedung pencakar langit milik Im Electronic Inc. dengan penuh percaya diri. Gadis yang biasanya berpenampilan tomboy dengan jaket dan celana jeans kini tampil berbeda dengan gaun brokat berwarna ungu.

Cantik, pintar dan ramah, membuat Nayeon disukai oleh banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik, pintar dan ramah, membuat Nayeon disukai oleh banyak orang. Liat saja senyum yang selalu menghiasi bibirnya. Ia juga tak segan-segan menyapa lebih dulu karyawan yang berpapasan dengannya.

"Jihyo ya, dia ada di dalam," tanya Nayeon pada gadis yang merupakan sahabatnya dari bangku SMA sekaligus sekertaris tunangannya.

"Ada. Tunggu aku infokan ke Tuan Min." Walaupun mereka bersahabat, gadis yang tampak cantik dengan rambut sebahu tersebut selalu bersikap profesional jika berada di kantor.

"Tidak usah. Aku langsung masuk saja."

"Tapi—"

"Aku yang tanggung jawab," ucap Nayeon sambil mengedipkan mata kirinya.

Tanpa mengetuk terlebih dahulu putri dari pemilik Im Electronics tersebut membuka pintu dengan plakat bertuliskan 'Chief Financial Officer' di depannya.

Seperti telah terbiasa dengan kelakuan Nayeon yang selalu masuk seenaknya, Min Yoongi yang sedang berkutat dengan tumpukan berkas yang harus ia tanda tangani tak mengacuhkan kedatangan gadis yang kini berdiri di depan mejanya.

"Ada apa?" tanya Yoongi masih fokus dengan berkas di hadapannya yang sukses membuat Nayeon mendengus.

"Bisakah kau melihat lawan bicaramu? Dasar tidak sopan."

Yoongi pun meletakkan berkas dan pulpen yang ia pegang dan mengulangi pertanyaannya. "Ada apa?"

Nayeon tak langsung menjawab, ia memilih untuk menarik kursi dan menyamankan pantatnya terlebih dahulu.

"Aku ingin liburan."

"Kau tahu, aku sedang sibuk," balas Yoongi sambil melirik tumpukan berkas yang sepertinya selalu menghiasi mejanya setiap kali Nayeon berkunjung.

Ucapan Yoongi yang penuh percaya diri seakan ia mengajaknya, kembali membuat Nayeon mendengus.

"Siapa juga yang mengajakmu. Aku hanya memberitahumu, jangan sampai ayahku bertanya dan kau tak tahu."

"Oh. Memangnya kapan kamu pergi?"

"Besok pagi, ke pulau Jeju."

"Yasudah, ada lagi?"

Yoongi kembali mengambil pulpennya dan mendatangani berkas yang sudah dibacanya saat Nayeon datang.

"Kau mengusirku?"

"Tidak, tapi jika kau merasa," jawab Yoongi cuek tanpa memandang lawan bicaranya.

Dengan kesal Nayeon berdiri. "Aku juga tidak betah di sini. Aku pulang!"

"Lihat dia bahkan tidak menyadari jika aku berdandan sebelum ke sini. Apa bagusnya berkas-berkas itu?" omel Nayeon dalam hati.

Ia berjalan meninggalkan ruangan Yoongi dengan kaki yang dihentakkan untuk menyalurkan emosinya. Tak hanya itu, Nayeon bahkan menutup pintu ruangan tersebut dengan keras yang berhasil membuat Jihyo yang duduk di mejanya terkejut.

Tanpa Nayeon sadari, Yoongi tersenyum memandang pintu yang baru saja ia tutup.

"Ada—"

Baru saja Jihyo ingin menanyakan alasan Nayeon melakukan hal itu, tetapi gadis yang dikenalnya periang tersebut lebih dulu memotong ucapannya.

"Tak ada apa-apa. Aku pergi dulu."

Tbc....

Gimana part pertamanya? Semoga suka 🙏

30 Juni 2019

Road Trip ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang