#6

1.2K 204 11
                                    

"Ahhh!"

"Perih huhu."

"Pelan-pelan ih."

Sudah sejak tadi, Yoongi telah mencoba untuk menahan amarahnya. Jika gadis yang beberapa menit yang lalu dipungutnya dari pinggir jalan bukanlah tunangannya sendiri, sudah pasti Yoongi enggan mengobatinya.

"Makanya kalau tidak bisa, jangan sok naik sepeda."

"Kata siapa aku tidak bisa? Aku bisa kok. Tadi itu aku terjatuh karena—aww!" Kalimat pembelaan yang akan keluar dari mulut Nayeon terhenti begitu Yoongi menekan cutton buds yang telah diberi obat merah ke kaki Nayeon yang luka.

"Tidak usah banyak alasan."

Nayeon mencebikkan bibirnya karena kesal. Kalau seperti ini, niatnya untuk mengucapkan terima kasih pada Yoongi karena telah menolongnya akan ia tangguhkan.

"Nah selesai," ucap Yoongi begitu selesai mengobati kaki dan tangan Nayeon yang terluka saat terjatuh tadi.

"Hmm."

Yoongi terus menatap Nayeon karena gadis itu hanya berdeham dan tak mengucapkan satu patah kata pun.

"Apa?" tanya Nayeon setelah beberapa saat, mungkin karena terintimidasi akan tatapan Yoongi.

"Kamu tak ingin mengucapkan sesuatu?"

"Tidak. Jangan harap aku akan mengucapkan terima kasih," jawab Nayeon kesal sambil memalingkan wajahnya. Ia tidak ingin kembali terintimidasi akan tatapan Yoongi dan membuatnya mengucapkan terima kasih padanya.

Sama seperti Nayeon, Yoongi pun memalingkan wajahnya ke arah yang berbeda. Ia lalu berdiri dan melempar kapas dan cutton buds yang tadi ia gunakan untuk mengobati Nayeon ke tong sampah.

"Terserah."

Nayeon mengembalikan pandangannya ke Yoongi ketika merasakan pria itu bergerak menjauhi kursi depan apotek yang mereka gunakan untuk mengobati kaki Nayeon.

"Yak, Min Yoongi, kau mau ke mana?"

"Pulang," jawab Yoongi singkat tanpa ingin repot-repot membalik tubuhnya.

Nayeon menggigit bibirnya dan kedua tangannya terkepal karena menahan gengsinya yang setinggi langit.

"Dan kau akan meninggalkanku sendirian di sini?" ucap Nayeon lesu. Pada akhirnya gadis itu berhasil meredam egonya.

Yoongi menghembuskan napas panjang sambil mengacak rambut hitamnya sebelum memutar balik tubuhnya dan berjalan kembali ke arah Nayeon.

Tanpa mengucapkan apapun, Yoongi menarik pelan pergelangan tangan kanan Nayeon agar gadis itu berdiri dan mengikutinya menuju mobil.

Sebelum mobil mereka bergerak, Yoongi terlebih dahulu melepas jasnya dan melemparkannya ke pangkuan Nayeon.

Gadis itu menatap Yoongi dengan pandangan bertanya apa maksud pria itu memberikan jasnya.

"Tutupi pahamu. Lain kali jika ingin bersepeda gunakan celana panjang jangan gaun pendek seperti itu."

Nayeon memanyunkan bibirnya akan nasehat panjang yang jarang-jarang Yoongi ucapkan.

"Ini musim panas, Yoongi."

Yoongi memilih untuk menghemat tenaganya dengan tidak membalas ucapan tunangannya tersebut karena ia tahu hal itu akan sia-sia sebab Nayeon akan selalu memiliki balasan untuk setiap ucapan yang keluar dari mulutnya.

"Kau mau kemana?" tanya Nayeon ketika mulai menyadari kemana arah mobil Yoongi melaju.

"Hotel."

Tidak. Bukan ini yang ia mau. Nayeon pun menatap Yoongi dengan puppy eyes andalannya. Biasanya hal ini selalu berhasil kepada keluarganya.

"Apa?" tanya Yoongi risih akan pandangan Nayeon. Ia lebih terbiasa akan pandangan kesal nan penuh amarah yang biasa gadis itu gunakan ketika menatapnya.

"Aku ingin ke museum teddy bear, Yoongi."

"Ah, merepotkan," keluh Yoongi sebelum membanting penuh setir mobilnya agar berputar arah.

Tbc....

Aku gemas sendiri sama pasangan ini 🌝🌝🌝

13 Juli 2019

Road Trip ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang